Main
 
BUDI SANTOSOFriday, 29.03.2024, 2:01:47 PM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
Berita Teknologi
berita tentang komputer
Kesehatan
Agama
Artikel tentang Agama
Olahraga
Olahraga
OTOMOTIF
OTOMOTIF
Entertainment
Entertainment
Informasi Umum
Informasi Umum
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
KULINER
SERBA-SERBI KULINER
GADGET
KOMPUTER/HP

DETIK

Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Main » Articles » Kesehatan

Ditemukan, Cara Mudah Selamatkan Diri dari Polusi

http://www.yiela.com/newsimages/40ed8dc8365465680.jpg

@VIVAlife_ VIVAlife - Polusi menjadi musuh baru dunia, terutama di kota-kota besar. Dua tahun lalu saja, polusi menjadi biang keladi atas meninggalnya tujuh juta orang di dunia. Di Tiongkok, polusi menjadi masalah serius. Bahkan masyarakat yang tidak tinggal di kota besar, masih terkena dampak negatifnya. Namun kini, peneliti menemukan solusi. Ilmuwan Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health memperkenalkan cara mudah mencegah dampak negatif polusi pada tubuh. Yakni: meminum jus brokoli muda. Dipercaya, brokoli punya senyawa anti-kanker. Brokoli yang masih muda merupakan sumber glucoraphanin, yang menciptakan sulforaphane saat dikunyah atau ditelan. Senyawa itu mempercepat kemampuan tubuh untuk detoksifikasi dari berbagai polutan. Tak sekadar berteori, para peneliti telah membuktikan keampuhahan brokoli. Ada sekitar 300 pria dan wanita di Provinsi Jiangsu, Tiongkok yang diteliti. Beberapa meminum bubuk brokoli muda kering yang dilarutkan dalam air murni, nanas, dan jeruk nipis. Kelompok yang lain mengonsumsi campuran air murni, nanas, dan jeruk nipis tanap brokoli. Urine dan darah kedua kelompok itu kemudian diteliti. Hasilnya, mereka yang minum brokoli mengeluarkan 61 persen karsinogen alias zat pemicu kanker. Sekresi zat iritan pun meningkat pesat, hingga mencapai 23 persen. “Orang-orang di Tiongkok menghirup udara kotor. Jus brokoli bisa meningkatkan mekanisme tubuh mengeluarkan zat berbahaya yang dipicu bahan kimia,” kata Tom Kensler, penulis studi, seperti ditulis Time. Metode yang sama bisa diterapkan di kota-kota besar lain, termasuk di Indonesia. • VIVAlife

Category: Kesehatan | Added by: budi (19.06.2014)
Views: 763 | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024