Main
 
BUDI SANTOSOFriday, 22.11.2024, 0:50:36 AM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
Berita Teknologi
berita tentang komputer
Kesehatan
Agama
Artikel tentang Agama
Olahraga
Olahraga
OTOMOTIF
OTOMOTIF
Entertainment
Entertainment
Informasi Umum
Informasi Umum
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
KULINER
SERBA-SERBI KULINER
GADGET
KOMPUTER/HP

DETIK

Statistics

Total online: 3
Guests: 3
Users: 0

Main » Articles » Agama

Harun Yahya Sumber Kedamaian dan Rasa aman



Harun Yahya








Sumber Kedamaian dan Rasa aman






Al-Qur’an
adalah kitab kebenaran yang diturunkan kepada umat manusia sebagai
petunjuk menuju jalan yang lurus dan di dalam kitab ini, Allah
memerintahkan manusia untuk mengadopsi nilai-nilai moralitas yang
terkandung di dalamnya. Nilai-nilai moral ini didasarkan pada konsep
cinta, kasih, saling memahami dan saling menyayangi. Kata "Islam”
berasal dari kata yang bermakna "Damai” dalam bahasa Arab. Islam adalah
sebuah agama yang disampaikan kepada umat manusia untuk menciptakan
perdamaian hidup melalui wujud nyata cinta dan kasih sayang Allah yang
tak terbatas di muka bumi ini.



Beberapa orangyang
mengatakan bahwa suatu hal dilakukan demi agama,  mungkin, dan
sesungguhnya, mereka sendiri tidak memiliki pemahaman yang cukup
terhadap agama tersebut, dan sebagai akibatnya, merupakan sebuah
kesalahan bagi kita jika kita membentuk sebuah "pemikiran” terhadap
agama tersebut dengan menjadikan orang-orang tersebut sebagai tauladan
dalam agama tersebut. Cara terbaik untuk memahami sebuah agama adalah
dengan mengkaji nilai-nilai atau sumber-sumber ketuhanan dari agama itu
sendiri.



Sumber
ketuhanan agama Islam adalah Al-Quran, yang berdasar pada konsep
moralitas, cinta, kasih sayang, saling menghargai, rela berkorban,
saling memahami, dan perdamaian. Seorang muslim yang hidup dengan
aturan-aturan tersebut dalam arti yang sesungguhnya, maka ia akan
menjadi sosok yang sangat beradab, berhati-hati dalam berpikir,
sederhana, sopan, mulia, adil, dapat dipercaya, dan mudah dalam bergaul.
Ia akan menebarkan cinta, rasa hormat, kerukunan dan kebahagiaan hidup
di sekelilingnya.



Islam adalah Agama Perdamaian



Teror
dalam artian luas merupakan tindak kekerasan terhadap sasaran-sasaran
non-militer untuk kepentingan politik. Dengan kata lain, sasaran-sasaran
teror adalah warga sipil yang sama sekali tidak bersalah dan tidak
tahu-menahu tentang hal yang berbau criminal, yang oleh para teroris,
seringkali digunakan sebagai kambing hitam atas tindakan "Pihak Lain”.



Untuk
alasan ini, terror adalah tindakan pemaksaan terhadap orang-orang yang
tidak bersalah ke dalam kekerasan, yang merupakan tindak penyimpangan
moral yang sama sekali tidak di benarkan. Kasus ini serupa dengan kasus
pembunuhan yang dilakukan oleh Hitler dan Stalin, yang merupakan tindak
kejahatan terhadap kemanusiaan.



Al-Qur’an
adalah kitab yang  Haq (benar) yang disampaikan kepada manusia sebagai
petunjuk menuju jalan yang benar, dan  Allah memerintahkan manusia untuk
mengadopsi nilai-nilai moral luhur yang terkandung di dalamnya.
Nilai-nilai moral yang didasarkan pada konsep cinta, kasih sayang,
saling mengasihi, dan saling memahami. Kata " Islam " berasal dari kata
yang bermakna "Damai" dalam bahasa Arab. Islam merupakan agama yang
disampaikan kepada umat manusia dengan  tujuan menciptakan perdamaian
hidup melalui wujud nyata cinta dan kasih sayang Allah di muka bumi ini.
Allah menyeru kepada semua umat manusia kepada nilai-nilai moral Islam
sehingga rasa kasih, sayang, cinta dan kedamaian dapat dirasakan seluruh
alam semesta. Dalam surat Al-Baqarah ayat 208, Allah berfirman kepada
orang-orang  beriman sebagai berikut:



"Hai
orang-orang yang beriman! masuklah kamu ke dalam Islam secara
keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh ia
musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah, (2):208)



Ayat
diatas menjelaskan bahwa rasa aman hanya dan pasti dapat dirasakan
dengan "masuk kedalam islam", yang berarti hidup dengan mengamalkan
nilai-nilai moral yang terdapat dalam Al-Qur’an. Nilai-nilai dalam
Al-Qur’an mengikat seorang muslim untuk selalu bertanggung jawab dalam
memperlakukan semua orang, baik muslim maupun non muslim, dengan baik
dan adil; melindungi orang-orang yang membutuhkan dan orang-orang yang
tidak bersalah; serta mencegah timbulnya kerusakan. Kerusakan merupakan
segala bentuk kekerasan dan teror yang menghilangkan rasa aman,
kenyamanan dan kedamaian. Sebagaimana Firman Allah dalam sebuah ayat,
"sedang Allah tidak menyukai kerusakan" (QS. Surat Al-Baqarah, (2):205)



Membunuh
seseorang tanpa alasan adalah satu contoh nyata dari sebuah bentuk
kerusakan. Allah berfirman dalam Al-Qur’an melalui sebuah ayat yang
sebelumnya juga pernah disampaikan kepada Umat Yahudi dalam Taurat,
yaitu :



"…
barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang
lain, atau bukan karena berbuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan
dia telah membunuh semua manusia... "(QS. Surat Al-Maidah, (5):32)



Sebagaimana
yang di sampaikan pada ayat tersebut, seseorang yang membunuh, meskipun
hanya satu nyawa, kecuali sehubungan dengan tindakannya (yang dibunuh)
terhadap orang lain atau sebagai penyebab kerusakan di bumi, maka orang
tersebut telah melakukan pembunuhan seluruh umat manusia. Hal ini
merupakan bukti, betapa besarnya dosa melakukan, pembunuhan, pembantaian
dan penyerangan yang sering dikenal sebagai "Serangan Bunuh Diri" yang
biasa di lakukan oleh para teroris. Allah memberi tahukan kepada kita
bahwa kekejaman para teroris ini akan mendapat balasan di akhirat
berdasarkan ayat berikut:



"Sesungguhnya
dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan
melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang
pedih.” (QS. Asy-Syuura,(26):42)



Hal
diatas menjelaskan bahwa tindakan teror terhadap orang-orang  yang
tidak bersalah benar-benar bertentangan dengan Islam , dan sangat
mustahil  bahwa seorang muslim dibenarkan untuk melakukan tindakan
kejahatan seperti itu. Sebaliknya Muslim bertanggung jawab untuk
menghentikan orang-orang ini, melenyapkan setiap "tindakan perusakan di
muka bumi” dan membawa kedamaian dan keamanan pada setiap umat manusia
di seluruh dunia. Islam tidak dapat disejajarkan dengan terror,
sebaliknya, Islam merupakan solusi dan jalan untuk mencegah terorisme.



Allah mengutuk tindak kejahatan



Allah
telah memerintahkan manusia untuk menjauhi tindak kejahatan,
penindasan; kekejaman; pembunuhan dan pertumpahan darah, yang semuanya
merupakan hal yang dilarang oleh agama Islam. Allah menggambarkan
orang-orang yang mengingkari perintah ini dan melakukan tindakan yang
secara terang-terangan menetang Al-Qur’an sebagai "pengikut jejak
setan”. Ada beberapa ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan ini:



"Orang-orang
yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan
apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan
kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi
mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam).” (QS. Ar-Rad, (13):25)



"...
Makan dan minumlah rizki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu
berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan.” (QS. Al-Baqarah,
(2):60)



Mereka
yang berpikir akan mencapai keberhasilan dengan melakukan kejahatan;
kerusuhan; penindasan; dan dengan membunuh orang-orang yang tidak
bersalah, benar-benar telah melakukan kesalahan yang besar. Allah telah
melarang segala tindak kejahatan yang melibatkan terorisme dan kekerasan
serta mengutuk semua tindakan yang berkaitan dengan hal tersebut, dalam
firman-Nya: "Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus
berlangsungnya pekerjaan orang-orang yang membuat kerusakan, pada salah
satu ayat-Nya.” (QS. Yunus, (10):81)



Saat
ini, aksi terorisme, genosida (pemusnahan terencana terhadap suatu
bangsa), dan pembantaian terjadi di seluruh dunia. Orang-orang yang
tidak bersalah terbunuh secara mengenaskan, dan negara-negara, yang
rakyatnya sedang tersulut api kebencian karena alasan-alasan konyol,
kini kini tengah tenggelam dalam malapetaka. Ketakutan yang terjadi di
negara-negara yang memiliki sejarah, budaya, dan struktur social yang
berbeda, kemungkinan disebabkan oleh alasan atau latar belakang yang
berbeda antara satu dengan yang lainnya. Meskipun demikian, hal ini
merupakan bukti bahwa yang menjadi penyebab dasar dari semua
permasalahan ini adalah "berpindah tempatnya” nilai-nilai moralitas
Al-Qur’an, yang berdasar pada konsep cinta, saling menghormati dan rasa
kasih sayang. Sebagai akibat dari kurangnya pemahaman terhadap agama,
masyarakat muncul menjadi masyarakat yang tidak takut kepada Allah dan
terperdaya oleh kebohongan bahwa mereka tidak akan dimintai
"pertanggungjawaban” di Akhirat kelak. Karena mereka mempunyai pemahaman
yang salah bahwasanya "saya tidak harus mempertanggungjawabkan segala
tindakan yang saya lakukan kepada orang lain", maka dengan mudahnya
mereka bertindak tanpa moralitas, belas kasih, dan hati nurani.



Sangat
tidak mungkin bagi seseorang yang takut kepada Allah dan memahami nilai
moralitas Islam untuk turut mendukung tindakan kekerasan atau kejahatan
bahkan menjadi bagian di dalamnya. Karena itulah Islam merupakan solusi
tepat bagi terorisme. Ketika keluhuran nilai moral di jelaskan dalam
Al-Qur’an, sangat mustahil bagi masyarakat untuk mengkait-kaitkan
kebenaran Islam dengan mereka yang mendukung atau bergabung dalam
kelompok-kelompok yang bertolak pada kebencian, peperangan, dan
kekacauan. Karena Allah telah telah melarang tindak kejahatan:



"Dan
apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan
kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan
Allah tidak menyukai kebinasaan.Dan apabila dikatakan kepadanya:
"Bertakwalah kepada Allah", bangkitlah kesombongannya yang
menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam.
Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya.”
(QS. Al-Baqarah, (2):205-206)



Sebagaimana
yang terlihat pada ayat di atas, sangat tidak mungkin bagi seseorang
yang takut kepada Allah memalingkan pandangan dari tindakan sekecil
apapun yang dapat membahayakan umat manusia. Meskipun demikian,
seseorang yang tidak percaya kepada Allah dan hari akhir, akan dengan
mudahnya melakukan segala tindak kejahatan, karena dia berpikir bahwa
dia tidak harus bertanggung jawab terhadap apapaun atau siapapun.



Hal
pertama yang perlu dilakukan untuk menyelamatkan dunia dari bencana
terorisme yang terjadi sekarang ini adalah dengan memanfaatkan
pendidikan untuk menghilangkan keyakinan-keyakinan anti-agama yang
menyimpang, yang dikemukakan atas nama Agama serta mengajarkan
masyarakat akan kebenaran nilai-nilai moral Qur’ani dan rasa takut pada
Allah.

Category: Agama | Added by: budi (10.09.2011)
Views: 847 | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024