Cokelat (Foto:Getty Images) Johan Sompotan - Okezone
WAJAR saja bila Indonesia merupakan negara paling ketinggalan soal produksi cokelat sebab Indonesia baru memulainya di 1940.
"Kalau bicara cokelat, di Indonesia sangat jauh tertinggal dengan negara-negara di Eropa, mereka sudah memulainya dari 1830," ucap Andy Van Den Broeck selaku Master Chocolatier dari Belgia saat ditemui okezone usai acara peluncuran Magnum Pleasure 365, di Atrium Senayan City, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (7/11/2011).
Andy pun menegaskan kalau Indonesia harus banyak belajar lagi perihal pembuatan cokelat, karena baginya cokelat di Indonesia belum ada nilai rasanya.
"Cokelat Indonesia belum ada kelezatannya. Normalnya, cokelat produk lokal Indonesia compound, di mana rasa asli minyak dari cokelat tersebut digantikan dengan minyak nabati lainnya, sehingga rasa maupun kelumeran dari cokelat tersebut masih kurang," bebernya.
Tak hanya itu saja, bahan maupun kualitas yang digunakan di Indonesia belum sebaik kualitas di negara-negara Eropa.
"Intinya Indonesia masih harus banyak mengejar ketinggalan, dukungan dari pemerintah pun juga harus ikut campur tangan agar cokelat di Indonesia bisa maju denagn pesat," tambahnya.
Kendati demikian, diutarakan olehnya jika dirinya merasa beruntung bisa berada di Indonesia meskipun kualitas cokelat di Indonesia masih jauh tertinggal.
"Indonesia itu punya ragam wilayah yang berbeda-beda seperti Jawa, Bali, Sumatera, dan Kalimantan, dari Selatan ke Utara semua wilayah dimiliki Indonesia sehingga itu bisa menjadi nilai lebih bagi pembuatan cokelat di Indonesia apalagi kalau dikombinasikan satu wilayah dengan yang lainnya," tukasnya.
|