Main
 
BUDI SANTOSOSunday, 19.05.2024, 3:29:34 AM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
Berita Teknologi
berita tentang komputer
Kesehatan
Agama
Artikel tentang Agama
Olahraga
Olahraga
OTOMOTIF
OTOMOTIF
Entertainment
Entertainment
Informasi Umum
Informasi Umum
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
KULINER
SERBA-SERBI KULINER
GADGET
KOMPUTER/HP

DETIK

Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Main » Articles » Agama

Hanya 2 Hari, 200 Wanita Katolik Jadi 'Muslimah'
Hanya 2 Hari, 200 Wanita Katolik Jadi 'Muslimah'
Seorang mahasiswi non-Muslim sedang didandani dengan mengenakan jilbab

REPUBLIKA.CO.ID, SAN BERNARDINO - Corinno
Ordonez bukan seorang Muslim. Ia penganut Katolik taat. Bertahun-tahun,
ia memendam tanda tanya tentang mengapa perempuan Muslim mengenakan
jilbab. "Seperti apa rasanya?" katanya.

Pucuk dicinta ulam tiba.
Ia menerima tantangan organisasi mahasiswa Muslim di California State
University San Bernardino untuk mengenakan jilbab. Ini adalah program
mereka untuk lebih mengenalkan Islam dan meningkatkan saling pengertian
antarumat beragama.

"Dulu aku melihat mereka dan aku
bertanya-tanya bagaimana orang lain melihat mereka dan mereka menghakimi
mereka. Hal-hal seperti itulah yang membuat saya ingin mencobanya,"
katanya.

Persis, alasan inilah yang ada di balik ide Asosiasi
Mahasiswa Muslim menggelar program "Take the Hijab Challengeā€. Pelalui
program ini, para mahasiswi di California State University San
Bernardino ditantang untuk mengenakan jilbab, dan setelahnya diharapkan
akan berubah sikap. "Dengan cara ini, kesalahpahaman akan kita kikis," 
kata Naheed Sahak.

Dia mengatakan banyak wanita di negara ini, yang memakai jilbab, mendapatkan respons negatif dan  bahkan reaksi bermusuhan.

Padahal
jilbab, katanya, diperintahkan dalam Islam salah satunya untuk
kesopanan. "Kau tahu, di abad ke-21 ini gadis-gadis berpikir keindahan
adalah tentang menampilkan tubuh Anda," kata Sahak.

Para kritikus
mengklaim bahwa hijab adalah bentuk penindasan, bahwa perempuan
dianggap tunduk kepada pria, karena mereka harus menutupi tubuhnya
sedangkan pria tidak.

Kembali ke Ordonez, ia mengatakan bahwa
dirinya  menghabiskan waktu sekitar satu jam untuk merapikan jilbabnya.
Namun ia tidak keberatan menutupinya untuk mengambil tantangan. Dia
bergabung dengan lebih dari 200 wanita selama dua hari.

Ordonez memakainya sekitar kampus, mulai dari kuliah, bertemu teman-temannya, makan di kafetaria, hingga ke perpustakaan.

"Sebagian
besar reaksi yang aku dapatkan adalah orang-orang mencoba untuk tidak
melihat ke arahku. Jika mereka menatapku seperti karena sebuah
'insiden', dan mereka akan langsung melihat ke bawah," katanya.

Kamis
malam (hari ini WIB) Asosiasi Mahasiswa Muslim rencananya akan
menampilkan video mereka yang mengambil tantangan dan apa reaksi yang
mereka dapatkan, diikuti dengan sesi tanya jawab.



Redaktur: Siwi Tri Puji B

Sumber: Huffington Post





STMIK AMIKOM
Category: Agama | Added by: budi (11.11.2011)
Views: 688 | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024