Pihak Jasa Marga yang salah satu
tugasnya mengatur lalu lintas di Indonesia, menceritakan tentang
kelayakan jalan tol Cipularang yang menjadi lokasi kecelakaan Saipul
Jamiell, dan menyebabkan sang istri meninggal. Tol tersebut dibuat
dengan pertimbangan kelancaran arus antara Bandung dan Jakarta.
"Jalan
tol Cipularang dibangun tahun 2004 dioperasi Maret 2005. Dibangun itu
seperti jaringan, biar lebih cepat dan memadai untuk jadi jaringan
antara Jawa Barat dan DKI," ucap R Adityawarman, Direktur Operasi Jasa
Marga, kala ditemui di gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Kamis (08/09).
Kerusakan
dan pembangunan jembatan di Jalan tol yang menurut beberapa pihak bisa
menyebabkan kecelakaan, dinilai masih dalam keadaan normal oleh Jasa
Marga.
"Pembangunan di jembatan itu nggak apa-apa, biasa aja. Ada
yang turun, longsor, itu normal. Ini karena ada faktor awal. Kalau kita
bangun jalan tol, harus liat-liat, musim panas dan musim hujan,
kita-kita 2 tahun baru bisa lebih bagus pembangunannya," tuturnya.
Sementara
itu karena dinilai KM 101-93 adalah area yang memang rawan kecelakaan,
mereka pun menambah rambu-rambu di tempat tersebut. Saipul Jamiell dan
keluarga pun mengalami kecelakaan di KM tersebut, dan ada kemungkinan
terjadi karena faktor manusia.
"Itu sudah lewat. Kita sudah
koordinasi dengan kepolisian, ada penambahan 6 rambu di sana, ada
tulisan, hati-hati sering terjadi kecelakaan di KM 101 - 93," tuturnya.
Hati-hati
karena apa? "Pengemudi, lebih banyak di pengemudi, makannya
mentang-mentang enak malah dibikin 120. Jalan itu dibangun untuk tidak
terjadi kecelakaan, itu betul-betul kejadian. Faktor ada 4, faktor
pengemudi, kendaraan, jalanan, dan lingkungan," katanya.
Sementara
itu karena kecelakaan Saipul Jamiell terjadi di jalan tol, maka Jasa
Raharja juga memiliki kewajiban asuransi. "Pasti ada. Asuransi dari
Indonesia ada. Astol (asuransi via tol dan SMS)," tutupnya.
(kpl/adt/sjw)