Christina Saunders begitu terobsesi dengan karakter Samantha Jones dalam
serial 'Sex and The City'. Wanita asal Inggris itu bahkan nekat
menunaikan "misinya" untuk bersetubuh dengan 1.000 pria dalam kurun
waktu 10 tahun.
Seperti dikutip dari laman Your Tango, Christina mengaku sangat
tertantang dengan karakter Samantha yang begitu percaya diri memikat dan
menguasai banyak pria di tempat tidur. "Samantha sangat seksi, percaya
diri, dan membanggakan. Saya terpesona dengan perilakunya yang seperti
pria, bisa tidur dengan siapa saja," katanya.
Christina, yang kala itu masih seorang mahasiswi berusia 20 tahun, pun
terdorong untuk menjadi menjalani kehidupan bak Samantha. Ia bersetubuh
dengan sedikitnya satu pria dalam seminggu. Demi mencapai targetnya
menyetubuhi 1.000 pria, ia nekat melakukan apa saja, termasuk melakukan
hubungan seksual dengan dua lelaki sekaligus.
Menjelang lulus kuliah, jumlah pria yang berhasil ditaklukkannya telah
menyentuh angka 300. Seiring bertambahnya usia, obsesinya makin
meletup-letup. Selama bekerja di London, ia semakin rajin menggoda pria
di sejumlah bar. Ia juga semakin sering berlibur demi bertemu lebih
banyak pria. Bahkan, ia pernah bersetubuh dengan 15 pria selama sepekan
berlibur di Ibiza, Spanyol.
Agar tak salah menghitung, Christina selalu membawa buku harian setiap
kali bepergian. Ia juga tak pernah lupa menuliskan nama pria berikut
kemampuan seksualnya setiap kali selesai melakukan persetubuhan. Setiap
detail pengalamannya tertuang rapi dalam buku hariannya.
Di tengah lingkungan sosial yang mulai memanggilnya pelacur, Christina
pantang mundur. "Saya tidak merasa kotor, saya sudah merasa kecanduan,"
katanya. Christina sudah dibutakan obsesinya. Ia agaknya juga tak peduli
dengan potensi penyakit menular seksual yang bisa membunuhnya.
Yang pasti, setelah berhasil menyelesaikan misinya pada usia 30 tahun,
Christina mulai menyesali diri. "Saya sepertinya telah mengambil
tindakan yang terlampau jauh. Yang saya inginkan saat ini hanya
menenangkan diri," katanya.
Kisah Christina adalah salah satu potret dari seberapa negatif tayangan
televisi bisa berdampak bagi kehidupan manusia. Itulah mengapa banyak
psikolog selalu mengingatkan akan pentingnya menyeleksi setiap tayangan
yang akan ditonton. Penting buat kita untuk dapat memisahkan antara
dunia imajinasi dan realita.
sumber : http://ujung-bumi.blogspot.com