Main
 
BUDI SANTOSOFriday, 22.11.2024, 0:52:39 AM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
Berita Teknologi
berita tentang komputer
Kesehatan
Agama
Artikel tentang Agama
Olahraga
Olahraga
OTOMOTIF
OTOMOTIF
Entertainment
Entertainment
Informasi Umum
Informasi Umum
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
KULINER
SERBA-SERBI KULINER
GADGET
KOMPUTER/HP

DETIK

Statistics

Total online: 2
Guests: 2
Users: 0

Main » Articles » OTOMOTIF

Modifikasi Suzuki Swift ST.2003

Modifikasi Suzuki Swift ST.2003






 

JAKARTA - Bukan sekadar
hobi modifikasi tampilan, Christo Anthony, pemilik Suzuki Swift kelir
putih solid ini, pun kerap melakoni turing ke luar kota Surabaya, Jatim.
Meski baru duduk di bangku SMA, kegiatan travelling pakai mobil
dianggap sebagai cara paling efektif untuk menyalurkan hobi
berpetualangnya.

Pria petualang kelahiran Surabaya 16 tahun silam
ini, sangat mengutamakan fungsi dari modifikasi yang akan dilakukannya.
"Mengingat mobil ini pemberian orang tua, harus tetap dijaga biar bisa
dipakai buat kemana-mana," tutur Christo.

Tak heran jika
modifikasi pada Swift tipe ST miliknya ini mengacu pada ubahan
fungsional. Lantaran fungsinya memang untuk diandalkan saat turing ke
luar kota, termasuk buat mengantar mama berbelanja ke pertokoan di waktu
senggang.

Jika melihat tampilan eksteriornya, Swift berakta
kelahiran tahun 2009 ini memang dirancang sebagai sosok teman andalan
buat diajak berpetualang. Pastinya atribut fungsional macam roof rack,
wajib disematkan di atas atap buat menaruh barang bawaan.

Untuk
mengejar unsur tampilan, arek Surabaya ini tetap memaksimalkannya dengan
menambah bodi kit full set orisinal pabrikan. "Pakai kepunyaan Swift
GT2 versi OEM, supaya tidak mengubah bodi asli mobil," jelas Christo.



Namun begitu, Christo masih menganggap kalau tampilan bodi kit
bawaan Swift GT2 belum maksimal. Supaya tak dianggap sekadar melakukan
upgrade instan, semua bagian bibir panel dicustom sedemikian rupa,
supaya menjelma tampang yang lebih sangar.

"Kalau cuma andalkan
desain bodi kit GT2, kayaknya kurang beringas dilihatnya. Apalagi mobil
ini sering saya pakai turing, jadi harus terlihat lebih macho," ungkap
Christo.

Kesan macho yang ingin ditunjukkan Christo, juga
ditonjolkan lewat pemakaian panel carbon hood. Pertimbangannya, kap
mesin standar mesti tetap awet dan mulus, lantaran takut kena hantaman
kerikil tajam saat melibas jalur gravel.

 Sektor kaki-kaki juga
disesuaikan dengan kebutuhan. Meski masih menganut ukuran pelek yang
sama dengan aslinya, ring 15 inci PCD 4x100, versi aftermarket tetap
dijadikan andalan buat mendongkrak tampilan.



Pelek K-Speed ukuran 15x8 inci dengan PCD yang sama, dijadikan
modal bergaya di dalam kota lantaran sudah berbalut nuansa krom dan
gold. Sementara alas kaki dipilih ban berprofil sedang, ukuran 195/50
R15, supaya tetap aman melibas lubang agak dalam.

Menyempurnakan
performa sektor kaki, ayunan suspensi dibikin lebih rigid agar tak
mudah limbung saat dipacu dalam kecepatan tinggi. "Per standarnya
diganti pakai Tein tapi sokbreker masih pakai aslinya, biar enggak
terlalu keras kalau lewat jalan rusak," urai Christo. (mobil.otomotifnet.com)



Penulis : Anton | Teks Editor : Bagja | Foto : Domas
Category: OTOMOTIF | Added by: budi (25.08.2011)
Views: 1072 | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024