Main
 
BUDI SANTOSOMonday, 13.05.2024, 9:08:39 AM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
Berita Teknologi
berita tentang komputer
Kesehatan
Agama
Artikel tentang Agama
Olahraga
Olahraga
OTOMOTIF
OTOMOTIF
Entertainment
Entertainment
Informasi Umum
Informasi Umum
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
KULINER
SERBA-SERBI KULINER
GADGET
KOMPUTER/HP

DETIK

Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Main » Articles » Kesehatan

Sakit Maag Saat Hamil

Sakit Maag Saat Hamil




Sakit maag saat hamil. (Foto: Getty Images)

Sakit maag saat hamil. (Foto: Getty Images)

SAAT tengah berbadan dua, terkadang bumil tidak berselera makan, mual, dan muntah (emesis gravidarium) akibat pengaruh hormone chorionic gonadotropin. Karena perut sering dalam keadaan kosong, maka sakit maag tidak bisa dihindari.

Penyakit maag yang diderita sebelumnya bisa memperburuk masa mengidam wanita hamil, yaitu mual muntah berlebih (hiperemesis gravidarum).

Untuk mengatasi persoalan ini, dr Dewi Retnowati, SpOG dari RS Grha Permata Ibu memberikan pemaparannya.

Menurut
Dewi, bumil rentan sakit maag. Bahkan, yang tadinya tidak menderita
maag bisa saja terkena maag saat hamil. Salah satu penyakit saluran
pencernaan ini dialami berkisar 60-80 persen bumil.

Biasanya, keluhan pada daerah sekitar lambung baik itu mual, muntah (emesis gravidarum), heart burn (rasa panas di ulu hati), bahkan sampai mual muntah yang berlebihan (hiperemesis gravidarum).

Multifaktor

Sakit
maag saah hamil dapat disebabkan berbagai faktor, antara lain
mual-muntah yang membuat bumil malas makan. Ngidam makan makanan yang
terlalu pedas atau asam, juga bisa menjadi pemicu asam lambung.

Selain
itu, bumil lebih rentan mengalami keluhan di daerah sekitar lambung
karena terjadi perubahan hormon yang memengaruhi hal tersebut:

1. Esterogen

Adalah
hormon yang berfungsi membangun lapisan dinding rahim, untuk menjaga
plasenta di dalam rahim. Hormon ini mempunyai efek samping menimbulkan
rasa mual.

2. Pregesteron

Di mana
berfungsi sebagai relaksasi rahim untuk mempertahankan kehamilan sampai
usia aterm (cukup bulan). Namun peningkatan kadar hormon ini
mengakibatkan terjadinya relaksasi pada saluran pencernaan yang
berakibat melambatnya pengosongan lambung dan peristaltik (kerja usus).

Sehingga
menimbulkan rasa eneg, sebah, penuh dan mual. Hormon ini juga bisa
mengakibatkan timbulnya penumpukan gas pada saluran pencernaan.
Penumpukan gas tidak berpengaruh pada janin tapi menyebabkan rasa tidak
nyaman pada bumil.

3. HCG (Human Chorionic Gonadotropin)

Hormon
ini tidak mempunyai efek secara langsung terhadap saluran pencernaan,
akan tetapi menstimulasi ovarium untuk menghasilkan estrogen yang  bisa
menimbulkan rasa mual.

Obat maag: minum sesuai dosis

Berdasarkan
penelitian, obat yang dijual bebas untuk mengatasi keluhan mag relatif
aman untuk dikonsumsi oleh bumil, asalkan sesuai dosis. Karena tidak
ditemukan efek teratogenik, malformasi (kecatatan) pada bayi. Namun
sebelum Moms memutuskan sendiri, alangkah bijaknya jika
berkonsultasi dulu dengan dokter agar lebih tepat jenis obat dan dosis
sesuai dengan kebutuhan.

Untuk meminimalkan gejala di saluran pencernaan, ada 2 cara yang bisa dilakukan, antara lain :

Farmakologis (dengan obat)

Dokter
akan meresepkan obat tertentu yang bisa memperbaiki peristaltik usus
dan mengurangi sekresi asam lambung,  seperti vitamin B6, B12, anti histamine, antasida, H2 reseptor antagonist dan proton pump inhibitor.

Non farmakologis (tanpa obat)

Penggunaan
obat herbal, seperti jahe (baik dalam bentuk pemen, sirup atau kapsul),
akupunktur atau mengoleskan minyak kayu putih pada tubuh juga bisa
mengurangi gas berlebih pada tubuh.

Tip mencegah maag saat hamil

1. Terimalah kehamilan dengan senang hati, sehingga apapun keluhan yang muncul dapat diterima dengan ikhlas.
2. Hindari stres, karena akan memicu produksi asam lambung.
3. Hindari perut kosong, sempatkan makan biskuit saat bangun di pagi hari.
4. Makanlah dengan porsi kecil tapi sering, bisa 4-6x/hari.
5.
Kurangi makanan yang dapat menghasilkan gas (misalnya kubis, ubi,
minuman bersoda), makanan yang bersantan, berlemak, terlalu berbumbu dan
pedas.
6. Jangan langsung berbaring setelah makan, karena akan menimbulkan rasa penuh dan panas pada lambung. (Sumber: Mom&Kiddie)

(//nsa)
Category: Kesehatan | Added by: budi (21.08.2011)
Views: 754 | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024