Main
 
BUDI SANTOSOWednesday, 13.11.2024, 1:59:02 PM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
Berita Teknologi
berita tentang komputer
Kesehatan
Agama
Artikel tentang Agama
Olahraga
Olahraga
OTOMOTIF
OTOMOTIF
Entertainment
Entertainment
Informasi Umum
Informasi Umum
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
KULINER
SERBA-SERBI KULINER
GADGET
KOMPUTER/HP

DETIK

Statistics

Total online: 5
Guests: 5
Users: 0

Main » Articles » Informasi Umum

Gold and Glory
Image: corbis.com





Image: corbis.com



BERITA publik tentang sulitnya pemecahan
masalah kontrak tambang antara negara dengan investor asing, menuai
banyak pendapat kritis dan menarik dari masyarakat. Ada masyarakat yang
melihat kondisi industri tambang sebagai awal dari rusaknya lingkungan,
ada juga yang menawarkan solusi canggih sesuai dengan hukum. Semuanya
merupakan masukan bagi pemerintah agar terus mengupayakan keberhasilan
negara dalam menguasai sumber daya alam milik negara sendiri.

Ekspansi
industrialisasi tambang terus berlangsung seiring masuknya investasi
asing secara besar-besaran. Hal ini merupakan paradoks tersendiri 
terhadap pandangan masyarakat tempat ditanamkannya investasi tersebut.
Keuntungan yang dapat diperoleh dari penanaman modal tersebut, adanya
perkembangan teknologi dalam mengolah sumber daya tambang, namun
kerugiannya kontrak yang telah disepakati dengan pembagian hasilnya
tersebut dapat memicu kontradiksi.

Kita dapat melihat PT Freeport
dan PT Newmont dalam sepak terjangnya dalam hukum di Indonesia, selalu
memenangkan segala tuntutan. Ditunjang oleh dukungan riset dan
saksi-saksi membuat segala bukti yang dibuat oleh kedua perusahaan
tersebut membuatnya kebal hukum.

Kita dapat menelaah lebih
lanjut, bahwa keuntungan terbesar mereka akan serap dengan satu persen
untuk royalti bagi bangsa ini. Harga emas yang semakin tinggi membuat
negara maju dapat dengan mudah mencari daerah sasaran agar dapat
mengeruk keuntungan sebesar-besarnya.

Emas selalu mendapatkan
perhatian karena dimanifestasikan sebagai bentuk kekayaan yang
sebenarnya secara material. Melihat kondisi semacam ini, tidak heran
jika negara maju berebut untuk mendapatkan kontrak dengan negara kita
yang disinyalir memiliki sumber daya tambang berupa emas melimpah.

Kondisi
politik dan ekonomi yang dulu sampai mengizinkan kontrak asing terhadap
eksploitasi sumber daya tambang inilah yang harus diperbaiki, karena
sebagai negara yang punya sumber daya kita hanya menunggu masyarakat
kita sendiri untuk mengolahnya.

Kita akan membutuhkan waktu lama
agar realisasi pengolahan sumber daya alam kita dapat berlangsung,
karena kita menyadari tingkat teknologi masih kurang memadai. Hal
tersebut wajib dipertahankan sampai saatnya tiba untuk masyarakat dapat
mengolahnya sendiri, hal ini dikarenakan kekayaan yang ada di negara
kita seharusnya orang rumah saja yang mengelola. 

Dilihat dari
sudut pandang nasionalisme, hal ini dapat jadikan sebagai pengingat dan
bukan maksud menggurui, memang pada dasarnya kekayaan erat kaitannya
dengan kemasyhuran.

Dani Satria

Mahasiswa Departemen Kriminologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia(//
Category: Informasi Umum | Added by: budi (07.11.2011)
Views: 712 | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024