EKSTASI. Seorang polisi memperlihatkan barang
bukti ekstasi setalah melakukan melakukan penangkapan, Makassar, Jumat
(30/10) malam. Sebanyak 4 ribu butir ekstasi siap edar senilai Rp800
juta disita dari tangan pemasok narkoba di kawan timur Indonesia,
Ferdinan (36 th) yang menjadi target pengejaran sejak enam bulan lalu.
FOTO ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang/ed/09 (ANTARA/SAHRUL MANDA
TIKUPADANG)



London (ANTARA News) - Beberapa peneliti di Inggris, Jumat,
mengungkapkan mereka sedang menyelidiki apakah obat yang digandrungi
pecandu klub malam, ecstasy dapat efektif dalam menyembuhkan penderita
kanker darah.


Beberapa ilmuwan di University of Birmingham di bagian tengah
Inggris mengatakan bentuk obat itu yang sudah diubah mendorong
kemampuannya untuk menghancurkan sel kanker sampai 100 kali lebih kuat.


Enam tahun lalu, beberapa peneliti mendapati kanker yang menyerang
sel darah putih tampaknya bereaksi pada obat tertentu "psikotropika".


Semua itu meliputi obat penurun berat tubuh, anti-depresan jenis
Prozac, dan derivatif amphetamine seperti MDMA --yang oleh masyarakat
umum dikenal sebagai ecstasy.


Para ilmuwan di Birmingham mengatakan temuan mereka sejak itu dapat
mengarah kepada turunan MDMA yang kini digunakan dalam percobaan pada
pasien.


Turunan tersebut dapat efektif dalam mengobati kanker darah seperti leukemia, limfoma, dan myeloma.


"Ini adalah tahap lanjutan yang menarik ke arah pemanfaatan bentuk
MDMA yang diubah guna membantu orang yang menderita akibat kanker
darah," kata Profesor John Gordon, dari School of Immunology and
Infection di University of Birmingham, sebagaimana dikutip AFP --yang
dipantau ANTARA di Jakarta, Jumat pagi.


"Meskipun kami tak bermaksud memberi orang harapan palsu, hasil
penelitian ini memiliki potensi bagi peningkatan pengobatan dalam
beberapa tahun ke depan," katanya.


Tim tersebut mendapati bahwa dosis MDMA yang diperlukan untuk
mengobati tumor akan terbukti mematikan, sehingga mereka berencana
mengisolasi kandungan pembunuh kanker pada obat itu.


Mereka sekarang meneliti cara membuat molekul MDMA mampu menembus dinding sel kanker dengan mudah.


Dokter David Grant, Direktur Sains di yayasan amal Leukaemia and
Lymphoma Research --yang mendanai sebagian studi tersebut, mengatakan,
"Prospek untuk bisa mengincar kanker darah dengan satu obat yang dibuat
dari ecstasy adalah pernyataan yang sangat menggairahkan."


"Banyak jenis limfoma tetap sulit diobati dan obat non-toksik yang
efektif dan memiliki dampak sangat diperlukan," tambahnya.


Temuan tersebut disiarkan di jurnal dua-bulanan Investigational New Drugs. (C003/A011/K004)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2011