REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA - Melihat penampilannya
sekarang, tak ada yang menyangka gadis yang tumbuh di lingkungan kelas
menengah Yunani ini belum pernah bersinggungan dengan islam sampai ia
menginjak usia 20-an tahun. Elena Pouliasi, kini anggun dalam balutan
busana Muslimah. Ia bersyahadat setahun lalu dengan mengambil risiko
yang sangat besar, pecahnya hubungan dengan keluarga besarnya.
"Setidaknya, orang tua saya tahu saya 'jatuh' ke arah kebenaran, bukan
ke jurang narkoba," ia trsenyum menuturkannya.
Elena mengenal Islam jauh dari negerinya, di Inggris. Ia terbang ke negara itu untuk melanjutkan pendidikan, tiga tahun lalu.
Di
negara ini, populasi Muslim populasi Muslim cukup banyak. Ia kerap
bersinggungan dengan mereka baik di kampus atau di sekitar tempat ia
tinggal di London.
"Seperti kebanyakan orang Yunani, aku tumbuh
dengan mentalitas bahwa Muslim adalah orang-orang yang ketat dan
tertindas. Aku melihat wanita dengan jilbab dan aku prihatin. Mereka
sungguh tak punya kehidupan," ia menceritakan apa yang ada dalam
pikirannya saat sebelum berislam.
Namun makin dekat dengan
mereka, Elena menemukan kondisi yang berbeda. Dua sahabatnya di London
berasal dari Arab Saudi - ia menggambarkan mereka sebagai sangat cerdas
dan berbakat - dan apa yang dibayangkannya tentang ketertindasan sangat
jauh dari kenyataan.
"Mereka secara alami mengenakan jilbab.Tapi mereka sungguh independen," katanya.
Elena
mulai mencari tahu tentang Islam. Ia juga kerap membaca Quran dalam
terjemahan bahasa Yunaninya. "Aku mulai menyadari bahwa aku keliru
selama ini. Aku melihat, sebagai contoh, cinta dan menghormati wanita
dan ibu adalah utama dalam Islam," katanya.
Ia makin larut belajar Islam. "Hampir tidak sadar aku berhenti minum dan makan daging babi," katanya.
Proses
ini berlangsung sekitar delapan bulan. "Aku merasa aku mulai hidup
sebagai seorang Muslim. Aku berhati-hati saat aku pergi, aku lebih
berhati-hati dengan pakaian yang kupakai, aku berhenti bersumpah
serapah, dan menjadi lebih murah hati dan sopan," katanya.
Pada
15 Mei tahun lalu, ia resmi menjadi seorang Muslim. Jilbab sempat
menjadi hal yang dikhawatirkannya. Pada awalnya, ia mengenakan jilbab
ketika ia di keluar kantor, tapi begitu masuk halaman kantornya, ia
buru-buru melepaskan dan menyimpannya di dashboard mobilnya. Namun, kini
ia konsisten mengenakannya, apapun risiko yang dihadapi. Elena kini
memiliki kantor sendiri, sebuah biro penerjemah resmi.