Main
 
BUDI SANTOSOSunday, 19.05.2024, 2:24:20 AM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
Berita Teknologi
berita tentang komputer
Kesehatan
Agama
Artikel tentang Agama
Olahraga
Olahraga
OTOMOTIF
OTOMOTIF
Entertainment
Entertainment
Informasi Umum
Informasi Umum
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
KULINER
SERBA-SERBI KULINER
GADGET
KOMPUTER/HP

DETIK

Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Main » Articles » Agama

Hikmah: Menangislah
Hikmah: Menangislah
Menangis. Ilustrasi

Oleh Ustadz Toto Tasmara

Dikisahkan
tentang seorang yang menangis terisak kemudian tersungkur tak sadarkan
diri. Setelah siuman, dia ditanya: "Ada apa dengan dirimu? Dia
menjawab: "Selepas shalat aku berzikir, kemudian aku menghitung-hitung
keadaan diriku. Aku mengadili diriku sendiri sebelum datang pengadilan
Allah. Bila setiap harinya aku berbuat dosa, apakah karena lalai ibadah
atau karena amal-amalku, berarti aku telah menabung 365 dosa setiap
tahunnya. Umurku enam puluh tahun dan itu berarti 21.900 dosa yang
harus aku pertanggungja wabkan. Padahal, tidak ada satu perbuatan walau
sebesar biji zarah sekali pun kecuali akan diperhitungkan Allah SWT di
hari kiamat nanti. Lantas betapa aku akan menghadap Tuhanku? Oh,
alangkah sedikitnya bekalku untuk menempuh perjalanan yang panjang
nanti,” ujarnya.

Orang tersebut menangisi dirinya sendiri,
menghitung diri sebelum datang hari perhitungan yang sesungguhnya.
Tangisannya adalah penyesalan. Dan setiap orang yang menangis dan
menyesali dosanya adalah pintu menuju ke surga. Begitu tingginya nilai
tangisan bagi hamba yang merindu sehingga Allah akan membebaskannya
dari api neraka. Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak akan pernah masuk ke dalam neraka seorang yang pernah menangis
karena takut kepada Allah.” (HR at-Tirmidzi).

Bagi para perindu
surga, lebih baik mereka merintihkan tangisan harapan walau sepi dari
hiasan bunga pesta dunia, asalkan dia kelak tersenyum menatap Sang
Kekasih di akhir perjalanannya. Kerinduan yang tidak terperi telah
memenuhi butiran air mata kaum mukmin. Karena, dalam setiap butiran air
matanya, dia menemukan wajah Tuhan yang tersenyum penuh welas asih.

Maka,
deraikanlah air mata dalam tangismu yang merindu cinta. Cucurkan air
matamu dalam denyut kecemasanmu akan nasib di hari akhir. Sesekali
tariklah dirimu dari keramaian dunia untuk bertafakur dan menghitung
diri. Engkau tak akan pernah menangkap bayangan wajahmu bila becermin di
atas air yang deras dan keruh. Bayanganmu hanya tertangkap di
permukaan air yang bening dan mengalir tenang.

Engkau tak akan
menemukan wajah Tuhan dalam gelak tawa dan ingar-bingar pesta dunia.
Gelak tawa demikian hanya akan menumpulkan ketajaman nuranimu.
Ingar-bingar duniamu telah membuat kusam dan kotor kaca-kaca kalbumu.
Sinarnya tertahan oleh daun-daun ambisi hawa nafsumu. Apalah artinya
gelak tawa bila diakhiri dengan derai air mata dan tangisan penyesalan
di hari kemudian?

Berbahagialah orang-orang yang pernah menangis
dalam penyesalannya. Berbahagialah orang yang meneteskan air mata
karena mewaspadai dirinya di hadapan Allah kelak. Berbahagialah orang
yang menangis sebelum datang saatnya dia akan ditangisi. Berbahagialah
para pemimpin yang terisak merintih getir memikirkan duka derita nasib
rakyatnya. Menangislah sebelum datang suatu masa di mana malaikat
pemutus segala kelezatan akan datang menghentikan segala desah napas
dan membuyarkan segala impian. Wallahu a'lam.



Redaktur: Siwi Tri Puji B
Category: Agama | Added by: budi (29.10.2011)
Views: 805 | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024