Main
 
BUDI SANTOSOSunday, 19.05.2024, 5:54:22 AM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
Berita Teknologi
berita tentang komputer
Kesehatan
Agama
Artikel tentang Agama
Olahraga
Olahraga
OTOMOTIF
OTOMOTIF
Entertainment
Entertainment
Informasi Umum
Informasi Umum
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
KULINER
SERBA-SERBI KULINER
GADGET
KOMPUTER/HP

DETIK

Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Main » Articles » Agama

Hikmah di Balik Musibah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Subuh menjelang ketika bus yang membawa
serta Syarif Tanudjaja mengalami pecah ban. Ban tiba-tiba meletus saat
sedang melaju ke Muzdalifah. Rencananya setelah mengambil batu di
Muzdalifah rombongan jamaah haji Indonesia itu langsung menuju Mina
untuk melempar jumrah.


Karena sebagian besar jamaah sudah berusia lanjut, maka Syarif—Ketua
Himpunan Bina Mualaf Indonesia dan Ketua Persatuan Islam Tionghia
Indonesia (PITI)—yang saat itu membantu tim kesehatan kloter membawa
beberapa jamaah yang membutuhkan bantuan medis ke pos kesehatan
terdekat.


Setelah melalui perbaikan, bus pun siap melaju kembali. Menjelang
Ashar akhirnya rombongan baru tiba di Muzdalifah. Walau perjalanan
sempat tertunda, jamaah dengan sabar menunggu.


Setibanya di Muzdalifah, Syarif bersama rombongan begitu dikagetkan
ketika tersiar kabar duka yang terjadi di Mina. Sekitar 300 jamaah
meninggal di terowongan karena terinjak-injak saat akan melempar jumrah.
Peristiwa itu terjadi saat Dzuhur.


Rasa syukur yang teramat besar Syarif panjatkan pada Allah SWT. Jika
ban bus tidak meletus bisa jadi nyawanya sudah tak tertolong. Syarif
semakin yakin di balik musibah, Allah SWT memiliki rencana tersendiri.
"Musibah tidak boleh disesalkan, apalagi sampai ngambek kepada Allah
SWT,” ujarnya.


Kejadian demi kejadian yang dialami di Tanah Suci, bagi Syarif
seperti rapor bayangan yang akan diterimanya kelak di akhirat. Apa pun
yang terjadi pada dirinya di Tanah Suci akan dia renungkan.


Jika memang ada musibah, Syarif akan beritighfar dan merenunginya
lantaran Allah SWT sedang memperingatkan dirinya. Tidak sombong dan
pantang mengomentari jamaah.


Di sinilah Syarif berusaha untuk memperbaiki rapor bayangannya.
Beruntung selama di Tanah Suci ia tidak mengalami kendala. Semua terasa
lancar dan begitu dimudahkan. Tapi bukan berarti ia merasa apa yang ia
lakukan selama ini sudah cukup. Ia tetap akan mengubah rapor bayangannya
menjadi lebih baik.


"Hal ini tergantung pribadi masing-masing. Jika ingin mengubah rapor
bayangan menjadi lebih baik, maka usai haji akan ada perubahan dalam
dirinya. Semua tergantung pribadi masing-masing,” ungkapnya.


Redaktur: Chairul Akhmad

Reporter: Prima Restri

Category: Agama | Added by: budi (03.11.2011)
Views: 607 | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024