Ilustrasi : Corbis BANDUNG - Sebagai delegasi yang merepresentasikan negara Thailand, mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang terpilih untuk mengikuti Oxford International Model United Nation (OxiMUN) akan membela kepentingan Negara Gajah Putih tersebut.
Kedelapan delegasi ITB ini akan berlaga dalam model konferensi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang dilaksanakan pada 28 hingga 30 Oktober 2011di Oxford University, Inggris.
Kepala delegasi mahasiswa ITB Dang Dwaya Reksawibisana menyebutkan, salah satu kepentingan negara Thailand terkait dengan human tracffiking. "Human trafficking diperlukan Thailand untuk pendapatan negara," kata pemuda yang akrab disapa Wibi ini, di Bandung, Jawa Barat, Senin (24/10/2011).
Kepentingan itu tentu akan mendapat pertentangan dari 700 peserta delegasi lainnya dari berbagai kampus di dunia, terutama oleh delegasi yang merepresentasikan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa.
Mahasiswa Teknik Mesin ITB ini menyebutkan, bagi Amerika Serikat dan Eropa, Thailand dinilai sebagai negara yang mengeksploitasi kaum pekerja. Pasalnya, jam kerja di Thailand lebih dari delapan jam perhari.
"Dalam sidang nanti, kita akan dituduh sebagai eksploitasi buruh (labour exploitation) yang melanggar hak asasi manusia (HAM). Tentu nantinya akan ada banyak yang kontra, tapi kita harus punya taktik mempertahankannya," ujarnya.
Debat dengan para peserta dari berbagai belahan dunia ini menggunakan bahasa Inggris. Manfaat mengikuti model konferensi PBB ini, lanjut Wibi, selain bisa mengasah kemampuan bahasa Inggris, peserta juga akan mengalami pertukaran budaya. Para delegasi berasal dari berbagai latar pemikiran dan budaya berbeda, hal itu akan membuat peserta delegasi paham dunia internasional.
"Selain itu, secara kultur kita juga bisa mengenalkan budaya Indonesia kepada dunia internasional. Misalnya, kita satu-satunya peserta yang memakai batik saat konferensi," ujarnya.
Untuk kampus, tambahnya, hasil sidang juga akan dibagikan kepada kampus di Indonesia, khususnya di ITB. "Sepulangnya dari sidang, kami di sini mengadakan pertemuan untuk berbagi dengan teman-teman. Dengan kampus lain, kita juga akan bertemu dengan mahasiswa Universitas Katholik Parahyangan (Unpar)," pungkasnya.(rhs)
|