JAKARTA - Peneliti Politik asal LIPI, Indria
Samego, menerangkan tidak ada korelasi positif antara elektabilitas
Partai Golkar dengan calon Presiden dari partai berlambang beringin
tersebut, Aburizal Bakrie.
"Elektabilitas Golkar saat ini lebih
tinggi, tetapi ketua umum Golkar juga tetap tinggi juga. Nah, ternyata
Ical itu kan nomor kesekian dan tidak masuk ke dalam 5 besar," ungkap
Indria kepada wartawan di DPR RI, Jakarta, Jumat (8/6/2012).
Menurutnya,
persoalan bagaimana menaikan elektabilitas Ical memang masih ada
peluangnya. Namun, sejauhmana rakyat yang memilihnya, karena pemilihan
ini langsung jadi tergantung pada persepsi masyarakat terhadap yang
dipilih.
"Itu sangat mempengaruhi, menurut saya kasus itu muncul
karena Ical mau maju jadi Presiden, kalau Ical enggak ingin jadi
Presiden barangkali kasus Lapindo ini teknis saja, ada ganti rugi sudah
selesai," jelasnya.
Sementara itu, kata Indria, kasus Lapindo
memang membelenggu Ical, karena kasus itu menyentuh kepentingan hajat
hidup rakyat dan itu sungguh sangat mudah membangun solidaritas.
Sehingga, Ical dan tim suksesnya harus bekerja keras untuk mengurangi
pressure public terhadap kasus itu.
"Di sisi lain jangan
ditutupi-ditutupi bahkan mencari cara yang lebih positif bagaimana
publik bisa mengenal Ical sebagai orang yang peduli terhadap bangsa,"
terangnya .