REPUBLIKA.CO.ID, HELSINSKI-- "Bagaimana sayajika ada seseorang yang menyapa As-salamualaikum," tanya seorang guru agama Islam, Suaad Onniselka.
"Walaikum salam," jawab para murid. Demikian penggalan materi buku pelajaran tentang Islam, Islamin Polku atau Salam dalam bahasa Indonesia, yang tengah diperkenalkan kepada anak-anak sekolah dasar Findlandia.
Onniselka menjelaskan buku tentang Islam ini merupakan bentuk keinginan komunitas Muslim Finlandia atau bahkan umat Islam dunia untuk memperkenalkan Islam secara damai. "Kami ingin memperkenalkan Islam dengan damai. Lalu kita memulainya dengan salam," paparnya seperti dikutip hs.fi, Kamis (13/10).
Onniselkä merupakan guru khusus yang membimbing anak-anak sekolah dasar di kawasan Timur Helsinski dalam mempelajari materi agama Islam. Sebelum ada buku ini, Onniselka cukup kesulitan untuk memulai mengenalkan Islam kepada anak-anak sekolah dasar.
"Buku ini semacam kompromi. Karena tidak ada buku lain yang tersedia," ungkapnya. Untuk sementara, buku ini hanya dikhususkan pada siswa sekolah dasar kelas satu dan dua. Dalam buku itu, setiap materi tentang Islam dipaparkan secara sederhana. Mulai dari kalender Islam, kebiasaan dan prilaku Muslim serta informasi tentang agama lain dan pentingnya tolerasi dalam kehidupan bermasyarakat.
Setiap pembahasan, diselipkan cerita-cerita yang mempermudah anak-anak untuk mencerna materi. Misalnya saja, dalam satu bahasa diceritakan kisah tentang hutan, peternakan, atau roti gandum panggang.
"Cerita dalam buku sengaja dibuat sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kehidupan para siswa. Status Islam sebagai agama minoritas tercermin dalam kisah yang mengajarkan adanya kemungkinan untuk hidup bersama dengan orang lain dengan latar belakang agama dan kebiasaan yang berbeda," kata Onniselka.
Selain mempermudah dengan menyisipkan cerita lokal, buku tersebut juga menggunakan terminologi bahasa yang sesuai dengan masyarakat Finlandia. Tak heran, saat menyusun buku ini, riset dilakukan pada setiap perwakilan komunita Muslim di seluruh Finlandia.
Inas Ahmad, siswa berusia 8 tahun, mengaku antusias dengan buku Salam. Ia merasa ilustrasi yang digunakan sangat bagus. Pendapat senada juga diungkapkan Sami Dirie. "Cerita-cerita dalam buku bagus sekali, kami diajarkan untuk berperilaku baik terhadap satu sama lain", kata Dirrie.
Sementara itu, melihat dari antusiasme yang baik dari siswa sekolah dasar, pada musim semi berikutnya sebuah buku dari seri yang sama untuk kelas 7-9 segera dirilis. Selanjutnya menyusul buku-buku untuk kelas 3-4 dan 5-6. Sedangkan untuk tingkat sekolah tinggi akan dirilis musim semi 2012, dan mungkin akan diterjemahkan ke Swedia.