Reni saat memberikan Pelangkah kepada kakak (foto: Prabowo/okezone) YOGYAKARTA – Calon pengantin putri Keraton Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu Bendoro (Reni) menyerahkan pelangkahan kepada sang kakak, GRAj Nur Abra Juwita di dalem Keraton Kilen Yogyakarta.
Prosesi pelangkahan ini merupakan prosesi awal yang dilakukan dalam acara royal wedding pernikahan putri bungsu Sri Sultan Hamengkubuono X dengan Gusti Kanjeng Ratu Hemas.
"Karena GKR Bendoro menikah lebih dulu dari kakak perempuannya, sebagaimana lazimnya tradisi jawa, maka dilakukan "Pelangkahan" yang artinya melangkahi atau mendahului," kata panitia media center wilayah Kepatihan, Kus Kasriyati, Minggu (16/10/2011) di Bale Raos, Keraton Yogyakarta.
Perempuan yang bekerja di Humas Protokoler Pemprov DIY ini menyampaikan, ada pun barang-barang pelangkahan yang diberikan berupa seperangkat kebutuhan wanita, yakni sepatu, dompet, tas, dan perhiasan.
Dalam prosesi pelangkahan diserahkan juga setangkep pisang sanggan sebagai bentuk syarat plangkahan. GKR Bendoro juga melakukan Ngabekten dan sungkeman kepada kedua orang tuanya untuk tinggal di keputren untuk memulai prosesi rangkaian pernikahan.
Usai prosesi awal itu, dilanjutkan dengan Putri Sulung Sultan, GKR Pembayun mengutus dalem Bray Suryadiningrat dan Bray Suryametaram menjemput temanten putri dari Kraton Kilen untuk dibawa menuju Keputren. Setelah memasuki komplek Keputren, GKR Bendara bersama ibunya, GKR Hemas dan kerabat Kraton lainnya tiba di Sekar kedhaton dan beristirahat di emper Bangsal Gedhong Prabayeksa untuk istirahat.
Dalam Bangsal Gedhong Prabayeksa itu GKR Bendoro tidak boleh bepergian kemana-mana dan akan melakukan prosesi lainya pada hari berikutnya. "Ya, bisa dikatakan di pingit. Kalau besok, itu prosesinya siraman," jelasnya menutup percakapan. (ahm)
|