Site menu |
|
|
Section categories |
|
|
DETIK |
|
|
Statistics |
Total online: 27 Guests: 27 Users: 0 |
|
|
| | |
|
Kebiasaan Merokok di Pagi Hari Paling Berisiko Kena Kanker
Kebiasaan Merokok di Pagi Hari Paling Berisiko Kena Kanker Vera Farah Bararah - detikHealth
(Foto: thinkstock) Pennsylvania, AS, Perokok umumnya memiliki waktu tersendiri untuk melakukan kebiasannya ini. Tapi kebiasaan merokok di pagi hari terutama sesaat setelah bangun tidur berisiko lebih besar terkena kanker.
Para ilmuwan dari Amerika Serikat menuturkan perokok yang selalu merokok dalam waktu 30 menit setelah ia bangun tidur memiliki risiko lebih besar mengembangkan kanker kepala, leher dan paru-paru.
Studi yang dipimpin oleh Dr Joshua Muscat dari Pennsylvania State College of Medicine di AS melibatkan 9.400 individu dengan melakukan kuesioner untuk menilai kebiasaan merokoknya. Hasil studi ini telah diterbitkan dalam jurnal Cancer.
Pasien yang baru didiagnosis dengan kanker juga diikutsertakan dalam penelitian dan dicocokkan dengan data kontrol, serta semua partisipan disini adalah kelompok perokok atau mantan perokok.
Analisis pertama yang ditemukan adalah orang yang mengonsumsi rokok pertama dalam waktu 30 menit setelah bangun tidur memiliki risiko 1,79 kali lebih mungkin mengembangkan kanker paru-paru dan 1,59 kali lebih berisiko terkena kanker kepala dan leher dibanding perokok yang bisa menahan diri selama 1 jam atau lebih.
Sedangkan orang yang merokok pertama kali pada waktu 31-60 menit setelah bangun tidur memiliki risiko 1,31 kali lebih tinggi mengembangkan kanker paru-paru serta 1,42 kali lipat lebih tinggi berisiko kanker kepala dan leher.
"Orang-orang merokok karena ia sangat ketergantungan. Mereka benar-benar tidak punya pilihan untuk menunggu, saat bangun mereka akan mengidamkan rokok dan hal itu sebenarnya bisa dimodifikasi," ujar Muscat, seperti dikutip dari ABC.net.au, Senin (8/8/2011).
Muscat menuturkan perokok pagi umumnya akan lebih ketergantungan dengan nikotin dan sulit untuk mengubah kebiasannya itu. Hal ini karena perilaku tersebut bisa mencerminkan intensitas rokok yang lebih besar sehingga paparan karsinogennya akan meningkat.
Dalam penelitian sebelumnya juga telah ditunjukkan bahwa individu yang sangat ketergantungan dengan nikotin akan memiliki kadar cotinine (produk utama hasil pemecahan nikotin) dalam darah yang lebih signifikan.
|
Category: Kesehatan | Added by: budi (17.08.2011)
|
Views: 638
| Rating: 0.0/0 |
| |
| | |
|
Login form |
|
|
KOMENTAR |
|
|
OLAHRAGA |
|
|
BERITA TERKINI |
|
|
|