Main
 
BUDI SANTOSOFriday, 10.05.2024, 2:59:09 PM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
Berita Teknologi
berita tentang komputer
Kesehatan
Agama
Artikel tentang Agama
Olahraga
Olahraga
OTOMOTIF
OTOMOTIF
Entertainment
Entertainment
Informasi Umum
Informasi Umum
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
KULINER
SERBA-SERBI KULINER
GADGET
KOMPUTER/HP

DETIK

Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Main » Articles » Informasi Umum

Pengurus PSSI Tak Satu Suara Soal Deposito Rp 5 Miliar

Pengurus PSSI Tak Satu Suara Soal Deposito Rp 5 Miliar






Berita terkait




<a

href='http://openx2.tempointeraktif.com/www/delivery/ck.php?n=a6f00733&cb='
target='_blank'><img
src='http://openx2.tempointeraktif.com/www/delivery/avw.php?zoneid=400&cb=&n=a6f00733'
border='0' alt='' /></a>

TEMPO Interaktif, Jakarta
- Pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tak satu suara
soal syarat deposito partisipasi Rp 5 miliar yang wajib disetor
klub-klub calon peserta kompetisi musim depan.

"Angka
itu sudah fix, sudah dikonsultasikan dengan AFC (Konfederasi Sepakbola
Asia), sehingga tidak bisa diubah lagi," kata Anggota Komite Eksekutif
PSSI sekaligus Koordinator Kompetisi Sihar Sitorus ketika dihubungi,
Ahad, 14 Agustus 2011.


Pernyataan Sihar tersebut menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal
PSSI Tri Goestoro yang pada Jumat pekan lalu mengatakan syarat deposito
partisipasi Rp 5 miliar belum final. Angka tersebut masih akan dibahas
lagi dalam rapat Anggota Komite Eksekutif.


Tri mengatakan ada sejumlah klub yang merasa keberatan jika diwajibkan
menyetor Rp 5 miliar ke PSSI. Selain tak lagi mendapat kucuran dana
APBD, kata Tri, banyak klub juga mengalami kesulitan dana karena harus
membayar gaji pemain.


Sehingga, Tri melanjutkan, angka Rp 5 miliar masih akan dimatangkan
lagi. Selain itu pihaknya juga masih memikirkan alternatif lain, yaitu
memberikan garansi bank atau menunjukkan aset klub. Cara ini dinilai
lebih memudahkan klub.


Namun Sihar memastikan angka Rp 5 miliar tersebut tak akan berubah.
Pihaknya, kata Sihar, telah mengkonsultasikan angka tersebut ke AFC dan
mereka sepakat. "Kalau di bawah Rp 5 miliar AFC tidak akan terima,"
katanya.


Sihar mengatakan sebelumnya AFC malah mewajibkan klub-klub yang ingin
berlaga dalam liga musim depan harus menyetor Rp 10 miliar. Jumlah ini
dinilai memberatkan klub. Sehingga, setelah perundingan alot, disepakati
syarat deposito menjadi Rp 5 miliar. "Dari AFC Rp 10 miliar mintanya,
tapi kita nego," kata Sihar.


Selain itu, syarat deposito Rp 5 miliar itu merupakan kompensasi dari
tidak diberlakukannya audit oleh AFC terhadap keuangan klub. Jika syarat
audit diberlakukan, kata Sihar, kemungkinan tak ada klub yang bisa
lolos masuk kompetisi musim depan. "Apalagi dengan dana APBD, siapa yang
mau diaudit," katanya.


Adapun mengenai alternatif garansi bank, Sihar mengatakan cara itu
pernah dilakukan dua tahun lalu. Tapi tak efektif. Ia juga menolak
alternatif lain berupa penunjukkan aset klub sebagai pengganti deposito
Rp 5 miliar. "Klub mana yang punya aset sekarang, siapa yg punya stadion
sendiri misalnya?" katanya.


Sihar mengatakan persoalan syarat deposito Rp 5 miliar mungkin akan
dibahas dalam rapat komite ekskutif, besok. Namun pembahasan kemungkinan
hanya soal reaksi klub dan tak akan mengubah angka yang telah
ditetapkan. "Kami komit pada aturan main yang ada," katanya.


PSSI membuat sejumlah persyaratan baru yang wajib dipenuhi klub-klub
yang ingin berlaga dalam kompetisi musim depan. Salah satu syaratnya,
klub wajib menyetor Rp 5 miliar sebagai deposito partisipasi ke rekening
PSSI. Duit ini sudah harus disetor ke PSSI paling lambat 22 Agustus
mendatang dan tak boleh ditarik selama tiga tahun.

Dwi Riyanto Agustiar













Category: Informasi Umum | Added by: budi (14.08.2011)
Views: 779 | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024