REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH – Adanya potensi
perbedaan waktu hari raya Idul Adha diharapkan tak membuat bingung oara
jamaah haji yang berada di tanah suci. Untuk mengantisipasi munculnya
situas itu Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji Indonesia (PPIH)
memastikan hanya mengikuti ketentuan pelaksanaan Idul Adha dari
Pemerintah Arab Saudi saja.
"Hingga saat ini belum ada pengumuman
mengenai waktu idul adha, biasanya di akhir bulan ini baru diketahui
kapan waktu Idul Adha," ujar Ketua PPIH, Syairozi Dimyati, kemarin
(21/10).
Syairozi menjelaskan Pemerintah Arab Saudi menggunakan
hisab sekaligus rukyatul hilal dalam menentukan waktu hari raya Idul
Adha. Hasil hisab dan rukyatul hilal itu akan dijadikan dasar bagi Raja
Arab Saudi untuk menentukan waktu pelaksanaan hari raya idul adha.
"Biasanya
jika sudah diumumkan pasti sudah ada di Koran-koran Arab Saudi. Kita
belum dapat info kapan jatuhnya Hari Raya Idul Adha,” katanya.
Syairozi
menegaskan seluruh jamaah haji Indonesia akan mengacu waktu pelaksanaan
idul qurban hasil putusan Pemerintah Arab Saudi. Sebab putusan waktu
Idul Adha itu berkaitan dengan pelaksanaan wukuf di Arafah.