JAKARTA - Kepolisian
Republik Indonesia kembali mengungkap kasus penyelundupan narkoba
sindikat jaringan Afrika Barat. Sindikat ini menyelundupkan narkoba
dengan modus memasukkan ke dalam tubuh.
"Modus yang dengan memasukan narkoba yang sudah dibungkus kapsul ke
dalam tubuh dengan dua cara, ditelan dan dimasukan melalui dubur atau
anus,"kata Kasubdid II Direktorat Narkoba Polri Siswandi, saat jumpa
pers, di Kantor Direktorat Narkoba, Jalan MT Haryono, Kamis (15/9/2011).
Siswandi menjelaskan, pihaknya mengamankan 6 orang tersangka yang
terdiri-dari 4 orang warga negara Indonesia, dan 2 orang warga Malaysia.
Sedangkan otak dari sindikat ini beradal dari Nigeria.
"Otak dari sindikat adalah 4 orang asal Nigeria dan 2 orang WNI yang saat ini dalam DPO (Daftar Pencarian Orang),"ujarnya.
Dalam operasi tersebut, Polisi berhasil mengamankan sabu sebanyak 16
kapsul seberat 91 gram, heroin seberat 140 gram dan ganja sebanyak 110
gram. Sebagian dari narkoba tersebut telah laku terjual di wilayah
Jakarta sebanyak 64 kapsul sabu seberat 180 gram dan wilayah Bali 200
gram, sera Surabaya 800 gram.
Menurut Siswandi, terungkapnya jaringan yang dikendalikan oleh sindikat
Afrika Barat asal Nigeria, berawal dari penangkapan Tiar Corina yang
merupakan kurir penyelundup narkoba jenis sabu dari Malaysia ke
Indonesia dengan modus memasukkan dalam dubur sebanyak 14 kapsul.
"Menurut pengakuan Tiar barang tersebut akan diserahkan ke Dianny Theresia alias Dea,"terangnya.
Dea merupakan pemain lama karena sudah tiga kali meyelundupkan sabu ke
Indonesia dengan cara ditelan. "Dea tertangkap di rumahnya di Bekasi
Barat setelah menerima bungkusan sabu dari Tiar,"ungkapnya.
Siswandi menambahkan kedua orang tersbut menerima perintah dari 4 orang
Nigeria yang bernama Junior, Beni, Brit dan Grece. "Mereka inilah yang
saat ini menjadi DPO, beserta dua WNI lainnya,"paparnya.
Hasil pemeriksaan kepolisian terhadap 6 orang yang tersangka, jaringan
yang dikendalikan oleh sindikat Afrika Barat asal Nigeria menggunakan
rute Malaysia untuk masuk Indonesia melalui Batam kemudian menuju
Jakarta.
(abe)
