Laporan Antara menyebutkan Ketua MUI Kepulauan Aru, H.Z.A.
Halim bersama Pengurus Majelis Ta'kum Al Muhajirin berbaur dengan umat
Kristen di lokasi pembukaan persidangan di lapangan Yos Sudarso. Dengan
rasa sebagai orang basudara (saudara), mereka mengikuti acara
pembukaan persidangan yang dihadiri Wali Kota Ambon, Richard
Louhenapessy; Pelaksana tugas (Plt ) Bupati Kepulauan Aru, Umar
Djabumona; para pimpinan agama di Maluku serta warga setempat.
''Mereka terlihat tidak canggung,'' tulis Antara.
Bahkan saat pemberian persembahan syukur, Ketua MUI Kepulauan Aru
dengan suka cita juga memberikan uang yang dimasukkan dalam anyaman "tumang sagu" (tempat
menampung tepung sagu). Begitu pun saat Ketua MPL Sinde GPM, Pdt. DR
John Ruhulesin, membacakan akta pembukaan Sidang MPL XXXIII.
Suasana pembukaan Sidang MPL bertambah semarak dengan empat putri
memperagakan tarian bernuangsa Islami. Aksi mereka sontak mengundang
tepuk tangan hadirin maupun masyarakat yang berjubel di lapangan Yos
Sudarso.
Ketika dikonfirmasi tentang kehadirannya tersebut, Halim menyatakan
dirinya bersama pimpinan agama lainnya telah menyosialisasikan kegiatan
MPL XXXIII Sinode GPM kepada masyarakat Kepulauan Arun. Karena, acara
itu strategis dalam mewujudkan jalinan keharmonisan antarumat beragama
di Maluku.
"Umat Islam di Kepulauan Aru siap menyukseskan sidang MPL menyusul
Musyawarah Pimpinan Paripurna (MPP) Angkatan Muda GPM XXV pada 23 - 27
Oktober 2011," ujarnya.
Umat Kristen Protestan maupun Katholik sebelumnya ikut berperan dalam
menyukseskan penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran(MTQ) XXIV Maluku
di Dobo pada 21 - 28 Mei 2011. Pada acara MTQ di Dobo, pendeta serta
jemaat Kristen Protestan maupun Katholik berjumlah 100 orang ikut
menyanyikan Hymne dan Mars MTQ.
"Sukses MTQ di Dobo bukan berarti harus membalas peranserta basudara Kristen
Protestan yang akan menyelenggarakan MPL Sinode GPM. Tapi, ini komitmen
umat beragama di daerah ini untuk memelihara jalinan keharmonisan
antarumat beragama sebagai warisan leluhur," tandas Halim.