Main
 
BUDI SANTOSOMonday, 13.05.2024, 8:10:16 AM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
Berita Teknologi
berita tentang komputer
Kesehatan
Agama
Artikel tentang Agama
Olahraga
Olahraga
OTOMOTIF
OTOMOTIF
Entertainment
Entertainment
Informasi Umum
Informasi Umum
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
KULINER
SERBA-SERBI KULINER
GADGET
KOMPUTER/HP

DETIK

Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Main » Articles » Kesehatan

Alergi makanan, Tahanlah Keinginan Alergi Terhadap Makanan?


Alergi makanan, Tahanlah Keinginan




Alergi Terhadap Makanan?Pernah
mengalami bengkak kemerahan, dan gatal-gatal setelah menyantap
nikmatnya makanan? Atau bahkan sampai merasakan sesak? Bila ya,
kemungkinan anda mengalami alergi terhadap makanan. Meskipun angka
kejadiannya sedikit, namun alergi terhadap makanan perlu juga
diperhatikan karena akibat yang ditimbulkannya bisa menyebabkan
kefatalan. Alergi makanan merupakan respon abnormal adanya makanan yang
dipicu oleh sistem imun tubuh. Reaksi alergi yang terjadi dapat
menyebabkan kejadian serius.





Mekanisme Alergi terhadap Makanan

Reaksi imunologis tubuh
mempengaruhi timbulnya alergi terhadap makanan. Reaksi ini melibatkan
imunoglobulin, yaitu protein yang membantu dalam respon kekebalan tubuh,
tepatnya Imonuglobulin E (IgE) yang membentuk respon imun tubuh. Respon
imun yang muncul dalam reaksi alergi melalui dua tahap, yaitu tahap
sensitisasi alergen dan tahap elisitasi.





Tahap Sensitisasi

Tahap sensitisasi muncul ketika tubuh
memproduksi antibodi IgE yang spesifik. Tahap sensitisasi ini juga
disebut dengan tahap induksi, merupakan kontak pertama dengan alergen
(yaitu ketika mengkonsumsi makanan penyebab alergi).





Tahap Elisitasi

Fase elisitasi terjadi jika terdapat pajanan
ulang. Ketika terpajan dengan makanan (penyebab alergi) yang sama,
protein akan mengikat molekul di sel mediator (sel basofil dan sel
mast). Tahap elisitasi ini menyebabkan tubuh mengeluarkan molekul yang
menyebabkan inflamasi (seperti leukotrien dan histamin). Efek yang
timbul serta keparahan alergi dipengaruhi oleh konsentrasi dan tipe
alergen, rute pajanan, dan sistem organ yang terlibat (misalnya kulit,
saluran cerna, saluran pernapasan, dan darah).







Skema mekanisme alergi (fda.gov)





Makanan Penyebab Alergi

Pada orang dewasa, makanan yang paling
banyak menyebabkan reaksi alergi yaitu makanan yang berasal dari laut,
seperti udang, lobster, kepiting. Selain makanan laut, kacang-kacangan
juga menyebabkan alergi pada beberapa orang. Makanan lain yang sering
menyebabkan reaksi alergi yaitu ikan dan telur. Kacang polong merupakan
salah satu makanan yang dapat menyebabkan reaksi anafilaksis. Pada
seseorang yang sangat alergi. Sejumlah kecil allergen dapat menyebabkan
reaksi alergi. Pada seseorang yang kurang sensitif, bisa saja
mentoleransi sejumlah kecil makanan yang dapat menyebabkan alergi.



Pada anak-anak, penyebab alergi makanan yang paling sering yaitu telur,
susu, kacang, dan buah. Terkadang, alergi akan hilang pada anak, namun
alergi pada orang dewasa cenderung menetap. Selain itu, pada anak lebih
banyak ditemukan alergi terhadap susu sapi atau susu kedelai
dibandingkan alergi terhadap kacang, ikan, atau udang. Orang dewasa dan
anak-anak cenderung memiliki reaksi alergi terhadap makanan yang sering
dikonsumsi. Misalnya orang di Jepang alergi terhadap nasi, dan di
Skandinavia alergi terhadap ikan kod banyak ditemukan dibanding tempat
lainnya.





Gejala Alergi terhadap Makanan

  • Kulit

    Reaksi alergi terhadap makanan yang paling banyak muncul ke kulit.
    Bentol kemerahan, sangat gatal, dan bengkak. Bahkan kadang muncul
    berkelompok dan keluar dengan cepat. Bentol pada kulit dapat dapat
    muncul sendiri maupun disertai dengan gejala alergi lainnya. Dermatitis
    atopik atau eczema, kondisi kulit yang ditandai dengan gatal, betsisik,
    kemerahan, bisa juga dipicu oleh alergi terhadap makanan. Reaksi ini
    umumnya bersifat kronik dan muncul pada seseorang yang memiliki riwayat
    keluarga mempunyai alergi atau asma.
  • Saluran napas

    Gejala asma seperti batuk, napas berbunyi atau kesulitan bernapas,
    dikarenakan penyempitan saluran pernapasam, dapat dipicu oleh alergi
    terhadap makanan, terutama pada bayi dan anak-anak.
  • Saluran cerna

    Gejala alergi terhadap makanan yang mempengaruhi saluran cerna meliputi
    muntah, diare, kram perut, terkadang ruam kemerahan di sekitar mulut.
    Selain itu, bisa juga terjadi gatal dan bengkak di sekitar mulut dan
    kerongkongan, sakit perut, dan banyak gas.


Reaksi lain terhadap Makanan

Sedangkan reaksi lain yang
berhubungan dengan makanan yaitu intoleransi makanan (seperti
intoleransi laktosa, intoleransi susu), keracunan makanan, dan reaksi
keracunan bukan merupakan reaksi dari respon kekebalan tubuh. Prevalensi
alergi makanan lebih rendah dibandingkan reaksi samping/ efek samping
dari makanan. Diperkirakan alergi makanan muncul sebanyak 2-5% pada
populasi.



Pada bayi, reaksi non alergi, biasanya reaksi sementara pada beberapa
makanan terutama buah, biasa ditemukan. Misalnya terdapat ruam di
sekitar mulut disebabkan oleh asam alami pada buah tomat dan jeruk, atau
diare dikarenakan gula dalam jus buah atau makanan lainnya yang muncul
pada beberapa kali. Reaksi lainnya merupakan reaksi alergi, dan dapat
disebabkan oleh makanan yang menimbulkan alergi bila dimakan lagi.
Seiring dengan pertumbuhannya, beberapa anak dapat mentoleransi makanan
yang sebelumnya merupakan penyebab alergi.





Tips untuk Anda yang Alergi terhadap Makanan

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan bila anda mengalami alergi makanan:

  1. Hindari makanan penyebab alergi. Hal ini merupakan cara terbaik untuk menghilangkan alergi.
  2. Ketahui kandungan makanan. Seseorang yang memiliki alergi terhadap
    makanan ketika makan di luar rumah perlu menanyakan bahan makanan yang
    dikonsumsi. Hal ini perlu anda lakukan untuk menghindari alergen
    tersembunyi.
  3. Bacalah label makanan. Hal ini perlu dilakukan agar anda dapat
    menghindari makanan penyebab alergi. Di Amerika Serikat dan beberapa
    Negara lain telah menerapkan pemberian label dengan istilah yang lebih
    umum, seperti penggunaan kata ‘susu’ untuk menggantikan istilah teksnis
    seperti ‘kasein’.
  4. Bila reaksi alergi yang muncul sangat hebat, segera pergi ke dokter.
Jadi, bila memang anda adalah seseorang yang memiliki alergi
terhadap makanan, tahanlah keinginan agar reaksi alergi tidak muncul
yang kemudian mengganggu aktivitas sehari-hari.
Category: Kesehatan | Added by: budi (20.08.2011)
Views: 807 | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024