Main
 
BUDI SANTOSOFriday, 29.03.2024, 7:55:27 AM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
BERITA SERBA SERBI
BERITA UMUM
BERITA UNIK,LUCU DAN ANEH
BERITA YANG UNIK DAN YANG ANEH
EKONOMI DAN BISNIS
EKONOMI DAN BISNIS
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
BERITA SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
MP3
Kumpulan MP3
SENI DAN BUDAYA
SENI DAN BUDAYA
GAME
KATA - KATA MUTIARA
FILM
PUISI DAN PANTUN

DETIK

Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Main » 2010 » December » 7 » Publikasi WikiLeaks Merupakan Strategi AS
9:28:30 AM
Publikasi WikiLeaks Merupakan Strategi AS
 

Publikasi WikiLeaks dari kawat-kawat rahasia bukanlah ledakan memalukan bagi diplomasi AS seperti yang banyak orang asumsikan, namun adalah sebuah strategi yang disengaja oleh Washington untuk mengembangkan citranya, seorang pejabat senior Iran mengatakan.
"Dokumen-dokumen WikiLeaks adalah semacam pendapat publik yang dirancang untuk menyelamatkan situasi bencana yang AS miliki di mata negara-negara dunia,” kantor berita yang dijalankan pemerintah, Press TV mengutip pimpinan hak asasi Iran ketika mengatakan pada Minggu (5/12) waktu setempat.
Kebocoran hampir seperempat dari sejuta komunikasi publik – beberapa dengan penggambaran gamblang dan tidak menarik mengenai sekutu-sekutu AS – telah membuat geram pemerintah dan menyebabkan Washington meninjau ulang cara pihaknya berbagi informasi internalnya.
Namun Mohammad Javad Larijani, sekretaris jenderal dari Dewan Tertinggi untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan bahwa serangan baru-baru ini pada kerahasiaan AS, dalam kenyataan, adalah sebuah strategi yang licik.
"Mereka merilis dokumen-dokumen tersebut untuk mengurangi tekanan yang bertambah pada mereka oleh pendapat publik duna,” Larijani mengatakan.
"Ada sebuah kesempatan bahwa sekitar 10 persen dari dokumen tersebut – seperti yang ada pada kedutaan-kedutaan – adalah otentik, dan bahkan mereka di luar nilai biasa dan tidak mengandung sesutau yang tidak luar biasa.”
Beberapa dokumen ditujukan untuk menunjukkan para pasukan AS di Irak tidak secara pribadi terlibat dalam penyiksaan, ia mengatakan. "Kami tahu bahwa Amerika sendiri, membunuh orang-orang Irak. Mereka masuk ke rumah-rumah warga Irak yang tdak berdosa dan membantai mereka.”
Iran sendiri adalah subyek dari banyak kawat-kawat tersebut, termasuk beberapa di dalamnya laporan diplomat yang para negara tetangga Teluk Arab mendesak Washington untuk menggunakan paksaan jika diperlukan untuk menghentikan Tehran mendapatkan persenjataan atom.
Banyak yang menentang Iran dalam mendapatkan persenjataan atom. Termasuk di dalamnya adalah negara-negara Teluk. Dalam bocoran kawat-kawat WikiLeaks, sekutu-sekutu AS di negara-negara Teluk terungkap sebagai pihak yang paling khawatir atas program nuklir Iran, bahkan dengan gamblang menyerukan Amerika untuk menyerang Iran.
Dalam satu bocoran kawat diplomatik, Raja Abdullah dikutip oleh duta besarnya di Washington ketika mengingatkan kedutaan AS di Riyadh tentang desakan Raja kepada AS untuk menyerang Iran dan untuk mengakhiri program persenjataannya.
Arab Saudi, dikenal menjadi negara yang tegang terhadap ambisi persenjataan nuklir Iran, tidak secara publik menyerukan tindakan militer Barat terhadap negara tetangganya yang kuat tersebut.
Sebelumnya, Riyadh telah diperngatkan oleh Washington bahwa dokumen tersebut akan dibocorkan namun kebocoran tersebut tidak diketahui segera apa sebenarnya yang akan diungkapkan. (Suaramedia.com)
Situs surat kabar Washington Post melaporkan bahwa ketegangan antara muslim California dan biro investigasi Federal (FBI) semakin meningkat drastis dalam beberapa waktu terakhir.
Surat kabar itu mempublikasikan bahwa ketegangan terjadi setelah terbongkarnya seorang informan yang dideteksi bekerja untuk FBI telah disusupkan di antara para jamaah untuk mendeteksi keberadaan elemen apapun yang mungkin berhubungan dengan sebuah dugaan tindakan "terorisme.”
Washington Post menulis: "Apa yang membuat marah masyarakat Muslim di California adalah adanya infiltrasi yang dilakukan Craig Monteilh ke masjid dan Islamic Center di Irvine setelah satu bulan konfirmasi dari pimpinan FBI bahwa agen mereka tidak akan melakukan pekerjaan seperti ini.”
Surat kabar itu menambahkan: "Monteilh mengenakan busana Muslim dan menempatkan kamera kecil di kancing bajunya dan menyebut dirinya dengan nama Farouk Aziz dan bekerja untuk FBI dengan kode nama samaran "Oracle”.
FBI menurut Washington Post, secara efektif melakukan tindakan infiltrasi ke masjid dan kebanyak Islamic Center di AS sejak peristiwa 11 September dalam rangka mendeteksi setiap upaya untuk melakukan serangan serupa di Amerika Serikat.
Beberapa Muslim di California selatan mengatakan kasus terbongkarnya penyusup Monteilh telah merusak parah hubungan mereka dengan FBI, sebuah kemitraan yang kedua belah pihak telah setuju dan sangat penting untuk mencegah serangan terorisme.
Mengutip tindakan Monteilh dan apa yang mereka sebut pola pengawasan FBI, banyak organisasi-organisasi Muslim terkemuka AS telah menangguhkan kontak dengan FBI.
"Masyarakat muslim merasa dikhianati,” kata Shakeel Syed, direktur eksekutif Dewan Syura Islam California Selatan, sebuah kelompok payung yang membawahi lebih dari 75 masjid di AS. (Eramuslim.com)
Wikileaks Indonesia. Dokumen Rahasia Terkait Indonesia di WikiLeaks. WikiLeaks mulai sedikit demi sedikit terdengar dengan berita heboh yang mereka punya. WikiLeaks atau Wikileaks adalah organisasi internasional yang bermarkas di Swedia. Situs Wikileaks menerbitkan dokumen-dokumen rahasia sambil menjaga kerahasiaan sumber-sumbernya. Situs tersebut diluncurkan pada tahun 2006.
Organisasi ini didirikan oleh disiden politik Cina, dan juga jurnalis, matematikawan, dan teknolog dari Amerika Serikat, Taiwan, Eropa, Australia, dan Afrika Selatan. Artikel koran dan majalah The New Yorker mendeskripsikan Julian Assange, seorang jurnalis dan aktivis internet Australia, sebagai direktur Wikileaks.
WIKILEAKS sedang jadi perbincangan hangat. Situs yang mendedikasikan dirinya sebagai "ember” itu, lagi-lagi, merilis sejumlah dokumen rahasia. Kali ini, wikileaks.org mempublikasikan dokumen-dokumen kawat diplomatik yang bersumber dari 274 kedutaan besar Amerika Serikat di berbagai belahan dunia, termasuk dari Departemen Luar Negeri AS. Jumlah dokumennya ada 251,287 buah dan, hingga hari ini, yang dirilis belum sampai 300 dokumen.
Dalam pernyataannya di situsnya, Wikileaks mengaku sengaja mencicil publikasi dokumen itu, agar masing-masing tema mendapat perhatian publik yang memadai. Bila dilepas sekaligus, rahasia negara yang penting bisa terlewatkan dari perhatian.
Sejak Wikileaks merilis kawat-kawat rahasia itu, media sedunia berpesta pora memberitakannya. Berita-berita seksi bertaburan. Misalnya soal Belanda yang menyimpan nuklir titipan Amerika Serikat; Raja Arab Saudi meminta AS menyerang Iran; pendapat dan prediksi negarawan senior Singapura Lee Kwan Yew tentang Korea dan masa depannya; dan lain-lain. Tak kurang Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton kebakaran jenggot (meski tentu ia tak berjenggot), dan mengecam pembocoran dokumen-dokumen itu.
Julian Assange, pendiri Wikileaks, juga mulai diincar. Sebelum ini, dia pernah dicoba dijerat dengan tuduhan asusila. Itu tak membuat Wikileaks goyah. Yang membuat situs itu goyah justru adalah serangan maya ke server mereka. "Serangan DDOS kini melebihi 10 gigabit per detik,” demikian pernyataan Wikileaks di Twitter, Selasa (30/11) malam waktu Jakarta.
Serangan DDOS (distributed denial of service) adalah ketika server Wikileaks dibanjiri trafik dari berbagai arah, yang bertujuan menghabiskan sumber daya server sehingga situs Wikileaks tak bisa diakses. Siapa pelakunya, wah, tak jelas.
Nah, lalu apakah ada dokumen rahasia terkait Indonesia yang dirilis Wikileaks? Jawabannya: ada. Kawat diplomatik yang berasal dari Kedutaan Besar AS di Jakarta jumlahnya total ada 3059 buah. Dokumen aman alias tak rahasia jumlahnya ada 1510 buah. Sisanya adalah dokumen rahasia, dengan kategori "confidential” 1451 buah, dan kategori "secret” ada 98 buah.
Sejauh ini, dokumen yang menyebut Indonesia barulah yang "menyerempet” saja. Salah satunya adalah dokumen tentang seorang direktur di Departemen Pertahanan AS yang bertemu dengan asisten Menteri Luar Negeri AS, membicarakan situasi pascakunjungan Hillary Clinton ke Jakarta, 2009 lalu. Clinton sempat mengatakan AS mempertimbangkan menyediakan "payung pertahanan” bagi negara-negara Arab moderat untuk menghadapi nuklir Iran.
Dalam dokumen yang berasal dari Kedutaan Besar AS di Tel Aviv itu, berklasifikasi "secret”, bertanggal 30 Juli 2009, pejabat Dephan AS agaknya sedikit mempermasalahkan pernyataan Hillary Clinton di Jakarta itu. Asisten Clinton lalu meluruskan, bahwa pernyataan bosnya bukan mengindikasikan perubahan kebijakan soal menghadapi Iran. Asisten itu juga menyalahkan para jurnalis peliput yang dianggap melebih-lebihkan pernyataan Clinton.ttp://www.tribunkaltim.co.id
Rincian Bocoran Wikileaks :
Sejumlah data rahasia negera-negara hasil dokumentasi Amerika Serikat telah tersebar di dunia maya. WikiLeaks adalah sang penyebar informasi tersebut. Berikut ini adalah rincian jumlah dokumen yang dipastikan sudah menjadi informasi publik.Ada 3.059 dokumen penting rahasia Amerika tentang Indonesia yang disusun Kedubes AS di Jakarta [baca: Ribuan Dokumen AS Tentang Indonesia Dibocorkan WikiLeaks]. Di antaranya ada laporan Congressional Research Service; Report RS21874 tentang hasil Pemilu 2004 Indonesia.
Menurut informasi yang tersebar di laman milist Rabu (1/12) ini, dokumen sangat rahasia milik AS yang berkaitan dengan Prancis mencapai 1.582 banyaknya. Di antaranya mencakup soal Presiden Nicolas Sarkozy, sebanyak 256 dokumen rahasia, dan dokumen resmi biasa mencapai 1.937.
Soal Spanyol, WikiLeaks membeberkan 898 dokumen sangat rahasia versi Amerika. Angka itu masih ditambah 103 dokumen rahasia, dan 2.619 dokumen biasa.
Data dan informasi negara Turki menjadi yang terbanyak kedua dibocorkan, setelah Irak. Jumlahnya mencapai 3.298 dokumen sangat rahasia–termasuk mengenai Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan–577 dokumen rahasia, dan 4.043 dokumen resmi biasa.
Sementara soal Irak, dokumen amat rahasia yang dibocorkan mencapai sebanyak 4.127. Tambahannya, ada 1.158 dokumen berkategori rahasia dan 1.392 lainnya untuk dokumen berskala biasa. Periode informasi itu meliputi aktivitas sejak 2002 hingga 2004, soal Yordania dan Kuwait.
Secara keseluruhan, tepatnya ada 97.080 dokumen tergolong sangat rahasia yang tersebar luas oleh WikiLeaks. Jumlah tadi bertambah lagi dengan 75.792 dokumen biasa, 58.095 dokumen hanya untuk internal, 11.322 dokumen rahasia, 4.678 dokumen sangat rahasia yang tak boleh diakses non-AS (Noforn), dan 4.330 dokumen rahasia lainnya.
Merujuk rincian jenis, 145.222 dari data tadi berkaitan dengan hubungan politik eksternal, 122.954 soal internal pemerintah, 49.016 tentang ekonomi, 28.760 mengenai teroris dan terorisme, 23.857 tentang perdagangan luar negeri, dan 23.054 dokumen tentang intelijen.http://id.news.yahoo.com/lptn/20101201/twl-ini-rincian-bocoran-wikileaks-deaf2f6.html WIKILEAKS
Pekan silam jaringan internet heboh ketika WikiLeaks melansir video penembakan warga sipil oleh tentara Amerika Serikat. Video ini kemudian diketahui terjadi di Baghdad, Irak pada tahun 2007.
Ketika itu, Helikopter Apache milik tentara Amerika sedang dalam perjalanan untuk membantu rekannya yang terlibat dalam baku tembak. Helikopter ini mengidentifikasi warga sipil yang kemudian diketahui wartawan Reuters sebagai salah satu militan.
Sontak awak helicopter langsung meluncurkan serangan membabi buta terhadap warga sipil tersebut. Serangan ini mengakibatkan tujuh warga sipil tewas.
Dua puluh empat jam setelah video berdurasi 17.47 menit ini masuk di YouTube, sebanyak 1,3 juta orang telah melihatnya.
Sebelum merilis video penembakan warga sipil oleh tentara Amerika Serikat, tidak banyak yang tahu tentang WikiLeaks. Masih banyak msiteri tentang situs ini, termasuk siapa orang yang mengelolanya. Siapa dibalik WikiLeaks adalah pertanyaan besar?
WikiLeaks adalah sebuah situs yang khusus memposting dokumen-dokumen rahasia. Situs ini tidak menerima kontribusi dana dari pemerintah manapun, guna manjaga integritasnya.
"wikiLeaks adalah organisasi nirlaba yang didanai juru kampanye hak asasi manusia, wartawan investigasi, teknologi dan masyarakat umum,” kata wikiLeaks.
Tetapi siapa yang mengelolanya?
Wajah yang paling umum terlihat adalah seorang pria yang dikenal dengan nama Julian Assange. Pria berambut putih ini adalah warga Australia yang kini menetap di Afrika Timur.
"Orang tuanya mengelola sebuah perusahaan tur theater. Assange mengaku pernah bersekolah di 37 sekolah dan 6 universitas di Australia,” lapor koran Sydney Morning Herald, mengutip wawancara e-mail dengan Assange.
Lebih lanjut Assange tetap merahasiakan detail dirinya kepada publik, termasuk usianya. tetapi dari penelusuran, Assange pernah dinyatakan bersalah atas serangan hacker terhadap intelejen AS dan penerbitan majalah yang menginpirasikan orang untuk melawan Persemakmuran.
Siapapun Assange atau orang lain dibalik WikiLeaks Satu hal yang pasti, situs ini telah memberikan informasi rahasia yang selama ini ditutupi. Tanpa memandang benar atau salah cara WikiLeaks mendapatkan informasi ini, tetapi terbukti informasi yang disebarkan dengan cepat menjadi perbincangan dan mampu membuat negara adidaya seperi AS kebakaran jengot. (Aolnews)
Teknologi Dibalik wikileaks
Baru-baru ini dunia digemparkan oleh bocoran dokumen tentang perang Amerika Serikat (AS) di Afganistan. Berkas-berkas rahasia itu dipublikasi oleh situs yang bertujuan menampung dokumen bocoran, Wikileaks.Sejak didirikan pada tahun 2006, ini mungkin salah satu bocoran yang terbesar yang pernah ditangani oleh Wikileaks. Tidak hanya karena sangat sensitif, tetapi juga dokumen-dokumen yang hendak dipublikasikan berjumlah besar, terdiri dari 92.000 laporan sejak Januari 2004 sampai Desember 2009.
Sebelum dibuka kepada orang banyak dua surat kabar ternama, New York Times dan The Guardian, serta majalah Jerman Der Spiegel mendapat akses terlebih dahulu. Ketiga media tersebut kemudian menuliskan laporan berdasarkan dokumen yang dibocorkan tersebut. Wikileaks juga telah mempublikasikan video tentang perang di Irak sebelum membuka dokumen tentang Perang Afganistan.
Meskipun banyak perhatian yang diberikanterhadap dokumen bocoran yang menyangkut tentara AS, sebenarnya Wikileaks tidak hanya memberikan perhatian kepada negara Paman Sam itu saja. Dokumen tentang negara-negara lain juga dapat ditemukan di situsnya, termasuk tentang Indonesia. Dokumen Wikileaks tentang Indonesia berkisar dari analisis intelijen US Marines, analisis tentang masalah Lumpur Sidoarjo/Lumpur Lapindo, analisis Congressional Research Services tentang berbagai topik Indonesia, antara lain tentang gerakan separatis dan terorisme di Indonesia.
Apa yang digunakan?
Meskipun nama dan tampilannya mirip dengan situs Wikipedia, Wikileaks sebenarnya sangat berbeda dengan situs ensiklopedi bebas tersebut. Misalnya dalam masalah kebijakan publikasi, Wikileaks jauh lebih ketat dibandingkan Wikipedia yang membebaskan siapa saja untuk mengirim dan menulis artikel.
Wikileaks bertindak sebagai wartawan, dan GoMBANc Nan Cengka Kontributor Bisnis Indonesiakontributor dokumen diperlakukan sebagai sumber. Hukum Swedia, negara tempat situs Wikileaks berada, melarang investigasi terhadap sumber jurnalis. Selain itu di Swedia bila wartawan membocorkan identitas sumber, dia dapat dituntut karena telah melakukan tindak kriminal.
Selain perlindungan hukum Wikileaks juga mendayagunakan teknologi untuk melindungi sumber dan personelnya. Ini cukup menarik pula untuk dilihat. Pada intinya, Wikileaks memanfaatkan proses dan teknologi informasi untuk menjamin kerahasiaan dan keanoniman. Pada saat pengiriman dokumen, sumber Wikileaks dapat memanfaatkan situ https//sunshinepress.org.
Koneksi ke situs tersebut terenkripsi, memanfaatkan teknologi SSL (secure socket layer). Teknologi SSL banyak ditemukan pada situs perbankan Internet untuk mengamankan sambungannya. SSL juga memungkinkan pengguna mengecek identitas situs. Situs ini menyediakan sidik jari (fingerprint) untuk mengkonfirmasi bahwa situs tersebut benar-benar Sunshinepress.org, bukan situs lain yang menyam.
Selain situs aman dengan koneksi terenkripsi WikiLeaks juga menyediakan situs menggunakan jaringan TOR (The Onion Router). Jaringan TOR ini memungkinkan penggunanya untuk menyembunyikan alamat IP (Internet Protocol) asalnya.
Meskipun tidak selalu dapat menunjukkan identitas penggunanya dengan pasti, alamat lP memudahkan orang lain untuk melakukan pelacakan lebih lanjut. Jaringan TOR membuat akses ke suatu situs seolah-olah berasal dari alamat IP komputer lain, yang bertindak sebagai simpul keluar (exit node), sedangkan pengakses asalnya sendiri tidak dapat terlacak. Penggunaan jaringan TOR ini memperkuat keanoniman kontributor dokumen.
Kendati menggunakan koneksi aman dan anonim, identitas kontributor dokumen masih bisa dilacak lewat informasi yang terkandung dalam dokumen itu sendiri. Katena itu Wikileaks melakukan proses untuk membersihkan metadata. Metadata suatu dokumen dapat memberikan informasi tentang pengiri mnya.
Metadata yang paling dikenal mungkin pada foto, yang memberikan informasi kapan foto diambil dan model kamera yang digunakan. Tapi ada pula metadata pada dokumen lain, seperti pada berkas Microsoft Word. WikiLeaks menunjukkan cara bagaimana membersihkan suatu berkas Microsoft Word dari metadata, menurut standar NSA (National Security Agency), sebelum dikonversi ke PDF. Petunjuk pembersihan metadata ini dapat diunduh di http//www.wikileaks.Org/w/images/7/75/NSA-redact.pdf
Bila proses pembersihan metadata ini dirasakan terlalu rumit, personel Wikileaks akan melakukannya sendiri.
Untuk berkomunikasi langsung dengan personel Wikileaks, situs ini juga menyediakan saluran chat yang juga terenkripsi untuk mencegah penyadapan. Karena tidak dapat disadap, komunikasi dapat dilakukan dengan aman. Saluran chat ini dapat dibuka lewat browser di https//chat. wikileaks.org/
Selain lewat Internet, wikileaks juga menerima kiriman lewat pos. Namun karena jauh lebih beresiko, cara ini tidak dianjurkan. Wikileaks misalnya menganjurkan agar mengirim dari tempat yang tidak terpantau oleh kamera video.
Bisa diperkirakan, tidak semua orang senang akan Wikileaks. Menurut situs Wikileaks, China misalnya sejak tahun 2007 telah memblokir situs ini sehingga tidak dapat diakses dari dalam negara itu. Namun blokir ke akses berkas-berkas Wikileaks ini dapat dengan mudah diakali dengan mirroring, atau situs cermin yang menyalin isi Wikileaks.
Situs-situs cermin ini jugalah yang tetap menyediakan akses ketika Wikileaks sempat terpaksa nonaktif karena kehabisan dana. Karena teknologi modern memungkinkan menyalin berkas digital memang memudahkan orang untuk menghindari blokir dan sensor (bataviase)
Pejabat senior Turki mengatakan, bahwa Israel berada di balik pembocoran dokumen yang dirilis Wikileaks. Pembocoran kawat diplomatik itu bertujuan untuk melakukan tekanan terhadap pemerintah Turki, ujar Huseyn Celik, Deputi Perdana Menteri Turki.
Kepada para wartawan, Celik, menegaskan bahwa Israel merekayasa pembocoran ratusan ribu dokumen kawat diplomatik AS, tak lain ingin menekan pemerintah Turki, tambahnya.
Dokumen itu, menggambarkan bagaimana, posisi Turki yang sekarang dibawah Partai AKP yang dipimpin Erdogan, dan Israel sangat skeptis dengan pemerintahan Turki yang dipimpin Erdogan, yang merupakan pemimpin AKP, yang dianggap Israel sebagai fundamentalis.
Hubungan pemerintah Turki dengan Israel menjadi dingin, sejak peristiwa kapal kemanusiaan Mavi Marmara, yang menewaskan 8 orang aktivis misi kemanusiaan. Hubungan antara Turki dengan Israel terus memburuk, dan bahkan Turki membatalkan kerjasama militer dan intelijen dengan Israel.
Sebelumnya, Erdogan telah mengkritik keras atas langkah Israel, yang melakukan agresi terhadap Gaza, yang menewaskan ribuan orang. Erdogan mengkritik keras Presiden Israel Shimon Peres, saat berlangsung pertemuan ekonomi dunia, di Davos, Swiss, dan kemudian Erdogan meninggalkan pertemuan itu. (m/hrtz)
Situs WikiLeaks merilis satu catatan besar berisi 90 ribu dokumen soal perang Afganistan dengan berikan gambaran suram soal keterlibatan militer AS terpanjang dalam sejarah.
Berdasarkan dokumen itu, terungkap kegagalan AS dalam perang di Afganistan. Laporan ini menunjukkan bagaimana pasukan koalisi telah menewaskan ratusan warga sipil dalam berbagai insiden namun tidak dilaporkan. Tidak hanya itu, serangan Taliban ternyata telah ‘dibesar-besarkan’. Disebutkan adanya ketakutan komandan NATO atas keberadaan Pakistan dan Iran yang memicu pemberontakan, berdasarkan laporan The Guardian, Senin (26/7).
Pengungkapan ini berasal dari 90 ribu catatan kejadian dan laporan intelijen soal konflik yang di peroleh situs WikiLeaks di mana ini menjadi ‘salah satu kebocoran terbesar dalam sejarah militer AS’. Data ini kemudian dikutip oleh beberapa media di antaranya Guardian, New York Times dan media mingguan Jerman, Der Spiegel.
Data tersebut menjadi pukulan dalam sejarah pertempuran yang telah berlangsung selama 6 tahun ini. Perang Afganistan diperkirakan telah merenggut hidup 320 tentara Inggris dan lebih dari 1.000 tentara AS.
Dokumen ini menunjukkan adanya unit operasi rahasia khusus Task Force 373 guna menyerang pihak pemberontak dan teroris tingkat tinggi. Beberapa penggebrekan telah membunuh warga sipil Afganistan, namun lagi-lagi dirahasiakan.
Beberapa orang yang telah dibunuh adalah Agha Shah, seorang agen intelijen yang tewas bersama 4 orang lainnya pada bulan Juni 2009. Pihak lain adalah Abu Laith Al-Libi yang merupakan komandan senior militer Al-Qaeda. Al-Libi berada di perbatasan Mir Ali, Pakistan. Wilayah ini menjadi tempat persembunyian beberapa pemimpin senior Al-Qaeda.
Operasi penyerangan Al-Libi pada bulan Juni 2007 telah memakan korban 6 orang target pemerintah AS dan 7 orang anak-anak yang tidak memiliki kaitan dengan perang tersebut. Guardian melaporkan 2 ribu tokoh Taliban dan Al-Qaeda menjadi target dalam daftar pembunuhan yang dikenal sebagai JPEL (Joint Prioritized Effect List).
Di lain pihak, penasehat Keamanan Nasional AS, James Jones mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa data tersebut mungkin didapat oleh pihak WikiLeaks namun tidak menghubungi pihak pemerintah sebelumnya. "Pemerintah AS telah belajar dari organisasi media bahwa beberapa dokumen mungkin telah disebarluaskan,” ujar Jones. Ia juga mengutuk tindakan ini sebagai ‘kebocoran yang tidak bertanggung jawab’.
Pernyataan Jones menunjukkan perhatian yang khusus mengenai hubungan AS dan pakistan. Kerja sama ini diduga telah memungkinkan agen mata-mata membatu tindakan pemberontakan. Departemen pertahanan telah menolak permintaan CNN untuk berikan komentar dan belum melakukan verifikasi keaslian dokumen karena belum sepenuhnya melihat dokumen tersebut. Pihak Pentagon sendiri tampaknya belum siap untuk memberikan komentar.
John Kerry, Ketua Senate Foreign Relations Committee mengeluarkan pernyataan, "Bagaimanapun, pengungkapan dokumen ilegal ini telah menimbulkan pertanyaan serius soal realitas kebijakan Amerika menyangkut Pakistan dan Afganistan. Kebijakan ini berada dalam tahap kritis. Keberadaan dokumen tersebut mungkin sangat menggaris bawahi tindakan pemerintah sehingga dibutuhkan pengujian data sebagai kebijakan yang mendesak.”
Berdasarkan informasi dari James Jones, dokumen yang dilaporkan oleh WikiLeaks merupakan data dari Januari 2004 hingga Desember 2009. Pada 1 Desember 2009, Presiden Obama mengumumkan strategi baru soal peningkatan substansi sumber daya di Afganistan dan menambah fokus keberadaan Al-Qaeda serta Taliban guna meningkatkan keamanan Pakistan.
inilah.com
Views: 1079 | Added by: budi | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

Calendar
«  December 2010  »
SuMoTuWeThFrSa
   1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031

Entries archive

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024