Main
 
BUDI SANTOSOSunday, 19.05.2024, 7:30:48 PM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
Berita Teknologi
berita tentang komputer
Kesehatan
Agama
Artikel tentang Agama
Olahraga
Olahraga
OTOMOTIF
OTOMOTIF
Entertainment
Entertainment
Informasi Umum
Informasi Umum
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
KULINER
SERBA-SERBI KULINER
GADGET
KOMPUTER/HP

DETIK

Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Main » Articles » PENDIDIKAN

Delegasi ITB Akan Pertahankan Human Trafficking di Sidang PBB
Ilustrasi : Corbis
 




Ilustrasi : Corbis



BANDUNG - Sebagai delegasi yang
merepresentasikan negara Thailand, mahasiswa Institut Teknologi Bandung
(ITB) yang terpilih untuk mengikuti Oxford International Model United
Nation (OxiMUN) akan membela kepentingan Negara Gajah Putih tersebut.

Kedelapan
delegasi ITB ini akan berlaga dalam model konferensi Perserikatan
Bangsa Bangsa (PBB) yang dilaksanakan pada 28 hingga 30 Oktober 2011di
Oxford University, Inggris.

Kepala delegasi mahasiswa ITB Dang Dwaya Reksawibisana menyebutkan, salah satu kepentingan negara Thailand terkait dengan human tracffiking. "Human trafficking
diperlukan Thailand untuk pendapatan negara," kata pemuda yang akrab
disapa Wibi ini, di Bandung, Jawa Barat, Senin (24/10/2011).

Kepentingan
itu tentu akan mendapat pertentangan dari 700 peserta delegasi lainnya
dari berbagai kampus di dunia, terutama oleh delegasi yang
merepresentasikan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa.

Mahasiswa
Teknik Mesin ITB ini menyebutkan, bagi Amerika Serikat dan Eropa,
Thailand dinilai sebagai negara yang mengeksploitasi kaum pekerja.
Pasalnya, jam kerja di Thailand lebih dari delapan jam perhari.

"Dalam sidang nanti, kita akan dituduh sebagai eksploitasi buruh (labour exploitation)
yang melanggar hak asasi manusia (HAM). Tentu nantinya akan ada banyak
yang kontra, tapi kita harus punya taktik mempertahankannya," ujarnya.

Debat
dengan para peserta dari berbagai belahan dunia ini menggunakan bahasa
Inggris. Manfaat mengikuti model konferensi PBB ini, lanjut Wibi, selain
bisa mengasah kemampuan bahasa Inggris, peserta juga akan mengalami
pertukaran budaya. Para delegasi berasal dari berbagai latar pemikiran
dan budaya berbeda, hal itu akan membuat peserta delegasi paham dunia
internasional.

"Selain itu, secara kultur kita juga bisa
mengenalkan budaya Indonesia kepada dunia internasional. Misalnya, kita
satu-satunya peserta yang memakai batik saat konferensi," ujarnya.

Untuk
kampus, tambahnya, hasil sidang juga akan dibagikan kepada kampus di
Indonesia, khususnya di ITB. "Sepulangnya dari sidang, kami di sini
mengadakan pertemuan untuk berbagi dengan teman-teman. Dengan kampus
lain, kita juga akan bertemu dengan mahasiswa Universitas Katholik
Parahyangan (Unpar)," pungkasnya.(rhs)

Category: PENDIDIKAN | Added by: budi (24.10.2011)
Views: 976 | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024