TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persatuan Sepak Bola
Indonesia (PSSI) kini menjadi macomblang untuk mengawinkan sejumlah klub
di Liga Super Indonesia (LSI) bersama klub Liga Primer Indonesia (LPI)
dalam rangka memenuhi persyaratan mendapatkan predikat klub profesional.
Klub-klub LPI mempunyai dua keunggulan saat ini yaitu status badan
hukum dan pendanaan, yang merupakan syarat mutlak klub masuk klub
profesional. Keunggulan klub LPI tersebut bisa dimanfaatkan klub-klub
yang tergabung di LSI untuk bisa mengikuti kompetisi profesional tetapi
terkendala masalah dana dan legalitas hukum badan usaha.
PSSI diberi deadline oleh AFC untuk memasukan persyaratan klub
profesional sampai tanggal 3 September 2011. Sehingga PSSI menyarankan
bagi klub-klub yang berada di LSI merger dengan klub-klub LPI bila belum
memiliki status badan hukum.
"Dua hal yang dibutuhkan untuk menjadi klub profesional yaitu
legalitas melalui pengakuan pemeritah dengan PT legal yang disahkan
negara kita melalui Menkumham. Itu tidak mudah proses tersebut memakan
waktu 3 bulan, sedangkan deadlinenya sampai 3 september," jelas ketua
PSSI Djohar Arifin di Jenggala, Jakarta Selatan, Senin (15/8/2011)
malam.
Lanjutnya, klub LPI saat ini ingin membantu klub-klub LSI untuk bisa
menjadi klub profesional, sehingga niat baiknya tersebut tentu harus
dimanfaatkan, tetapi bila klub-klub LSI yang enggan merger, Djohar pun
tidak mempermasalahkannya.
"Sekarang dana klub tidak boleh menggunakan dana APBD. Sedangkan apek
legalitas dan finansial ada di x klub-klub LPI, jadi itu harus
dimanfaatkan. Sambil berjalan membentuk klub profesional untuk
menyelamatkan klub agar tidak terbuang. Kalau ada yang bantu, kenapa
tidak dimanfaatkan," jelasnya.
Bila berminat klub LSI meleburkan diri dengan klub LPI, PSSI siap
memfasilitasinya, karena saat ini untuk Liga LPI-nya sendiri sudah tidak
ada lagi tinggal klub-klubnya saja.
"Bila ingin dijodohkan maka lapor ke kita cepat, supaya kita jodohkan
supaya memenuhi syarat. Komite hukum akan membahas ini," ucap Djohar.
Meskipun demikian klub-klub yang berada di LSI saat ini tetap diprioritaskan masuk dalam kompetisi profesional.
"Klub yang ada di LSI saat ini, itu yang kita utamakan karena mereka
punya sejarah kompetisi dimasa lalu di klub-klub terhormat, jadi ini
yang kita harapkan yang berada diatas, kekurangannya baru, semakin
banyak klub itu lebih baik," ungkapnya.