Main
 
BUDI SANTOSOFriday, 29.03.2024, 6:09:07 PM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
BERITA SERBA SERBI
BERITA UMUM
BERITA UNIK,LUCU DAN ANEH
BERITA YANG UNIK DAN YANG ANEH
EKONOMI DAN BISNIS
EKONOMI DAN BISNIS
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
BERITA SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
MP3
Kumpulan MP3
SENI DAN BUDAYA
SENI DAN BUDAYA
GAME
KATA - KATA MUTIARA
FILM
PUISI DAN PANTUN

DETIK

Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Main » 2011 » December » 24 » Bambang Soesatyo: Audit Century, Pimpinan BPK Berada dalam Tekanan Stefanus Yugo Hindarto - Okezone
9:57:16 AM
Bambang Soesatyo: Audit Century, Pimpinan BPK Berada dalam Tekanan Stefanus Yugo Hindarto - Okezone







JAKARTA- Laporan Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK) tentang audit lanjutan kasus Century menuai kritik. BPK seolah tak
percaya diri dalam melakukan audit.
 

"Seperti yang diduga, laporan BPK tentang audit forensik jauh api
daripada panggang. Dari judul laporan, sudah tampak BPK kurang percaya
diri. BPK menulis Laporan Audit Investigasi Lanjutan dan bukan Laporan
Audit Forensik. Investigasi dan forensik saja sudah sesuatu yang
berbeda,” kata anggota Tim Pengawas Century, Bambang Soesatyo dalam
keterangan tertulisnya, Sabtu (24/12/2011).

 

Bambang menduga, ketidakpercayaan diri BPK itu disebabkan karena tiga
orang penanggung jawab tim audit, yakni Nyoman Wara, Novy Gregory
Antonius dan Harry Purwaka tidak mempunyai kualifikasi sebagai auditor
forensic, karena mereka tidak mempunyai sertifikat Certified Fraud
Examiner (CFE).

 

Menurut Anggota komisi III DPR itu, audit investigasi Century pertama
yang dilakukan BPK dinilai lebih dahsyat ketimbang audit lanjutan yang
diserahkan ke DPR kemarin.

 

"Informasi yang kami terima dari internal BPK, terlihat Mengapa audit
investigasi Century pertama lebih dahsyat?, karena saat itu BPK dipimpin
Anwar Nasution,” katanya.

 

Ditambahkan Bambang, sejak lengsernya Anwar Nasution, BPK mulai
menunjukan gelagat perubahan sikap. "Ada indikasi bahwa pimpinan BPK
yang sekarang berada dalam tekanan. Faktor inilah yang diduga kuat
mereduksi hasil audit forensik,” katanya.

 

Terkait hal itu, Bambang mengatakan DPR tentunya tidak akan tinggal
diam, kendati ada juga politisi di DPR yang tanpa malu-malu menggalang
'pengaburan' atas tindak kejahatan dalam proses bailout Bank Century
yang diduga merugikan keuangan negara Rp6,7 Triliun.

 

"Tidak tertutup kemungkinan DPR akan mendorong penggunaan Kantor Akuntan
Publik Internasional seperti kasus Bank Bali. Hal ini penting, untuk
menghindari benturan kepentingan para pemangku jabatan baik di
pemerintahan, DPR maupun di BPK sendiri,” pungkasnya.

 

Lebih dari itu, Timwas DPR juga berjanji akan terus berkoordinasi dengan
KPK agar ada jaminan bahwa proses hukum skandal ini tidak menemui jalan
buntu. "Apalagi, KPK sendiri diketahui sudah menggenggam bukti tentang
aliran dana talangan itu. Pimpinan KPK yang baru bisa memeriksa ulang
seorang pejabat BI yang diduga cukup mengetahui aliran dana talangan
Bank Century,” katanya.

Category: BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL | Views: 744 | Added by: budi | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

Calendar
«  December 2011  »
SuMoTuWeThFrSa
    123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031

Entries archive

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024