FENOMENA yang terjadi di Papua akhir akhir ini sungguh sangat memprihatinkan, bahkan kekisruhan di Papua yang berlarut larut sudah menjadi trending topic tiap harinya.
Kisruh di Papua ditenggarai dipicu oleh ketidakadilan yang timbul akibat beroperasinya Freeport. Freeport sebagai kepanjangan tangan pihak asing benar benar telah melakukan bentuk penjajahan gaya baru terhadap Indonesia.
Freeport dinilai telah menimbulkan kejahatan ekologi, tragedi kemanusiaan, dan penjajahan ekonomi bangsa. Freeport mengeksploitasi dan mengakses kehidupan politik, ekonomi, dan sosial rakyat papua secara membabi buta.
Kekayaan alam yang melimpah di Papua, khususunya hasil tambang seperti emas dan tembaga, tidak disertai dengan kesejahteraan masyarakat setempat yang seharusnya menjadi perhatian paling utama mendapatkan manfaat dari kekayaan alam tersebut.
Sebaliknya Kekayaan alam dirampok habis oleh Freeport, gunung gunung emas dikeruk dengan serakahnya oleh Freeport, tanpa memperhatikan kesejahteraan masyarakat Papua yang mengakibatkan tragedi kemanusiaan di Papua.
Tidak berhenti sampai di sini, kekejaman Freeport terhadap rakyat Papua dengan segala kuasanya mengadu domba rakyat Papua dengan Polisi. Freeport bahkan tidak segan-segan meminta polisi untuk membunuh rakyat Papua.
Jelas bahwa keberadaan Freeport di tanah papua selama ini tidak membawa keuntungan bagi rakyat papua dan Bangsa Indonesia, justru sebaliknya Freeport mengakibatkan kerugian yang sangat besar dan mendasar bagi rakyat Papua dan Bangsa Indonesia.
Oleh Karena itu Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) mengecam sikap Freeport yang lepas tanggung jawab dalam tragedi kemanusiaan, kelaparan dan konflik sosial di Papua. Oleh karena itu KAMMI mendesak kepada PT Freeport dan Pemerintah untuk:
1. Bertanggung jawab terhadap segala kekisruhan dan tragedi kemanusiaan di Papua 2. Freeport harus bertanggung jawab terhadap kerusakan ekologi dan ekonomi rakyat Papua 3. Mengganti semua kerugiaan dan derita yang dialami oleh rakyat Papua baik secara materil dan moril 4. Jika Tidak, KAMMI mendesak kepada pemerintah untuk segera memutus, menghentikan, menutup segala kontrak yang berhubungan dengan Freeport.
Ketua Umum Pengurus Pusat KAMMI Muhammad Ilyas
|