Main
 
BUDI SANTOSOSunday, 19.05.2024, 2:51:04 PM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
Berita Teknologi
berita tentang komputer
Kesehatan
Agama
Artikel tentang Agama
Olahraga
Olahraga
OTOMOTIF
OTOMOTIF
Entertainment
Entertainment
Informasi Umum
Informasi Umum
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
KULINER
SERBA-SERBI KULINER
GADGET
KOMPUTER/HP

DETIK

Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Main » Articles » PENDIDIKAN

Etika Virtual (6) Jangan Tuangkan Emosi Lewat Status FB Margaret Puspitarini
Image: corbis.com  ADANYA media jejaring sosial  seperti Facebook dan Twitter serta akun Blackberry Messenger (BBM)
menjadi sarana bagi masyarakat untuk ekspresi diri, terutama generasi
muda. Namun, tidak jarang berbagai media tersebut digunakan untuk
mengungkapkan ucapan atau gambar diri yang tidak pantas.


Menanggapi
maraknya aksi negatif kaum muda khususnya pada berbagai media jejaring
sosial tersebut, Psikolog Rose Mini menyebutkan, orangtua memiliki
peranan penting untuk mengatasi hal tersebut.

"Orangtua harusnya
memberikan pamahaman kepada seseorang mengenai apa yang pantas atau
tidak pantas dituliskan pada media jejaring sosial, serta bagaimana
status tersebut dapat menyakiti orang lain," kata Rose Mini yang akrab
dipanggil Bunda Romi ketika berbicang dengan okezone, Rabu (1/1/2012).

Dia
mengungkapkan, minimnya pemahaman risiko jejaring sosial membuat mereka
tidak menyadari jika ungkapan atau umpatan tertentu akan menyakiti
orang lain. "Memang menjadi bentuk ekspresi marah atau kesal seseorang.
Tapi mereka tidak sadar, selain menyakiti orang lain, hal ini justru
membuka aibnya sendiri," ujarnya.

Menurut Bunda Romi, cara
seseorang menuangkan kemarahan melalui status media jejaring sosial
adalah tindakan yang tidak sehat. "Mereka jadi tidak sehat karena
masalah yang dirasakan hanya sekadar dilampiaskan, bukan dicari
solusinya," kata wanita berambut pendek ini.

Penyaluran ekspresi
diri melalui media jejaring sosial, lanjutnya, membuat interaksi
langsung antarpribadi semakin berkurang. "Padahal, interaksi langsung
itu sangat penting dan dibutuhkan bagi setiap individu," tuturnya.(rfa)
Category: PENDIDIKAN | Added by: budi (11.01.2012)
Views: 775 | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024