Main
 
BUDI SANTOSOFriday, 26.04.2024, 5:24:28 AM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
BERITA SERBA SERBI
BERITA UMUM
BERITA UNIK,LUCU DAN ANEH
BERITA YANG UNIK DAN YANG ANEH
EKONOMI DAN BISNIS
EKONOMI DAN BISNIS
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
BERITA SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
MP3
Kumpulan MP3
SENI DAN BUDAYA
SENI DAN BUDAYA
GAME
KATA - KATA MUTIARA
FILM
PUISI DAN PANTUN

DETIK

Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Main » 2010 » July » 11 » Tabung Gas Elpiji
11:08:00 AM
Tabung Gas Elpiji
 
Gunakan Tabung Gas,

Semoga Aman dan Nyaman
Semenjak program konversi bahan bakar minyak dari minyak tanah ke elpiji, berita tentang tabung gas meledak sering menghiasi headline media cetak ataupun televisi. Pada awalnya banyak pihak yang tidak terlalu respek tentang berita tersebut. Akan tetapi, setelah makin seringnya pemberitaan tersebut mereka pun terusik. Sehingga menimbulkan tanda tanya, apakah betul kejadiannya seperti itu? Apakah semudah itu tabung gas meledak?

Setelah mengamati secara seksama kasus demi kasus, ternyata sumber masalah sebenarnya adalah kebocoran gas. Kebocoran itu bisa disebabkan dari sambungan selang dengan kompor, selang dengan regulator, regulator dengan mulut tabung, atau mulut tabung itu sendiri. Sangat jarang terjadi kebocoran pada dinding tabung. Sekarang pertanyaannya, kenapa gas bocor bisa menyebabkan sebuah ledakan?

Jawabannya sederhana. Karena, masih banyak rumah di sekitar kita yang ventilasinya terbatas (sirkulasi udara kurang baik), akibatnya konsentrasi gas terkumpul dalam ruangan tersebut sehingga bila dipicu oleh pantikan api sedikit saja akan menimbulkan ledakan yang akan mengakibatkan kebakaran apabila di sekitar tempat tersebut banyak barang yang mudah terbakar.

Selain itu, diakibatkan kurangnya sosialisasi tata cara pemakaian kompor gas yang benar. Ditambah, media yang salah kutip dalam membuat headline. Akhirnya banyak rakyat miskin yang menjadi korban. Korban dalam hal ini ada yang langsung, yaitu yang tabungnya meledak dan tidak sedikit juga yang menjadi korban ketakutan memakai kompor gas, sehingga mereka tetap memakai kompor minyak tanah yang harganya mahal atau memakai kayu bakar.

Oleh karena itu, masyarakat agar waspada dengan memastikan instalasi tabung, regulator, selang, dan kompor agar tidak bocor. Yang perlu diingat, agar seluruh penghuni rumah waspada apabila tercium bau gas yang menyengat. Jangan memantikkan api sekecil apa pun, apalagi menyalakan api. Segera buka pintu dan jendela lebar-lebar agar konsentrasi gas cepat tertiup ke udara luar.

Di sisi lain tentunya pemerintah agar cepat tanggap dengan memfasilitasi tabung gas maupun aksesorisnya yang baik, berstandar nasional dan aman.



R. Wisanggeni

Jl. Satrio Wibowo 54A Surakarta
TENTANG TABUNG GAS ELPIJI Ledakan kompor gas 3 kg yang marak terjadi, salah satunya disebabkan banyaknya persambungan antara tabung gas dan kompor.

Untuk meminimalkan kecelakaan akibat kebocoran, Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) membuat rancang desain kompor gas ukuran 3 kg yang lebih aman dengan titik persambungan minim.

"Kompor gas 3 kg saat ini ada tiga persambungan. Semuanya memiliki risiko kebocoran. Desain baru ini hanya satu persambungan, artinya akan lebih mudah diawasi dan lebih aman,” kata Arya Rezavidi, Direktur Pusat Teknologi Konversi dan Konservasi BPPT, di Jakarta, kemarin.

Ini hanya ilustrasi bukan desain sebenarnya Desain kompor ini berbeda dengan kompor gas 3 kg saat ini, karena bagian pembakaran atau kepala kompor langsung disambungkan ke tabung gas melalui regulator.

Dalam pemakaian untuk memasak, kompor dan tabung gas ini bisa ‘dibungkus’ dengan menggunakan badan kompor untuk menahan penggorengan atau panci.

"Mengenai posisi kepala kompor yang lebih dekat dengan tabung gas, kami jamin ini aman karena tabung gas ini tahan sampai 50 bar, artinya katup gas akan terlepas jika tekanan lebih dari itu,”

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menawarkan desain paket kompor dan tabung gas elpiji 3 kg untuk menggantikan paket elpiji 3 kg yang sudah beredar di masyarakat. Paket kompor dan tabung seharga Rp 180.000 ini lebih murah 10-20% dari paket yang sudah ada.

"Tabung ini didesain dengan tekanan 110 bar jauh di atas tekanan gas elpiji. Harga tabung 3 kg sekitar Rp 110.000, sedangkan kompornya Rp 70.000. Jadi sepaketnya sekitar Rp 180.000, bedanya 10-20% dari harga paket yang ada," jelas Direktur Pusat Teknologi Konversi dan Konservasi BPPT, Arya Rezavidi di Gedung BPPT, Jumat (2/7).

Arya menjelaskan, kompor dan tabung gas tersebut dinilai lebih aman karena paket konversi yang ada saat ini menggunakan tiga komponen seperti katup (valve), regulator, dan selang.

Sementara, kompor dan tabung gas elpiji versi BPPT tersebut tidak menggunakan tiga komponen tersebut, namun didesain terintegrasi hanya pada satu titik yang dikontrol oleh pengguna sehingga akan mengurangi faktor resiko akibat kesalahan pengguna (human error) menjadi sepertiganya.

"Dengan tidak adanya selang, regulator, dan valve maka human error penggunaan elpiji 3 kg akan menurun. Jadi kompor ini lebih dan bisa tahan sampai 5 tahun," paparnya.

Arya mengakui, sebenarnya desain kompor dan tabung ini pernah diajukan BPPT pada awal program konversi pada awal 2007 namun usulan tersebut ditolak. Apakah tabung Elpiji 3 kg mudah meledak?

TIDAK BENAR !
Tabung Elpiji 3 kg memenuhi standard Safety SNI 19-1452-2001 Tabung Elpiji 3 kg yang diproduksi sesuai standard dilengkapi: Katup pengaman (safety valve) yang akan membuka sendiri pada tekanan 18 kg/cm2 Design tekanan maksimum tabung 110 kg/cm2 sedangkan tekanan gas Elpiji dalam tabung berkisar 5-6 kg/cm2 Setiap kali tabung gas Elpiji akan diisi ulang di FP Filling Plant Pertamina, SPPBE atau SPPEK tabung tersebut diperiksa akan kelayakan edarnya Setiap tabung Elpiji mempunyai masa edar 5 tahun sejak diproduksi dan kemudian setelah 5 tahun akan diuji ulang secara menyeluruh. Apabila kondisi tabung masih laik edar maka tabung tersebut akan diedarkan dan diisi Elpiji hingga 5 tahun mendatang. Akan tetapi jika sebelum 5 tahun menunjukkan tanda-tanda tidak layak edar (tabung berkarat penyok, bocor), tabung tersebut akan ditarik dan dilakukan pengujian ulang. Lebih dalam tentang LPG..

Definisi

LPG adalah kependekan dari Liquefied Petroleum Gas, merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak atau kilang gas, yang komponen utamanya adalah gas propane (C3H8) dan butane (C4H10) yang dicairkan. Pertamina memasarkan LPG sejak tahun 1969 dengan merk dagang ELPIJI.

Jenis LPG berdasarkan komposisi propane dan butane

Berdasarkan komposisi propane dan butane, LPG dapat dibedakan menjadi tiga macam: LPG propane, yang sebagian besar terdiri dari C3 LPG butane, yang sebagian besar terdiri dari C4 Mix LPG, yang merupakan campuran dari propane dan butane.
Kegunaan LPG

LPG butane dan LPG mix biasanya dipergunakan oleh masyarakat umum untuk bahan bakar memasak, sedangkan LPG propane biasanya dipergunakan di industri-industri sebagai pendingin, bahan bakar pemotong, untuk menyemprot cat dan lainnya.

LPG Pressurized dan Refrigerated

Pada suhu kamar, LPG akan berbentuk gas. Pengubahan bentuk LPG menjadi cair adalah untuk mempermudah pendistribusiannya. Berdasarkan cara pencairannya, LPG dibedakan menjadi dua, yaitu LPG Refrigerated dan LPG Pressurized.

LPG Pressurized adalah LPG yang dicairkan dengan cara ditekan (4-5 kg/cm2). LPG jenis ini disimpan dalam tabung atau tanki khusus bertekanan. LPG jenis inilah yang banyak digunakan dalam berbagai aplikasi di rumah tangga dan industri, karena penyimpanan dan penggunaannya tidak memerlukan handling khusus seperti LPG Refrigerated.

LPG Refrigerated adalah LPG yang dicairkan dengan cara didinginkan (titik cair Propane + -42°C, dan titik cair Butane + -0.5°C). LPG jenis ini umum digunakan untuk mengapalkan LPG dalam jumlah besar (misalnya, mengirim LPG dari negara Arab ke Indonesia). Dibutuhkan tanki penyimpanan khusus yang harus didinginkan agar LPG tetap dapat berbentuk cair serta dibutuhkan proses khusus untuk mengubah LPG Refrigerated menjadi LPG Pressurized.

ELPIJI yang dipasarkan PERTAMINA dalam kemasan tabung dan curah adalah LPG Pressurized.

Nilai Kalori

+ 21.000 BTU/lb

Jenis-jenis ELPIJI PERTAMINA

ELPIJI PERTAMINA yang dipasarkan dalam kemasan tabung (3 kg, 6 kg, 12 kg, 50 kg) dan curah merupakan LPG mix, dengan komposisi + 30% propane dan 70% butane. Varian lain adalah LPG odourless (tidak berbau).

Zat mercaptan biasanya ditambahkan kepada LPG untuk memberikan bau yang khas, sehingga kebocoran gas dapat dideteksi dengan cepat. BPPT Tawarkan Kompor Gas
yang Lebih Aman

Senin, 5 Juli 2010 JAKARTA (Suara Karya):
 
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menawarkan kompor gas elpiji 1 paket dengan tabung kemasan 3 kilogram (kg) tanpa selang. Ini diajukan BPPT guna mengurangi risiko ledakan. Bahkan BPPT mengklaim kompor gas ini lebih murah, kuat, dan berdaya tahan lebih lama dibanding dengan tabung gas dan tabung 3 kg yang kini digunakan masyarakat. "Desain ini sudah pernah diajukan pada 2006/2007, tapi waktu itu belum disetujui," kata Direktur Pusat Teknologi Konservasi dan Konversi Energi BPPT Arya Rezavidi di Jakarta, akhir pekan lalu. Menurut dia, pengajuan penggunaan kompor gas tanpa selang antara tabung dan kompor, pada awal program konversi minyak tanah ke gas elpiji ditolak oleh pihak Kementerian Perindustrian. Alasannya, kompor gas produksi BPPT ini punya kelemahan, karena antara tabung gas dan kompor menyatu, sehingga mudah panas dan terbakar. "Waktu itu kami sudah bilang kompor ini kuat, tapi tidak diterima. Sebagai anggota dalam persiapan tabung gas 3 kilogram, saya dari BPPT mengikuti penggunaan tabung gas 3 kilogram yang beredar saat ini," ujar Arya. Dia mengatakan, kompor gas yang didesain oleh BPPT bisa dipakai setidaknya 5 tahun. Keunggulannya terbuat dari campuran kuningan dan tabung tahan sampai tekanan 110 bar. Ini sebagai perbandingan tekanan gas hanya 17 bar. Pada kompor desain baru ini hanya mempunyai satu titik kontrol, sehingga risiko lebih kecil karena pengguna tidak direpotkan. Ini jika dibandingkan dengan kompor dan tabung gas 3 kg yang beredar saat ini dengan 3 titik kontrol, yaitu antara katup (valve) dengan regulator, regulator dengan selang, dan selang dengan kompor. "Paling tidak (kompor gas BPPT) ini sudah mengurangi faktor risiko akibat kesalahan pengguna menjadi sepertiganya. Ledakan yang terjadi bukan pada tabung, tapi pada aksesorisnya termasuk tiga titik itu. Ini telah dikurangi (dengan kompor BPPT), hanya ada satu titik saja," tuturnya. Sementara itu, Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria meminta kepada pemerintah untuk segera melakukan sosialisasi dan pendidikan mengenai keamanan penggunaan kompor dan tabung gas. "Perlu dilakukan sosialisasi dan pendidikan yang terus-menerus kepada masyarakat pengguna elpiji. Tentunya dengan menggunakan media yang tepat dan komunikatif tentang cara mengatasi kebocoran gas dan menempatkan perangkat elpiji yang aman," katanya. Jika perlu, kata dia, pemerintah menyediakan cakram padat atau compact disc (CD) berisi materi sosialisasi yang dibagikan ke setiap RT agar dapat diteruskan ke setiap keluarga. Apalagi kasus kebocoran tabung gas lebih banyak terjadi di daerah padat, seperti Surabaya dan Jakarta. Puskepi mencatat sejak 2007 hingga Juni 2010, terjadi 60 kasus kebocoran gas elpiji. Ini terdiri dari 41 kasus kebocoran tabung gas 3 kg, 18 kasus kebocoran tabung gas 12 kg dan 1 kebocoran tabung 50 kg. (Indra/A Choir) Tips Aman Gunakan Tabung Gas LPG 3 Kg
Sabtu, 8 Mei 2010 - 15:13 wib
TEXT SIZE : Wilda Asmarini - Okezone
Foto : Koran SI
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan ledakan tabung gas elpiji 3 kg yang belakangan ini marak terjadi dikarenakan gas elpiji bocor di ruangan relatif tertutup dan terjadinya akumulasi gas. Dengan demikian, di saat ruangan tertutup tersebut penuh gas dengan kondisi ada api menyala, maka terjadilah kebakaran.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Perusahaan Pertamina Toharso kemarin di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, belum lama ini.

"Itu yang terjadi di lapangan. Untuk itu, kami sekali lagi sangat mengimbau masyarakat luas, kalau mencium bau elpiji yang baunya khas, jangan sekali-sekali menyalakan api, baik itu kompornya sendiri atau merokok di ruangan yang penuh dengan gas, saklar listrik, maupun kompor minyak tanah," imbau Toharso.

Menurutnya, berdasarkan hasil penelitian tim di lapangan ditemukan bahwa masyarakat pengguna gas elpiji ternyata di saat bersamaan masih ada juga yang menggunakan kompor minyak tanah.

Sebagai langkah pencegahan terjadinya kebakaran, lanjutnya, segeralah angkat tabung gas tersebut ke luar, lalu dicek. Cara pengecekannya pun mudah, yaitu menggunakan air sabun, lalu air tersebut ditempelkan ke sambungan las atau ujung kuningan.

"Kalau tabung meragukan, segera hubungi tempat membeli. Setiap beli tabung elpiji harus diketahui di agen mana dan catat nomor teleponnya. Atau ke call center Pertamina 500000," sarannya.

Toharso menyebutkan selama 2008 telah terjadi 27 insiden kebocoran gas elpiji, 2009 ada sembilan insiden, dan 2010 hingga April terdapat enam insiden.

Toharso mengatakan Pertamina sudah mempunyai satuan petugas (Satgas) elpiji Pertamina yang dibentuk Pertamina dan lintas direktorat. Satgas tersebut ada di bagian gas domestik pemasaran, bagian HSE atau keselamatan kesehatan lindungan lingkungan.(adn)
(rhs)
Views: 2082 | Added by: budi | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

Calendar
«  July 2010  »
SuMoTuWeThFrSa
    123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031

Entries archive

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024