Main
 
BUDI SANTOSOThursday, 25.04.2024, 9:40:27 PM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
BERITA SERBA SERBI
BERITA UMUM
BERITA UNIK,LUCU DAN ANEH
BERITA YANG UNIK DAN YANG ANEH
EKONOMI DAN BISNIS
EKONOMI DAN BISNIS
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
BERITA SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
MP3
Kumpulan MP3
SENI DAN BUDAYA
SENI DAN BUDAYA
GAME
KATA - KATA MUTIARA
FILM
PUISI DAN PANTUN

DETIK

Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Main » 2012 » February » 4 » Busyro Produseri Film ?Kita Vs Korupsi? Misbahol Munir - Okezone
10:10:55 AM
Busyro Produseri Film ?Kita Vs Korupsi? Misbahol Munir - Okezone

Wakil Ketua KPK Busyro Moqoddas (Foto: Dok Okezone)
Wakil Ketua KPK Busyro Moqoddas (Foto: Dok Okezone)



JAKARTA - Kepiawaian Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) dalam menyikat para koruptor tentu tak dipungkiri lagi.
Lembaga superbodi yang dinahkodai Abraham Samad Cs ini ternyata juga
dapat membuat sebuah film layar lebar berjudul ‘Kita Versus Korupsi’.
 

Film ini diproduseri langsung oleh Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas.
Mantan ketua KPK tahun lalu ini menjelaskan bahwa film Kita Versus
Korupsi ini merupakan gagasan KPK bekerjasam dengan sejumlah pihak
seperti Transparancy Internasional Indonesia (TII) dan USAID.

 

"Ya, ini merefleksikan apa yang menjadi imajinasi kami di KPK yang
kemudian kita kolabirasi dalam sebuah diskusi bareng dengan TII dan
USAID. Ini menggambarkn sebuah refleksi praktik suap diberbagai instansi
dalam proses-proses bisnis,” ujar Busyro usai menonton bersama
pemutaran film ‘Kita Vs Korupsi’ bersama Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
Armida Alisjahbana di Djakarta Theater, Jalan MH Thamrin 9, Jakarta,
Jumat (3/2/2012).

 

Film layar lebar ini memang tidak dibungkus dalam satu rangkaian,
melainkan ada empat film pendek yang masing-masing berdurasi 30 menit
yang kemudian dirangkai menjadi satu benang merah. Tarikan benang merah
dalam film ini yaitu semangat pemberantasan korupsi sebagai syarat
nilai-nilai integritas yang ditanamkan dalam keluarga.

 

"Nah, mudah-mudahan dengan refleksi ini kita dan masyarakat dapat
mengambil kesimpulan bahwa pendidikan keluarga berbasis moralitas itu
penting,” jelasnya.

 

Keempat rangkaian film pendek itu yaitu, Selamat Siang Risa! Karya Ine
Febrianti, Rumah Perkara karya Emil Heradi, Aku Padamu karya Lasja F.
Susatyo, dan Psssttt... Jangan Bilang Siapa-Siapa karya Chairun Nissa.

 

Film karya Chaerun Nissa Cs ini juga tak kalah saing dengan film layar
lebar yang diproduksi dan dilakonkan tokoh atau artis papan atas lain.
Film ini pun dihiasi sederetan artis yang sudah cukup tenar dalam layar
lebar.

 

Para tokoh atau artis tersebut antara lain, Teuku Rifnu Wikana, Ranggani
Puspadya, Nicholas Saputra, Revalina S.Temat, Ringgo Agus Rahman, Tora
Sudiro, Dominique Diyose, Medina Kamil, Alexandra Natasha, Nasha Abigail
dan Siska Selvi Dawsen.

 

Perlu dicatat, film 'Kita Vs Korupsi' ini bukanlah film komersil. Film
layar lebar ini akan dijadwalkan pemutarannya melalui kegiatan roadshow
di kota-kota besar di Indonesia yang dikemas dalam kegiatan diskusi atau
bedah film. KPK ataupun TII mempersilahkan

masyarakat untuk menginisiasi pemutaran film ini dengan menghubungi kedua lembaga tersebut.

 

Sekedear untuk diketahui, pembuatan film ini juga melibatkan publik
secara intensif, yang dimulai dari lomba ide cerita pada September 2011,
dilanjutkan dengan kegiatan workshop pengembangan cerita (skenario)
hingga rangkaian diskusi dengan banyak tokoh media, aktivis media
sosial, jurnalis, termasuk pimpinan KPK dalam rangka menggali dan
mengembangkan ide.

 

Dukungan dari masyarakat tak dapat dilepaskan dalam proses pembuatan
film ini, khususnya para sineas muda, sutradara, aktor, scriptwiter dan
kru, yang bergerak untuk turut andil dalam upaya pencegahan korupsi
melalui sebuah film.

 

Busyro berharap melalui film ini masyarakat semakin memiliki kesadaran
untuk melawan dan memberantas praktik-praktik korupsi. Melalui film ini
pihaknya ingin menyentuh nurani masyarakat.

 

"Yang jelas ini sentuhan nurani ketika korupsi sepenuhnya tidak bisa
diberantas dengan penindakan kita melakukan pendekatan dengan kultural,
nurani kita sentuh mudah-mudahan ada kesadaran secara massif,” kata dia.

 

Selain itu mantan Ketua Komisi Yudisial (KY) itu ingin menyentuh intuisi
masyarakat melalui media layar lebar. Film diyakini sebagai media
paling mudah untuk mengubah cara pikir masyarakat. Dia juga berharap
kritik membangun dari masyarakat sehingga lahir film kedua nantinya.

 

"Film merupakan media yang bisa dan mudah untuk mind set dan menyentuh
intuisi dan bangsa ini mengalami krisis intuisi dan para pemimpin kita
mengalami krisis instuisi juga, film ini menyentuh intuisi dan sekaligus
menanamkan moral pada keluarga kita masing-masing. Semua lapisan kena,
mudah-mudahan ada kritik dari masyarakat kita untuk film kedua,
mudah-mudahan,” pungkasnya.


(ful)


Category: BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL | Views: 959 | Added by: budi | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

Calendar
«  February 2012  »
SuMoTuWeThFrSa
   1234
567891011
12131415161718
19202122232425
26272829

Entries archive

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024