Main
 
BUDI SANTOSOSaturday, 20.04.2024, 5:05:28 PM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
BERITA SERBA SERBI
BERITA UMUM
BERITA UNIK,LUCU DAN ANEH
BERITA YANG UNIK DAN YANG ANEH
EKONOMI DAN BISNIS
EKONOMI DAN BISNIS
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
BERITA SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
MP3
Kumpulan MP3
SENI DAN BUDAYA
SENI DAN BUDAYA
GAME
KATA - KATA MUTIARA
FILM
PUISI DAN PANTUN

DETIK

Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Main » 2011 » October » 8 » Nikahi Putri Tifatul, Mempelai Pria Gugup
5:08:31 PM
Nikahi Putri Tifatul, Mempelai Pria Gugup





Menkominfo Tifatul Sembiring (VIVAnews/Adri Irianto)








VIVAnews – Menteri Komunikasi dan
Informasi, Tifatul Sembiring, hari ini, Sabtu 8 Oktober 2011, menikahkan
putri pertamanya, Nur Shabrina Sembiring, dengan Fathan Qastholani di
Aula Sasono Langen Budoyo, Kompleks Taman Mini Indinesia Indah, Jakarta.

Upaca
pernikahan yang berbalut adat Jawa dan Minang itu dilangsungkan pagi
tadi secara sederhana, dan dihadiri keluarga besar kedua mempelai saja.
Hanya sedikit politisi maupun tokoh negara yang hadir di sana.


Maklum, ini baru akad nikah, sedangkan resepsi pernikahan baru
digelar malam nanti. "Resepsi nanti malam, pejabat banyak yang datang
nanti malam,” ujar Mabruri, staf pribadi Tifatul

Fathan menikahi
Shabrina, kawannya di Pondok Pesantren Nurul Fikri, Serang, dengan mas
kawin 58,3 gram emas. Akad nikah yang sederhana, sesuai dengan suasana
protokoler yang tampak tidak ketat. Hanya ada beberapa ajudan serta
pengawal yang berseragam batik di pernikahan tersebut.
 
Akad
nikah dilangsungkan dengan khidmat. Menristek Suharna Surapranata
bertindak sebagai saksi dari putri Tifatul. Saat pengucapan akad,
mempelai wanita dan pria berada di ruangan terpisah. Mempelai wanita
berada di kamar tunggu pengantin. Setelah akad selesai, barulah mempelai
pria menjemput mempelai wanita yang menunggu di kamarnya. Alunan nasyid
mengiringi prosesi tersebut.
 
Shabrina kemudian melakukan
sungkem, tanda bakti seorang istri kepada suami. Keduanya lantas
menunaikan salat sunnah di dalam kamar secara berjamaah. Usai salat,
kedua mempelai menuju panggung untuk melakukan ritual Minang berupa
menerima pemberian 9 kain ulos yang masing-masing diberikan oleh para
kerabat, mulai dari kakek, ayahanda, sampai paman dari keluarga Tifatul.

Kain
ulos tersebut diletakkan di punggung kedua mempelai sebagai tanda
penyatuan kedua insan agar hidup secara harmonis. Prosesi ini disusul
dengan pemberian seperangkat hadiah dari keluarga untuk kedua mempelai.
Sesuai adat Minang, mempelai pria kini diberi gelar Sutan Sari Alam.
"Sekarang kalau memanggil dia, panggil gelarnya,” canda Tifatul setelah
memberikan gelarnya kepada menantunya.
 
Mempelai pria kemudian
memberikan mahar kepada istrinya. Namun Fathan tampak gugup, hingga
salah ucap. "Mahar ini saya terima, eh, saya... dengan mahar ini, saya
serahkan kepada istri saya untuk diterima,” ucap Fathan gugup. Shabrina
lalu membalas, "Saya terima maharnya, semoga berkah.”
 
Tifatul
tampak sumringah. "Anak sudah dewasa, sudah saatnya, Ini dinamika hidup
yang berkembang,” kata dia. Tapi namanya juga pejabat publik, usai
menikahkan putri tercinta, Tifatul pun harus kembali menghadapi
pertanyaan wartawan seputar reshuffle kabinet. (adi)

• VIVAnews
Category: SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN | Views: 911 | Added by: budi | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

Calendar

Entries archive

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024