Main
 
BUDI SANTOSOSunday, 19.05.2024, 2:24:19 AM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
Berita Teknologi
berita tentang komputer
Kesehatan
Agama
Artikel tentang Agama
Olahraga
Olahraga
OTOMOTIF
OTOMOTIF
Entertainment
Entertainment
Informasi Umum
Informasi Umum
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
KULINER
SERBA-SERBI KULINER
GADGET
KOMPUTER/HP

DETIK

Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Main » Articles » Agama

Mualaf Yusuf Burke (2): Mengadvokasi dan Membantu Sesama Muslim Jadi Santapan Rutin
  Mualaf Yusuf Burke (2): Mengadvokasi dan Membantu Sesama Muslim Jadi Santapan Rutin

REPUBLIKA.CO.ID, Setelah memeluk Islam, Yusuf
Burke pun mengakui keluarganya begitu terkejut. "Namun saya pikir mereka
bisa memahami keputusan saya," ucapnya. Keluarga Yusuf memiliki pikiran
terbuka dan mereka selalu menghormati semua orang, terutama dari
keyakinan monotheis.

"Saya pikir mereka memandang saya beribadah
berdasar cara yang saya yakini dan mereka mengapresiasi itu," ungkapnya.
Namun Yusuf pun merasa perlu menjelaskan kepada keluarganya mengapa ia
memutuskan memeluk Islam. "Mungkin itu bisa menyingkirkan pula selip
pemahaman yang kita miliki di Amerika Serikat mengenai Islam, dan luar
biasa mereka sangat mendukung."

Kini Yusuf tak hanya seorang
Muslim, ia pun aktif dalam kegiatan dan organisasi Islam. Saat ini ia
menjadi direktur salah satu cabang Dewan Hubungan Amerika-Israel (CAIR)
di AS. "Kami, bagian dari grup advokasi untuk Muslim Amerika, pada
dasarnya berupaya mencoba menghapus beberapa selip pemahaman sekaligus
membantu Muslim dalam kasus kebebasan atau hak-hak sipil," kata Yusuf.
"Kami mencoba membawa Muslim duduk semeja dengan masyarakat AS dan
mengenalkan mereka ke komunitas lebih luas."

Saat terjun
berdakwah, ia mengkui bersama koleganya selalu berupaya mengusung cita
rasa Islam ke Amerika. Perjuangan terhadap hak-hak dan kebebasan sipili
warga Muslim adalah kegiatan utama. "Setiap Muslim yang didiskriminasi
karena mereka Muslim baik di tempat kerja atau lembaga pemerintah, kami
mencoba memantu mereka. Kini kami tengah menangani beberapa kasus
semacam."

Meski ia mengakui diskriminasi terhadap minoritas kerap
dijumpai, namun satu hal besar yang ia acungi jempol atas hidup di
Amerika adalah hukum tentang kebebasan beragama dan akomodasi terhadap
ibadah sesuai agamanya, terutama di tempat kerja.

"Namun
masalahnya, banyak pekerja tak tahu ini dan kami membuat mereka paham
apa itu ibadah dan seperti apa bentuk akomodasi terhadap agama, seperti
ibadah shalat atau jilbab atau jenggot untuk pria. Kami terus
sosialisasikan itu untuk memastikan mereka memahami dan mereka boleh
meminta hak itu di tempat kerja," tutur Yusuf.

Dalam pengertian
lain, banyak Muslim yang menghadapi masalah di tempat kerja karena
atasan tak mengizinkan mereka shalat, berjilbab, atau bahkan menumbuhkan
jenggot. "Itulah yang terjadi, seperti mengenakan jilbab dalam
lingkungan kerja yang memiliki kebijakan mengenakan seragam. Padahal
undang-undang berpihak pada kita dan itulah yang coba kami edukasikan,"
ujar Yusuf.



Redaktur: Ajeng Ritzki Pitakasari

Category: Agama | Added by: budi (27.12.2011)
Views: 628 | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024