Main
 
BUDI SANTOSOWednesday, 25.12.2024, 2:23:01 PM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
Berita Teknologi
berita tentang komputer
Kesehatan
Agama
Artikel tentang Agama
Olahraga
Olahraga
OTOMOTIF
OTOMOTIF
Entertainment
Entertainment
Informasi Umum
Informasi Umum
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
KULINER
SERBA-SERBI KULINER
GADGET
KOMPUTER/HP

DETIK

Statistics

Total online: 4
Guests: 4
Users: 0

Main » Articles » KULINER

Paduan Dua Genre dalam Sup Iga Sapi
(Foto: jpopasia)



















(Foto: jpopasia)

KEBERAGAMAN kuliner khas Indonesia memberi keuntungan bagi para chef untuk bereksperimen olahan. Salah satunya sup iga sapi.

Di
Bandung, sup ini tengah menjadi tren. Sensasi rasanya tercipta dari
perpaduan konro asli Makassar dan rawon dari Jawa Timur. Dua genre
olahan kuah hitam inilah yang menjadi kunci pewarna dari keluwek yang
direpresentasikan kembali dengan penyempurnaan dari berbagai sisi.

Sebut
saja komposisi rempah, jenis daging, serta tingkat kepekatan dari
kuahnya yang berciri khas hitam. Biji keluwek menjadi bahan terpenting,
bukan saja pada sup iga sapi, juga pada beberapa jenis masakan, seperti
rawon, daging bumbu kluwek, brongkos, atau sup konro.

Di Hotel
Hyatt Regency Bandung, sup iga sapi menjadi menu andalan. Kolaborasi
olahan kuah hitam ini kembali mengangkat pamor sup konro yang terkenal
di Makassar. Racikannya tambahan dengan rempah yang lebih lengkap
sehingga kelezatannya sangat berbeda dengan sup iga sapi pada umumnya.

Adapun bahan yang digunakan, bawang merah, bawang putih, anise star,
cabai merah, dan kunyit. Rasa yang hendak disajikan juga mengambil
benang merah asin, manis, dan gurih sehingga penikmat bisa merasakan
rasanya yang lebih fresh dari rawon maupun sup konro.

"Sup iga sapi ini sengaja dibuat sebagai main course terbaru, berdasarkan rating menu
yang paling banyak dipesan. Untuk membuatnya lebih spesial, kami
menyempurnakan semua bumbu tersebut menjadi lengkap. Intinya, menu ini
bisa dibilang sebagai perpaduan sup konro-rawon dengan ciri khas kuah
hitam pekat,” kata Executive Chef Hotel Hyatt Regency Bandung I Wayan
Durma kepada SINDO.

Dikatakannya,iga sapi ala Hyatt
terhitung lebih encer dibandingkan rawon atau konro khas Kota Angin
Mamiri. Namun, rasa asin sup ini dibuat lebih tajam lantaran sup lebih
nikmat saat disantap dengan nasi putih dengan tambahan kerupuk, emping
atau peyek. Sementara, untuk pemilihan daging, hotel ini sengaja memilih
jenis iga sapi dengan kualitas terbaik sehingga membuat daging terasa
lebih empuk saat dikunyah.

"Kami sengaja memilih daging iga
terbaik yang diproses dengan baik dan benar untuk menghasilkan rasa
daging yang sangat empuk dan menyerap bumbu. Sementara untuk bumbu
pendukungnya mengikuti resep yang sama,termasuk proses memasaknya,”
sebut Wayan.

Public Relations Manager Hotel Hyatt Regency Bandung
Widagdo Triyogie Sanyoto mengatakan, tahun ini hotelnya berniat
mendapuk olahan serba tradisional sebagai jawara utama. Alasannya, tamu Western justru menggandrungi menu lokal yang memiliki rasa unik,autentik, dan membuat ketagihan.

”Selain
sup iga sapi, kami juga punya rekomendasi lain yang banyak
difavoritkan, yakni nasi goreng ikan asin, sup buntut ala Hyatt, dan
masih banyak lagi,” kata Yogie.

Ragam makanan tradisional inilah
yang cenderung disukai penikmat kuliner. Menurut Yogie, itu karena
makanan yang disajikan mempunyai sensasi rasa yang menggoda, tanpa
meninggalkan khas aslinya.(SINDO//ftr)

Category: KULINER | Added by: budi (19.10.2011)
Views: 560 | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024