Ketua
Tim Mediasi Perbankan Bank Indonesia Sondang Martha Samosir
menjelaskan, awalnya sindikat tersebut menyebarkan info melalui SMS ke
nomor HP masyarakat yang isinya penawaran layanan pemesanan tiket
pesawat dengan harga murah.

"Bila ada masyarakat yang merespons dengan menghubungi nomor Handphone
(HP) dimaksud, maka si aktor akan menanyakan tujuan dan tanggal
keberangkatan," ujar dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat
(6/1/2012).

Setelah itu, menurut Martha, sang aktor penipu akan
meminta masyarakat memberikan informasi nama yang akan tertera di tiket
dan berapa umurnya. Calon korban pun akan diberi informasi tentang code
booking pesawat.

"Kalau masyarakat melakukan recheck code
booking tersebut ke maskapai penerbangan yang menerbitkannya, memang
benar code booking tersebut terbook sesuai dengan nama mereka. Kemudian
atas dasar code booking tersebut, si aktor akan meminta masyarakat
melakukan pembayaran via transfer ke rekening bank yang mereka tunjuk,"
lanjutnya.

Namun pada kenyataannya, setelah uang ditransfer,
ternyata sindikat tadi akan membatalkan pesanan tiket sehingga sampai
waktu keberangkatan masyarakat tidak akan pernah dapat tiket yang mereka
pesan.

"Sewaktu masyarakat melakukan konfirmasi ke si aktor,
mereka akan jadi sulit dihubungi. Sindikat ini juga memiliki website dan
diduga masih berupaya mencari korban, sehingga masyarakat perlu
hati-hati," tambah Sondang.

Sebagai informasi, Desember lalu,
dari 12 bank terdapat 507 laporan tentang penipuan via sms. 12 bank pun
memblokir 333 rekening yang diduga mencuri dana yang diblokir mencapai
Rp888 juta.

Sedangkan pada November tahun lalu, 12 bank menerima
406 laporan dan menutup 344 rekening. Dana yang ada di 344 rekening
tersebut mencapai Rp749 juta. Sedangkan pada Oktober, ada 506 laporan di
12 bank, sehingga bank harus menutup 407 rekening dengan total. dana
mencapai Rp1,5 miliar. (mrt) (rhs)