KRAKOW – Mengamati hasil drawing play-off Euro 2012, bukan hanya laga Portugal dan Bosnia yang layak dinanti karena beraroma dendam. Bara permusuhan juga mengiringi pertarungan antara Turki dan Krosia.  
Maklum, kedua kubu pernah bertemu di babak perempat final Piala Eropa yang berlangsung di Austria dan Swiss. Ernst Happel Stadium, Vienna, menjadi saksi bisu tersingkirnya Kroasia dari Turki melalui skenario adu penalti, setelah kedua tim kedua tim bermain imbang 1-1 di extra time, lantaran di waktu normal kedua kubu bermain tanpa gol.
 
The Crescent Stars –julukan Turki akhirnya berhasil melangkah ke semifinal dengan keunggulan 3-1. Sukses Turki kala itu cukup menyesakkan Krosia, karena gol Ivan Klasnic di menit 119 berhasil disamakan oleh Semih Sentruk di waktu 120+2 yang membuyarkan kemenangan Krosia. Ironisnya lagi, tiga eksekutor Krosia tidak berhasil menembus gawang Rustu Recber yang membuat Krosia tereliminasi dari gelaran ini.
 
Tiga tahun telah berlalu, publik Kroasia tentu tidak akan pernah lupa dengan kekalahan mengenaskan mereka dari Turki. Slaven Bilic yang menjadi pelatih Kroasia saat itu pun masih menyimpan kenangan kelabu jika mengingat pertandingan itu.
 
Dan kini, menghadapi Turki di babak play-off Euro 2012, Bilic menyatakan timnya siap melampiaskan dendam atas Turki. "Kami telah menunggu dan bermimpi untuk bisa melakukan balas dendam, tiga tahun silam. Kami semua masih mengingat bagaimana kami tersingkir di Euro 2008 di perempat final. Turki lawan tangguh. Tapi kami lebih kuat,” kata Bilic dikutip situs resmi UEFA, Jumat (14/10/2011).
 
Dia melanjutkan. "Ini tidak akan mudah. Turki mungkin lawan terberat yang kami punya. Namun saya pikir, kami memiliki kelas yang lebih dari mereka. Kami lebih baik dan kami harus memenangi ini (play-off) dan mencapai Euro.”
 
Di lain pihak, Assisten pelatih Turki, Oguz Cetin menyatakan timnya telah siap melewati rintangan tim semenanjung Balkan tersebut di babak play-off. Bagi Cetin, penting buat Turki mengemas kemenangan di laga pertama 
 
"Kami telah diundi melawan tim yang kuat. Kami tahu Kroasia dari Euro 2008. Kami akan melawan tim yang gaya permainannya mirip dengan kami dan mereka memiliki reputasi yang baik di Eropa. Kami harus mempersiapkan diri untuk pertandingan itu tanpa melupakan pertandingan dalam dua leg,” bilang Cetin.
 
"Ini nampak begitu merugikan kami untuk memainkan pertandingan pertama di kandang. Namun kami tidak berpikir begitu. Hasil pertandingan pertama akan sangat menentukan. Jadi kami harus mengembangkan permainan sesuai rencana kami,” tukas Cetin.