Main
 
BUDI SANTOSOTuesday, 14.05.2024, 1:13:50 PM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
Berita Teknologi
berita tentang komputer
Kesehatan
Agama
Artikel tentang Agama
Olahraga
Olahraga
OTOMOTIF
OTOMOTIF
Entertainment
Entertainment
Informasi Umum
Informasi Umum
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
KULINER
SERBA-SERBI KULINER
GADGET
KOMPUTER/HP

DETIK

Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Main » Articles » OTOMOTIF

Kamis, 25 Agustus 2011 08:02 WIB Kecelakaan Toyota Yaris Lagi! Separator Busway Makan Korban
Kamis, 25 Agustus 2011 08:02 WIB

Kecelakaan Toyota Yaris   Lagi! Separator Busway Makan Korban






 

JAKARTA - Kecelakaan
mobil melibatkan anak-anak belia yang masih duduk di bangku sekolah
kembali terulang. Toyota Yaris E tahun 2007 yang dikemudikan Muhammad
Hadi Wibowo (16), rusak berat akibat menabrak separator pembatas ruas
jalan di kawasan Warung Buncit, Jaksel.

Tragedi yang menewaskan
dua siswi SMUN 28, Jaksel, Nur Aisah Siregar (16) dan Astrid Dwi
Octaviani (16), disinyalir lantaran Yaris yang ditumpangi 5 orang ini
membentur separator pemisah jalur busway dalam kecepatan tinggi.

Kronologi
Berdasarkan
keterangan dari beberapa saksi mata yang sempat menyaksikan tragedi di
depan Wisma Perkasa, Jl. Raya Warung Buncit, Jaksel, (13/8) lalu itu,
menyatakan kalau Yaris warna medium silver ini sempat terlibat aksi
kebut-kebutĀ­an dengan mobil lain.

"Kondisi jalan saat itu memang
cukup lengang karena masih subuh. Sebelum kejadian, saya sempat melihat
ada beberapa mobil lagi tarik-tarikan ke arah Ragunan. Enggak lama
terdengar suara seperti mobil menabrak trotoar (separator pembatas
jalan) dan kejadiannya sangat cepat," ungkap Hadi, pedagang rokok yang
mangkal dekat lokasi kejadian.

Salah seorang satpam yang ketika
itu sedang tugas jaga malam di kantor dekat lokasi kejadian, juga
menuturkan bahwa kecelakaan yang terjadi akibat melanggar beton pemisah
jalur busway memang pernah terjadi beberapa kali di ruas Mampang-Warung
Buncit, Jaksel. "Kebanyakan motor yang menjadi korbannya,"kata pria yang
enggan disebutkan jati dirinya ini.

Menurut penjelasan Kanit.
Laka. Polres Jaksel, AKP Sigit Purwanto, kecelakaan tunggal melibatkan
Yaris ber-Nopol. B 1271 CB ini terjadi sekitar pukul 04.55 WIB dengan
kronologi sebagai berikut.


 Sebelum menghantam pohon dan separator di tengah jalan, Yaris naas ini sempat menghajar beton pembatas jalur busway

Tragedi Sabtu Pagi ini berawal dari aksi kebut-kebutan antara
dua mobil, Toyota Yaris dan Suzuki Swift. Posisi Yaris melaju di sisi
beton separator busway, sementara Swift yang disinyalir dikemudikan
rekan satu sekolah korban berada di lajur paling kiri.

"Dua mobil
ini diperkirakan sedang melaju pada kecepatan di atas 90 km/jam.
Memasuki jalan agak menikung sebelum perempatan lampu merah Pejaten,
mobil Yaris yang ditumpangi 5 siswa SMUN 28 menerjang separator jalur
busway. Karena pengemudi tidak mampu menguasai mobilnya, bodi mobil
terpelanting hingga menabrak separator pembatas di tengah jalan. Karena
benturan sangat kuat, mobil terguling lagi dua kali ke arah posisi
semula dan baru berhenti," urai AKP Sigit Purwanto.

Menurut pihak
penyidik Polres Jaksel yang menangani kasus ini, kecelakaan melibatkan
pengemudi yang saat kejadian tidak dapat menunjukkan SIM-nya itu, akan
diproses sesuai ketentuan yang berlaku.


Air bag kecil kemungkinan mengembang ketika mobil terguling

Fitur Keselamatan
Fitur
keselamatan (safety) yang tersedia pada varian Yaris E manual ini
memang tergolong lengkap. Seperti safety belt di kelima bangku
standarnya, serta kantong udara (air bag) di dasbor kiri dan lingkar
kemudi.

Jika berpatokan dari kronologi kejadian yang dijelaskan
AKP Sigit Purwanto tadi, yang menyebutkan kalau mobil sempat menerjang
separator jalur busway kemudian terpelanting hingga menabrak separator
pembatas di tengah jalan, dan berhenti setelah terguling dua kali, kecil
kemungkinan air bag bisa mengembang.

Menurut Iwan Abdurahman
dari departemen teknik PT Toyota-Astra Motor (TAM), fitur air bag baru
akan berfungsi jika dua sensor di sekitar fender depan dan di bawah head
unit mobil, mendapat sinyal rambatan getaran dari efek benturan keras
dari arah depan frontal.

"Kalau merunut dari kronologi kecelakaan
Yaris ini, benturan paling kuat kemungkinan terjadi di belakang (ujung
bodi belakang kanan-kiri) dan bagian atas mobil karena sempat terguling
dua kali. Kondisi ini sangat mungkin tidak membuat air bag mengembang.
Fungsi safety belt juga tidak berfungsi optimal jika mobil mendapat
benturan keras dari arah belakang, samping maupun atas," urai Iwan.

Mengacu
penjelasan dari section head technical service division TAM ini, korban
meninggal dunia yang saat kejadian duduk di jok belakang bagian tengah
dan sisi kanan (belakang pengemudi), diperkirakan yang mendapat tekanan
paling hebat saat mobil menghantam separator pembatas jalan yang
kemudian terguling beberapa kali itu.


Kerusakan parah di bagian belakang mengindikasikan benturan sangat keras

Angka Kecelakaan
Berdasarkan
kronologi yang dijelaskan tadi, faktor human error memang menjadi unsur
utama dalam kecelakaan Yaris ini. Namun perlu sekali lagi dicermati
bahwa, fasilitas jalan yang tersedia di Jakarta saat ini juga rentan
memicu kecelakaan serupa.

Seperti penambahan beton pemisah jalur
busway di 10 koridor (rute) Trans Jakarta, riskan memicu kecelakaan.
Berdasarkan data yang diterima dari Ditlantas Polda Metro Jaya, jumlah
kasus kecelakaan yang melibatkan separator maupun jalur busway di 10
koridor sebanyak 51 kejadian (Januari-Juli 2011).

Sementara
jumlah kecelakaan lalulintas secara keseluruhan di Jakarta, mulai
Januari hingga Juli 2011 tercatat 4.696 kejadian. Jika dipersentasekan
dengan total kasus kecelakaan di 10 koridor busway tadi, tingkat
kecelakaan yang melibatkan beton pemisah jalan ini menyumbang sekitar 1
persenan dari total kejadian.

Menurut Kasi. Laka Ditlantas Polda
Metro Jaya, Kompol Miyanto, penambahan beton atau separator sebagai
pemisah antara jalur umum dengan jalur bus Trans Jakarta ini, sepenuhnya
menjadi wewenang dinas perhubungan (Dishub) Propinsi DKI Jakarta.

Pemasangan
separator pemisah jalur busway dengan jalur umum, menurut Kompol
Miyanto, idealnya memang didesain untuk bisa terlihat dari kejauhan.
Jika terlalu tinggi, lanjut pria ramah ini, memang dikhawatirkan bisa
memicu kecelakaan seperti tergelincir bahkan terjatuh (bagi pengendara
motor).

Namun lagi-lagi, kesalahan utama tetap diarahkan ke
pemakai jalan, baik pengendara mobil maupun motor. Lantaran fungsi dari
pemisah jalur ini memang diperuntukkan buat membatasi pergerakan
kendaraan, yang hendak melintas masuk ke jalur bus umum eksklusif itu.

Sayangnya
saat dikonfirmasi tentang seberapa efektifnya serta dampak dari
keberadaan beton pemisah jalur umum dengan busway ini, Kasudinhub Kota
Adm. Jaksel, Teddy L.Sutisna, tidak bisa dikonfirmasi hingga berita ini
diturunkan.

 Meski begitu, pihak Ditlantas Polda Metro Jaya juga
menyatakan bahwa, keberadaan separator jalur busway ini terpaksa harus
tetap dipertahankan. "Mengingat masyarakat pengguna jalan di Jakarta
belum banyak yang sadar akan tertib berlalulintas, termasuk tidak boleh
melintasi separator atau menggunakan jalur busway," jelas Kompol
Miyanto.   (mobil.otomotifnet.com)



Penulis : Anton | Teks Editor : Bagja | Foto : Anton
Category: OTOMOTIF | Added by: budi (25.08.2011)
Views: 1080 | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024