SOLO - Wali Kota Solo Joko Widodo mengakui
sejak Cyrus Network merilis hasil survei soal popularitas tokoh dalam
Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, dia sudah ditelepon banyak orang
penting. Mereka bersedia mendampingi Joko Widodo sebagai calon wakil
gubernur.
Dalam survei Cyrus Network, Jokowi mendapat 17,3
persen atau berada di bawah Fauzi Bowo sebagai kandidat terkuat calon
Gubenur DKI Jakarta.
"Saya sudah menerima telepon, orang-orang
besar yang menyatakan kesiapannya mendampingi saya. Saya juga heran, kok
mendampingi saya. Padahal saya saja tidak pernah mendaftar jadi calon,”
jelas pria yang akrab disapa Jokowi ini tanpa mau menyebutkan identitas
"orang besar” yang dimaksud.
Dia menyebut sudah ada tiga orang
besar yang menghubungi dan siap mendampinginya sebagai wakil gubernur.
Tiga kali itu juga Jokowi menegaskan dia menolak.
"Enggak usah
lah. Pokoknya orang itu besar tetapi bukan bos besar atau ketua besar
loh,” candanya saat didesak menyebut "orang besar” yang dimaksud.
Menyangkut
posisinya di peringkat kedua dalam survei, Jokowi kembali
mempertanyakan hasil penelitian tersebut. Pasalnya, dia mengaku sama
sekali tidak pernah menyatakan minat dalam pencalonan memperebutkan
kursi nomor satu DKI Jakarta.
Menurut Jokowi, lebih tepat jika
tokoh-tokoh yang masuk dalam survei adalah mereka yang selama ini sudah
menujukan minatnya maju dalam Pilgub DKI.
"Bukan saya yang disurvei,” tegas Jokowi.
Dia
menambahkan, hingga saat ini partainya, PDI Perjuangan, belum
memberikan mandat apa pun menyakut Pemilukada DKI Jakarta. Namun saat
ditanya apakah sudah ada pinangan dari partai lain, Jokowi menegaskan
tidak akan mengambil sikap apa pun selama tidak ada perintah dari DPP
PDI Perjuangan.
Seperti diketahui hasil survei Cyrus Network
terkait Pemilukada DKI Jakarta menempatkan Fauzi Bowo di peringkat
pertama yakni 24 persen. Disusul Jokowi (17,3), Tantowi Yahya (12,3),
Faisal Basri (12) , Wanda Hamidah (4,7), Prijanto (4,3), Sandiaga S Uno
(2,7), Nono Sampono (2,3), Nachrowi (2,0), Triwisaksana (1,7),
Hendardji Supandji (0,3).