DEMI menerapkan hidup sehat dan tidak meninggalkan selera mengonsumsi mi, sebagian orang memiliki trik ketika memasaknya. Mereka mengganti air rebusan mi.
Memasak mi rebus terasa sangat nikmat ketika cuaca dingin menyergap. Kini, banyak orang mulai mengetahui bahwa ketika memasak mi, maka air rebusannya harus diganti. Jadi, mi yang sudah matang ditiriskan, lalu sebagai kuahnya, digunakan air rebusan yang baru.
"Mengapa Anda harus membuang air pada mi yang telah Anda masak atau tepatnya menggunakan dua kali proses perebusan? Karena bila airnya tidak dibuang, maka akan menimbulkan endapan penyakit dalam tubuh Anda," ujar ahli gizi Dr Patricia S.Y. Wijaya kepada okezone usai peluncuran Healtimie di Swiss Belhotel, Mangga Besar, Jakarta , baru-baru ini.
Selain menimbulkan penyakit, Anda juga akan menimbun minyak dalam tubuh bila tetap menggunakan air yang digunakan untuk memasak mi sebagai kuahnya. Dr Patricia menegaskan, tanpa Anda sadari mi instan juga mengandung banyak minyak.
"Terlihat di saat Anda masak mi, maka air akan berubah warna karena banyak kandungan minyaknya," bebernya.
Bukan sebatas minyak, air rebusan tersebut juga sudah mengandung bahan pengawet yang terkandung dalam mi. "Meskipun saat Anda konsumsi mi instan masih terdapat bahan pengawet, namun itu tidak sebanyak saat Anda mengonsumsi mi dengan kuah dari air rebusan pertama," tutupnya.
(ftr)
|