 Wiranto (dok.okezone) JAKARTA- Wakil Sekertaris Jenderal Partai Demokrat, Ramadhan Pohan mengungkapkan, selama ini Wiranto sakit hati dengan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebab itu, Wiranto dan Partai Hanura, kata Ramadhan kerap melontarkan pernyataan yang menyudutkan presiden SBY.
Namun, menurut Ketua DPP Partai Hanura Akbar Faisal, pernyataan Ramadhan tersebut menunjukkan ketidakpahaman Ramadhan Pohan pada sejarah dan hubungan antara Wiranto dengan SBY. "Saya malas tanggapi hal-hal bodoh sepertt tudingan Ramadhan itu. Saya malah melihat dia sedang berusaha menggeser urusan korup partainya menjadi persoalan pribadi pak Wiranto dan SBY. Ramadhan tidak terlalu paham sejarah dan hubungan antara kedua tokoh ini,” kata Akbar dalam keterangannya, Sabtu (3/3/2012).
Dikatakan Akbar, SBY tentunya sangat tidak berkenan dengan cara dan manuver Ramadhan tersebut. "Saya berharap Ramadhan fokus pada partainya yang sedang kesulitan menjelaskan berbagai kasus korupsi. Seharusnya beliau belajar dari kasus ancaman gugatan dari Pak Aburizal Bakrie kemarin yang juga karena kesembronoan bahasa dia ke publik. Sedih saya melihat politisi yang kayak gini,” katanya.
Pernyataan Ramadhan tentang adanya dugaan pengaturan Partai Hanura dibalik kasus Nazaruddin terlontar setelah salah satu kader Hanura, Elza Syarief menjadi pengacara Nazar. "Harus dicurigai siapa orang-orang di sekitar Nazar, karena dulu Nazar itu tertutup sama media kok sekarang tiba-tiba ngomong terus di media," jelas kata Ramadhan.
Lebih lanjut anggota Komisi II DPR ini kembali menuduh bahwa di balik serangan yang diletupkan oleh Nazar adalah Elza Syarif yang didukung oleh Partai Hanura. Selain itu menurut Pohan, Wiranto dan partainya masih sakit hati lantaran dua kali kalah dengan SBY dalam Pilpres. "Elza itu orang Hanura, kemungkinan besar ada kepentingan politik, karena mungkin Wiranto masih sakit hati sebab kalah dua kali dengan SBY," tegasnya. (ugo)
|