JAKARTA - Kreativitas generasi muda seakan
tidak pernah habis. Kali ini, inovasi dilakukan pada bidang kuliner.
Bagaimana jika kebab yang berbahan baku utama daging sapi, domba, atau
kambing, diganti dengan daging ikan?

Ya, mahasiswa Institut
Pertanian Bogor (IPB) mengganti bahan baku utama dalam panganan tersebut
dengan sumber daya lokal, yakni ikan tongkol. Mereka adalah Larasati
Anggraini, Suci Ariyanti, Lutfhan Hadhi P, Haruni Aini dan Muhammad
Rifqi yang menciptakan makanan cepat saji yang dipasarkan secara luas
dengan nama Kebab Caprio.

Jumlah ikan di Indonesia yang tidak
sebanding dengan tingkat konsumsi ikan di masyarakat, rendahnya tingkat
pengetahuan tentang kandungan gizi ikan, serta terbatasnya keterampilan
dalam mengolah hasil perikanan, menjadi latar belakang mereka melakukan
inovasi tersebut.

"Maka, untuk meningkatkan minat masyarakat
untuk mengkonsumsi ikan, perlu ada inovasi produk olahan ikan sesuai
gaya hidup manusia masa kini yang serba praktis. Kebab Caprio hadir
memberikan solusi serta memanfaatkan peluang pasar yang memiliki prospek
positif di masa depan," ujar Ketua Tim Larasati seperti dikutip dari
siaran pers yang diterima okezone, Rabu (2/11/2011).

Selain itu,
kebab olahan para mahasiswa ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan
kebab yang ada di pasaran pada umumnya. "Penggunaan daging ikan tongkol
sebagai bahan baku sangat menyehatkan karena rendah lemak, rendah
kolesterol, dan kaya omega 3. Harga ikan tongkol pun lebih ekonomis
sebagai subtitusi daging sapi atau kambing sebagai isian," tuturnya.

Kebab
Caprio telah dipasarkan secara luas. Dengan harga Rp6 ribu, masyarakat
dapat menikmati kebab dengan tiga pilihan rasa, yaitu Tropical Fruit  kebab, Curry Sauce kebab, dan Original fish kebab.

Melihat
tanggapan pasar yang positif, Larasati dan kawan-kawan berencana
merentangkan sayap lebih lebar dengan membuka sejumlah gerai baru. Ke
depannya mereka berharap dapat menjadikan usaha ini sebagai bisnis
waralaba yang siap bersaing di industri makanan di Indonesia.(rhs)