Foto Yenny Andranti. SHANGHAI - Untuk pertama kalinya pekan raya Indonesia bertajuk Indonesian Culture & Tourism Week (ICT), digelar di Shanghai, China.
Pekan raya ICT merupakan bagian dari Shanghai Tourism Festival 2011 tersebut, berlokasi di pusat perbelanjaan DaNing bernama DaNing GuoJi ShangYe GuangChang, Distrik ZhaBei, dan mengangkat tema Amazing Bali Fair.
Selain berpartisipasi dalam parade pembukaan Shanghai Tourism Festival, Kementerian Kebudayaan & Pariwisata Indonesia juga merupakan sponsor langsung dalam pengadaan ICT.
Adanya pekan raya ini, masyarakat China bisa semakin mengenal Indonesia lebih baik dari nilai-nilai kebudayaan & pariwisata. Untuk itu, sejumlah perusahaan yang menghasilkan produk-produk Indonesia yang ada di Shanghai ditampilkan di beberapa stand kecil, seperti Capitano Coffee, Restoran Bali Bistro, dan perusahaan kerajinan tangan Indonesian Street.
Pada acara tersebut sejumlah tarian tradisional ditampilkan di sebuah panggung. Tarian itu berhasil menarik perhatian pengunjung pusat perbelanjaan. Sambil diiringi para pemain musik tradisional seperti gendang dan gong, satu per satu para penari menampilkan tariannya, dimulai dari Tari Merak, Ganongan, Ramayana dan Reog.
"Kami berharap masyarakat Shanghai dapat menyambut hangat ICT dan sekaligus mengenal Indonesia lebih baik lagi," tutur Yuni Suryati, di Beijing.
Acara yang digelar 12-18 September ini, juga tidak lepas dari bantuan Indonesian Business Association of Shanghai (IBAS). IBAS merupakan sebuah organisasi para pengusaha Indonesia yang bermukim di kota Shanghai. Kerap kali IBAS menjadi ‘mesin penggerak’ penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang bertemakan Indonesia, seperti perayaan 17 Agustus, perwakilan dalam parade Shanghai Tourism Festival.
Menurut Asisten Presiden IBAS, Honisary Widjadi, Kedutaan Besar Indonesia sering merujuk kepada IBAS sebagai panitia pelaksana acara-acara tersebut.
Mengingat absennya kantor Konsulat Jenderal di Shanghai, IBAS menjadi tangan kedua yang berperan besar mewakili Indonesia di Kota Shanghai. Untuk itu, Honisary juga berharap pelaksanaan ICT bisa membawa kesuksesan dalam mengangkat dan mempromosikan kebudayaan Indonesia di Shanghai, China.
|