Ilustrasi. Foto: Heru Haryono/okezone
BANGKOK - Pemerintah Thailand telah membatalkan
penjualan 300 ribu ton beras ke Indonesia seperti yang sudah disepakati
pemerintahan sebelumnya. Pihak Indonesia pun mengaku belum diberitahu
perihal ini.
"Organisasi Publik Warehouse menandatangani MoU pada
pertengahan Agustus, yang akan menjadi efektif bila menteri
menandatangani kesepakatan itu. Tapi saya tidak menandatangani," tukas
Menteri Perdagangan Thailand, Na Ranong Kittirat, dilansir dari Straits Times, Selasa (27/9/2011).
Kittirat menambahkan bila harga yang diajukan tidak sesuai dengan harga pemerintah dan dikhawatirkan tidak menjamin petani.
"Sehingga kesepakatan tersebut tidak akan terjadi, dan kami berharap Indonesia akan mengerti," tambahnya.
Pemerintah
baru di Thailand dibentuk pada Agustus setelah pemilu pada Juli 2011,
telah berjanji kepada petani untuk membeli beras sebesar 15 ribu baht
(622 dolar Singapura) per ton dari Oktober.
Pihak eksportir
mengatakan harga ini bisa mendorong harga ekspor di atas USD800 (1.027
dolar Singapura) per ton, dibandingkan harga patokan ekspor sekarang
yang sekira USD600. (ade)