Site menu |
|
|
Section categories |
|
|
DETIK |
|
|
Statistics |
Total online: 1 Guests: 1 Users: 0 |
|
|
| | |
| Main » 2012 » January » 14 » Ferry Ferdiansyah Urgensi Toefl Bagi PNS
9:54:07 AM Ferry Ferdiansyah Urgensi Toefl Bagi PNS |
Sebuah adagium menyebutkan, siapa yang menguasai dunia maka dia mampu menguasai informasi. Tampaknya, peryataan ini diterapkan oleh Gita Wiryawan dalam memimpin lembaga pemerintahan di negeri ini. Seperti diketahui, belum seumur jagung menjabat sebagai menteri perdagangan, dirinya, kembali melakukan gebrakan. Seperti yang ia lakukan sebelumnya di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Gita akan mewajibkan jajaran anak buahnya di Kementerian Perdagangan memiliki skor Test of English as a Foreign Language (TOEFL) minimal 600. Hal ini bagian dari rencana aksinya di 2012 dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di kementerian yang ia pegang.
Secara pribadi, penulis menilai rencana penerapan standar TOEFL minimal 600 ini, merupakan langkah penting sebagai bagian dari persiapan dalam mengarungi persaingan ekonomi di tingkat global, terutama saat melakukan negosiasi perdagangan dan kerjasama ekonomi.
Kualitas SDM
Kementerian Perdagangan menargetkan skor TOEFL pegawainya mencapai 600. Ide ini pertama kali muncul dalam laporan outlook Kementerian Perdagangan 2012. Laporan tersebut, mewajibkan skor TOEFL 600 Untuk tahap awal, kebijakan ini diberlakukan bagi 1.200 dari 3.000 pegawai di kementerian ini.
Menangapi permasalahan peningkatan kinerja ini, bukan berarti mendapatkan dukungan, justru kritikan menghampiri dirinya hilir berganti. Gita mendapatkan reaksi dari berbagai kalangan. Diantaranya pernyataan dari Pengamat kebijakan Publik Universitas Indonesia, Andrinof Chaniago. Dirinya menilai target itu tidak realistis, alasannya Skor 600 setara dengan kemampuan seorang doktor yang tinggal di luar negeri. Standar ini juga hanya bisa diterapkan bagi orang yang pernah tinggal atau bersekolah di luar negeri.
Penulis menilai apa yang disampaikan pengamat tersebut memang beralasan jika melihat dari kenyataan yang ada. Faktor kualitas sumber daya manusia di Kementerian Perdagangan itu sendiri yang selama ini terkesan menjadi bahan pertimbangan tersendiri. Keadaan ini di tambah sistem rekrutmen dan edukasi yang kurang baik, di tambah kesan KKN selama ini melekat di dalam rekrutmen PNS. Tak mengherankan jika dalam program peningkatan SDM ini akan mengalami hambatan tersendiri yang berasal dari dalam kementrian tersebut.
Selama ini terkesan PNS itu identik dengan kemalasan. PNS terkesan jauh dari sifat professional dalam menjalankan tugas. Di tambah dengan sebuah cap sebagai pemakan gaji buta, yang hanya datang ke kantor untuk absen tanpa ada pekerjaan yang jelas. Komunikasi dan Negosiasi Saat ini, bahasa Inggris dijadikan sebagai bahasa komunikasi Internasional. Penggunaan bahasa ini, bertujuan agar dapat melakukan komunikasi dengan orang-orang yang berbeda latar belakang budaya dan kenegaraan. Keberadaan bahasa Inggris itu sendiri, menjadi pilihan utama yang sering dipakai dalam melakukan komunikasi. Posisi Kementrian Perdagangan sebagai pembantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang perdagangan. Berdasarkan perannya, tak mengherankan jika faktor komunikasi sangat berperan penting dalam bernegosiasi untuk menentukan kebijakan harga. Keberhasilan negosiasi sangat ditentukan oleh kemampuan perunding. Perunding ulung adalah sekaligus komunikator ulung. Posisi Kementrian Pedagangan merumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang perdagangan. Menjadikan pentingnya peningkatan kemampuan berbahasa untuk bernegosiasi dalam menentukan perdagangan dan kerjasama ekonomi.
Perjanjian perdagangan maupun kebijakan ekonomi yang dirumuskan, setidaknya harus mampu mengedepankan kepentingan rakyat, yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat. Jangan sampai karna keterbatasan komunikasi, menyebabkan negeri ini mengalami kerugian. Selama ini, Indonesia terkenal akan kekayaan alamnya dan menjadikan negeri ini sasaran investor asing. Alangkah ruginya bangsa ini jika harus mengalami kerugian karena disebabkan faktor komunikasi yang tidak memadai dimiliki oleh tim negosiator
Keadaan ini ditambah dengan persaingan yang semakin ketat. Apa lagi kemampuan bahas asing yang dimiliki negara pesaing Indonesia seperti Tiongkok, India, dan Brasil yang memiliki kemampuan komunikasi yang sangat luar biasa. Tim negosiasi dari ketiga negara itu dianggap menguasai bahasa asing dan subtansi secara kuat. Kenyataan ini, menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi bangsa ini untuk memenangkan negosiasi. Keputusan meningkatkan pengusaan bahasa Inggris di Kemendag dan BKPM ditempuh karena kedua lembaga tersebut senantiasa berhubungan dengan dunia luar. Terlebih lagi sektor perdagangan yang harus bisa bernegosiasi dan berunding dengan negara-negara lain di dunia. Sebelumnya, Gita menerpakan gebrakan dilingkungan BKPM. Di institusi tersebut, tercatat sebanyak 258 dari 580 pegawai BKPM telah memiliki skor TOEFL diatas 600. Hasilnya, saat ini BKPM telah berhasil meningkatkan realisasi investasi pada tahun 2010, tercatat mencapai 54 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan yang sama juga terjadi untuk investasi di luar Jawa yang naik 45 persen pada 2011, dari sebelumnya hanya 18 persen pada 2010. Jika dilihat dari angka tersebut, korelasinya dapat terlihat bagaimana peningkatan kinerja melalui peningkatan sumber daya manusia. Negosisi itu sendiri merupakan sebuah proses kreatif untuk mencari kesepakatan terbaik untuk menenuhi kebutuhan dimana tujuan akhir dari proses negosiasi pada akhirnya, menghasilkan sebuah solusi kemenangan. Memang, secara empiris korelasi kecakapan berbahasa dengan kinerja itu sulit dibuktikan. Tapi, kalau memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik, pasti dapat berkarya lebih baik. Paling tidak bisa merealisasikan prestasi. Keberhasilan proses negosiasi sangat ditentukan oleh kemampuan seorang negosiator dalam berkomunikasi dengan orang lain atau pihak yang diajak bernegosiasi. komunikasi dipahami sebagai salah satu upaya untuk menyakinkan dan mempersuasi orang lain agar orang bersedia membantu dan bekerja sama. Untuk memenangkan sebuah proses negosiasi, pemahaman bagaimana strategi komunikasi menjadi kunci penting dalam hal ini. Salah satunya adalah pengenalan terhadap komunikan dengan segala karakteristiknya. Negosiasi diperlukan dalam kehidupan manusia karena sifatnya yang begitu erat dengan filosofi kehidupan manusia dimana setiap manusia memiliki sifat dasar untuk mempertahankan kepentingannya, di satu sisi, manusia lain juga memiliki kepentingan yang akan tetap dipertahankan, sehingga, terjadilah benturan kepentingan. Padahal, kedua pihak tersebut memiliki suatu tujuan yang sama, yaitu memenuhi kepentingan dan kebutuhannya. Secara umum, tujuan dilakukan dalam negosiasi adalah mendapatkan atau memenuhi kepentingan kita yang telah direncanakan sebelumnya dimana hal yang diinginkan tersebut disediakan atau dimiliki oleh orang lain sehingga kita memerlukan negosiasi untuk mendapatkan yang diinginkan. Penguasaan bahasa asing, khususnya Bahasa Inggris itu sendiri, memegang peranan penting demi suksesnya setiap proses negosiasi baik bisnis maupun pemerintahan, karenanya tidak terlambat jika mulai saat ini yang diterapkan kementrian Perdagangan memperdalam bahasa asing. Tujuannya agar dapat berkiprah dalam memenangkan persaingan yang sangat ketat seperti perdagangan dan kerjasama ekonomi demi kepentingan bangsa dan tanah air.
Ferry Ferdiansyah Penulis merupakan Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Mercubuana Jakarta Program Studi Magister Komunikasi
|
Category: BERITA SERBA SERBI |
Views: 828 |
Added by: budi
| Rating: 0.0/0 |
| |
| | |
|
Login form |
|
|
KOMENTAR |
|
|
OLAHRAGA |
|
|
Calendar |
|
|
Entries archive |
|
|
BERITA TERKINI |
|
|
|