Main
 
BUDI SANTOSOWednesday, 04.12.2024, 4:05:14 PM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
Berita Teknologi
berita tentang komputer
Kesehatan
Agama
Artikel tentang Agama
Olahraga
Olahraga
OTOMOTIF
OTOMOTIF
Entertainment
Entertainment
Informasi Umum
Informasi Umum
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
KULINER
SERBA-SERBI KULINER
GADGET
KOMPUTER/HP

DETIK

Statistics

Total online: 11
Guests: 11
Users: 0

Main » Articles » Agama

Dunia dan Ilusinya

Dunia dan Ilusinya





Oleh Nur Suharno MPdI


 Nilai kehidupan dunia tidak diukur dari melimpahnya harta, tingginya
jabatan, ataupun kesenangan duniawi belaka, semua itu bersifat
sementara. Karena itu, janganlah menjadikan semua itu sebagai tujuan
akhir dari kehidupan dunia.

Alquran menggambarkan kehidupan yang
menunjukkan hakikat kehidupan dunia sebenarnya tidak terlena dalam
urusan dunia, dan melupakan kehidupan akhirat.

Pertama, al-la’b
wa-lahwu (permainan dan senda gurau). Kesenangan dunia hanya sebentar,
tidak kekal. Untuk itu, jangan mudah terpedaya olehnya, serta lalai dari
memperhatikan urusan akhirat.

Sesungguhnya kenikmatan dunia itu hanya sebagai penghilang kepedihan, dan tidak lebih dari permainan dan senda gurau belaka.

Allah
SWT berfirman, "Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main
dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi
orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (QS
Al-An’am [6]: 32).

Kedua, al-zinah (perhiasan). Kehidupan dunia
berupa wanita, keturunan, harta dari jenis emas dan perak, kuda pilihan,
binatang ternak, sawah ladang, dan sejenisnya hanyalah sebuah
perhiasan, bukan suatu nilai.

Semuanya adalah sarana, bukan
tujuan. llah SWT berfirman, "Dijadikan indah pada (pandangan) manusia
kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita, anak-anak, harta
yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan
sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah
tempat kembali yang baik (surga).” (QS Ali Imran [3]: 14).

Ketiga,
al-ghurur (tipuan). Penggambaran dunia dengan al-ghurur, karena dunia
dapat menundukkan manusia, membuat mereka condong kepadanya, dan lalai
dari apa ang seharusnya dipersiapkan untuk menghadap Allah SWT. Allah
SWT berfirman, "Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang
memperdayakan.” (QS Ali Imran [3]: 185).

Keempat, al-aradh (harta
benda). Harta benda tidak akan kekal dan tidak akan abadi. Kehidupan
dunia datang hanya untuk memberi peringatan akan ketidakabadiannya (QS
Annisa’ [4]: 94).

Rasulullah SAW menegaskan, ”Kekayaan sejati
bukanlah terletak pada banyaknya harta benda, akan tetapi terletak pada
kelapangan hati.” (HR Muslim).

Para penghuni dunia selalu ingin
saling berbangga dengan kekayaan, kekuasaan, kekuatan, keturunan,
kedudukan, dan sebagainya. Mereka ingin menjadi populer dalam urusan
dunia, karena ketidaktahuannya.

Sedangkan bagi mereka yang
senantiasa waspada dan mengetahui hakikat kehidupan dunia, akan
menjadikannya sebagai jembatan penyeberangan. Dunia bukan tujuan akhir,
tetapi sebagai sarana yang dapat mengantarkannya menuju kebahagiaan yang
hakiki. Wallahu a’lam.



Penullis adalah sahabat Republika Online


 

Category: Agama | Added by: budi (23.12.2011)
Views: 792 | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024