Main
 
BUDI SANTOSOWednesday, 13.11.2024, 2:06:46 PM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
Berita Teknologi
berita tentang komputer
Kesehatan
Agama
Artikel tentang Agama
Olahraga
Olahraga
OTOMOTIF
OTOMOTIF
Entertainment
Entertainment
Informasi Umum
Informasi Umum
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
KULINER
SERBA-SERBI KULINER
GADGET
KOMPUTER/HP

DETIK

Statistics

Total online: 33
Guests: 33
Users: 0

Main » Articles » KULINER

Resep Klasik di Alex's Pizze e Pasta
Pizza (Foto: Google)



















Pizza (Foto: Google)

MENGKLAIM
diri sebagai pencinta pizza dan pasta, Alex Chandra lantas membuka
tempat makan berlabel Alex’s Pizze e Pasta. Pizza dan pasta klasik
menjadi spesialisasi menu yang ditampilkan Alex’s.

Di tengah
menjamurnya restoran, khususnya restoran Italia, Alex’s seolah ingin
tampil berbeda. Kita tahu, ada begitu banyak restoran di kota-kota besar
yang menyuguhkan pizza dan pasta sebagai menu unggulan. Bahkan, tak
sedikit restoran yang membubuhi kata "pizza” di depan namanya. Lantas,
apa keunggulan pizza dan pasta yang ada di Alex’s?
 
Menurut pemilik sekaligus chef Alex’s Pizze e Pasta, Alex Chandra, pizza di restorannya mempunyai cita rasa yang berbeda lantaran dipanggang menggunakan wood burning oven,
yang seperti sebutannya, berbahan bakar kayu. Ini, kata Alex, merupakan
teknik memasak pizza yang memang berlaku di negeri asalnya, Italia.


"Jadi, cara pembakarannya lebih tradisional, tanpa menggunakan gas sama
sekali. Pizza yang dibakar dengan kayu, kalau Anda rasakan betul-betul,
bakal memiliki cita rasa yang berbeda,” kata Alex dalam acara grand launching restorannya di kawasan Epicentrum Walk, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Dan,
sesuai konsepnya yang berkiblat ke Italia, suguhan pizza di Alex’s
memiliki dough yang tipis. Bukan seperti pizza ala Amerika yang
rata-rata dough-nya lebih tebal. Sementara, keunggulan pasta
buatan Alex adalah keautentikannya. Pasta yang diracik di dapur Alex’s
merupakan pasta home made dan klasik. Tak ada penambahan bumbu tertentu
agar lebih bisa diterima oleh lidah orang Indonesia, khususnya publik
Jakarta. Semua resep menggunakan resep klasik yang memang berlaku di
Italia.

"Hanya, di Alex’s kami menggunakan bahan yang lebih besar
porsinya. Misalkan untuk menu lobster ravioli, kami taruh di situ
lobster yang lebih banyak. Kalau daging sapi, daging yang betul-betul
besar, begitu juga ayam, potongannya lebih banyak. Rasanya asli, tidak
di-mix dengan bahan lain. Satu hal lagi, di sini kami juga
menggunakan sekaligus saus barbeque dan saus tomat untuk pizza. Tak
seperti pizza di tempat lain yang hanya memakai saus tomat,” tutur Alex.

Dari jajaran pizza, terdapat menu yang sudah tidak asing lagi, seperti margherita, pepperoni, pizza al tonno, dan gambaro speziato yang ber-topping udang. Adapun dari kategori pasta, ada gnocchi el pesto di basilico, fettuccine alle bolognese, ravioli di aragosta, lasagna di verdare, dan manzo canneloni yang bahan pastanya merupakan buatan Alex’s sendiri alias home made.
 
Kalau mau yang berjenis dry pasta, konsumen bisa memilih, antara lain spaghetti aglio olio dan penne con pollo arrabiata. Di samping pizza dan pasta, terdapat pula menu salad seperti spinach salad dan greek salad, plus dessert, antara lain tiramisu, chocolato di lava,
serta tak ketinggalan gelato. Demi memiliki restoran pizza dan pasta
yang berbeda dari restoran sejenis, Alex menggandeng seorang konseptor
dalam bisnis kuliner, Gil D’Harcour.

Dengan kepiawaiannya, Gil
berhasil menciptakan tata interior yang bernuansa retro-modern, lengkap
dengan aksen foto-foto dan gambar yang mencerminkan "taste” Eropa. Juga
kanopi pada eksterior seolah bakal menggiring konsumen Alex’s berpelesir
di suatu tempat, antara Paris dan Roma. Selain dari sisi desain dan
menu, menurut Gil, keunggulan Alex’s terletak pada si pemiliknya
sendiri.

Kehadiran Alex Chandra setiap hari di restorannya,
menyapa tiap konsumen yang datang, lalu memasak sendiri menu yang
dipesan pelanggan, itu sudah menjadi nilai lebih.

"Seperti di
Eropa saja, seorang pemilik restoran merangkap menjadi chef sekaligus
ikut melayani tamu. Jadi, yang ditawarkan Alex’s tak semata makanan,
tapi juga komunikasi. Konsumen bisa berbicara dengan pemilik restoran
setiap hari, itu sebetulnya yang menjadi signatureAlex’s Pizze e Pasta,”
ujar Gil.
 
Alex menekuni profesi sebagai chef sejak lima tahun lalu. Kepiawaian dalam memasak dilatih lewat pengalamannya ketika menjadi juru masak di sejumlah restoran.
(SINDO//tty)
Category: KULINER | Added by: budi (14.11.2011)
Views: 574 | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024