Ilustrasi JAKARTA - Partai Demokrat mengaku belum menentukan nama yang pas untuk menjadi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke depan. Hal tersebut dikatakan Ketua Departemen Komunikasi dan Informasi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul saat dihubungi okezone, Sabtu (20/8/2011). "Belum, kami belum menentukan,” ujar Ruhut. Kata Ruhut, partainya belum menentukan nama calon pimpinan KPK yang akan dipilih karena masih menunggu arahan dari Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. "Kami nunggu arahan dari pimpinan kami,” katanya anggota Komisi Hukum DPR ini. Ruhut menambahkan, partainya sama sekali tidak melakukan intervensi ataupun barter politik dengan calon pimpinan KPK ke depan. Semuanya berjalan seperti biasa. Meskipun, saat ini KPK tengah menyidik kasus bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. "Tidak ada (intervensi), mengalir saja seperti air,” tandasnya. Panitia Seleksi calon pimpinan KPK telah mengirimkan 8 nama ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Kamis 18 Agustus lalu. Dan pada 19 Agustus Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sudah menerima surat dari Presiden terkait delapan calon pimpinan KPK. Ke-delapan capim KPK itu paling cepat akan menjalani uji kepatutan dan kelayakan pada September mendatang. "Presiden sudah mengirimkan surat delapan nama capim KPK, ditandatangani langsung oleh presiden," kata Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso di Gedung DPR, Jakarta, kemarin. Delapan calon yang lolos berdasarkan peringkat adalah Bambang Widjojanto, Yunus Husein, Abdullah Hehamahua, Handoyo Sudrajat, Abraham Samad, Zulkarnaen, Adnan Pandu Praja dan Aryanto Sutadi. (abe)
|