Main
 
BUDI SANTOSOWednesday, 04.12.2024, 0:10:33 AM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
Berita Teknologi
berita tentang komputer
Kesehatan
Agama
Artikel tentang Agama
Olahraga
Olahraga
OTOMOTIF
OTOMOTIF
Entertainment
Entertainment
Informasi Umum
Informasi Umum
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
KULINER
SERBA-SERBI KULINER
GADGET
KOMPUTER/HP

DETIK

Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Main » Articles » Informasi Umum

Dokumen Rahasia Kopassus di Papua Bocor

Dokumen Rahasia Kopassus di Papua Bocor


Dokumen mengungkap pengawasan terhadap aktivis separatis dan para pendukung kelompok ini.



Minggu, 14 Agustus 2011, 13:42 WIB

Indra Darmawan




Aksi gerakan Papua Merdeka (1.bp.blogspot.com)






VIVAnews - Sebanyak 19 dokumen milik Kopassus
tentang Papua dibocorkan oleh kelompok media Fairfax Australia. Dokumen
bertahun 2006-2009 itu adalah laporan analisis detail tentang anatomi
gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka, serta orang-orang yang
dicurigai memberikan dukungan dan simpatinya kepada mereka.


Laporan itu menggambarkan pengawasan ketat yang dilakukan oleh
intelijen Kopassus di Papua terhadap orang-orang yang dianggap sebagai
tokoh gerakan separatis, orang-orang asing yang dicurigai mendukung
gerakan ini, termasuk mengawasi turis-turis asing yang berkunjung ke
sana. 


Dokumen itu juga menceritakan daftar informan yang ditugasi untuk
mengawasi orang-orang yang dicurigai oleh Kopassus. Kendati jati diri
informan-informan itu tidak diungkap, namun dalam laporan itu mereka
digambarkan berdasarkan temperamen dan motivasi mereka.


Informan-informan ini digambarkan berasal dari berbagai kalangan,
mulai dari mahasiswa, birokrat, guru, tukang ojek, kepala suku, kepala
desa, hingga petani. 


"Materi dokumen ini menyingkap bahwa pemerintah Indonesia menjalankan
sebuah jaringan mata-mata dan informan di Papua dalam skala target dan
jangkauan yang mengejutkan," tulis The Canberra Times


Pengawasan yang dilakukan oleh Kopassus, kata Canberra Times,
juga dilakukan oleh TNI, polisi, serta BIN. "Dokumen ini hanya sedikit
contoh dari semua operasi yang tengah berlangsung di Papua." 


Sejak otonomi khusus diperkenalkan pada 2001, diperkirakan jumlah
pasukan TNI yang dikerahkan di sana berlipat ganda--dari tiga batalyon
menjadi enam batalyon. Diperkirakan, jumlahnya sekitar 15.000 orang,
atau sekitar 13 kali dari jumlah pasukan separatis di sana.


Berdasarkan dokumen tersebut, kekuatan kelompok separatis di Papua
meliputi 1.129 orang tentara separatis, dilengkapi 131 senjata serta
granat.


Saat dikonfirmasi oleh Canberra times sejak dua pekan lalu,
pihak TNI maupun Kopassus belum memberikan respons terhadap isi artikel
itu. Kapuspen TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul juga belum menjawab
panggilan telepon VIVAnews.com. (art)

Category: Informasi Umum | Added by: budi (14.08.2011)
Views: 1007 | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024