VIVAbola - Suporter Manchester United tampak tak antusias saat gelandang Manchester City, Samir Nasri mencetak gol cepat ke gawang Tottenham Hotspur dalam big match Premier League, Minggu malam, 21 April 2013. Begitu juga dengan Sir Alex Ferguson dan pasukannya.

Harus lebih bersabar
untuk menggelar pesta menggelayut dalam benak mereka. Karena sang rival
sekaligus tim sekotanya, City tampaknya akan menang mudah atas Spurs.

Namun,
siapa sangka jika gol cepat Nasri di menit ke-5 tak menggambarkan hasil
akhir pertandingan di White Hart Lane itu. Pada babak kedua, hanya
dalam waktu tujuh menit, Spurs berhasil mencetak tiga gol lewat Clint
Dempsey (menit 75), Jermain Defoe (80') dan Gareth Bale (82'). Tottenham
akhirnya menang 3-1 hingga akhir pertandingan.

Sontak kemenangan
Spurs ini membuat berbinar wajah para pendukung MU, tak terkecuali
Ferguson dan pasukannya. Mahkota juara Premier League kini semakin dekat
ke Manchester Merah dan menjauh dari Manchester Biru.

Dan dini hari nanti, MU akan melakoni laga penentuan saat menjamu Aston Villa
di Old Trafford. Jika MU berhasil mengalahkan Villa, maka mahkota juara
akan menjadi milik MU. Pesta di kandang tentu akan lebih spesial.

Maklum,
selisih 13 poin akan menjadi 16 poin jika MU berhasil mengamankan tiga
poin. Dengan sisa lima laga yang dimiliki City, maka torehan 84 poin MU
tak akan terkejar dan mahkota juara kembali ke Old Trafford. Gelar ke-20
MU di kompetisi tertinggi Inggris kini di depan mata.

Mancini Telah Lama Lempar Handuk
Tertinggal dua digit dari tim sekelas MU tentu bukan kondisi yang ideal. Alasan itu pula yang membuat manajer Manchester City,
Roberto Mancini, mengisyaratkan lempar handuk, bahkan sebelum kekalahan
dari Spurs, malam tadi. Cerita heroik musim lalu, saat City
menyingkirkan MU dan menjaidn juara lewat laga pamungkas hampir mustahil
terulang.

Setelah kekalahan dari Spurs, Mancini kembali
mengakui keperkasaan rival sekotanya itu. Seraya memberi selamat kepada
kubu MU, Mancini lebih memilih untuk fokus finis kedua di klasemen plus
menjuarai Piala FA tentunya.

"Persaingan menuju gelar juara sudah tuntas tiga atau empat pekan lalu. Manchester United pantas menjadi juara," kata Mancini kepada Sky Sports. "Penting untuk kami menang sebanyak mungkin di lima laga tersisa dan memenangi final Piala FA," tegasnya.

Torehan 68 poin dari Manchester City memang masih mungkin dikejar Arsenal (63), Chelsea (62) atau Tottenham Hotspur
(61). Wajar, jika Mancini tetap menargetkan sapu bersih kemenangan di
lima pertandingan terakhir. Harapan kini tinggal di final Piala FA
melawan Wigan Athletic.

Konsistensi MU dan Kontribusi Besar RVP
Melihat
statistik dari duo Manchester musim ini, MU sebenarnya memang layak
tampil sebagai pemenang. Hingga 33 pertandingan yang telah dilakoni
kedua tim ini, MU unggul segalanya atas City. Konsistensi menjadi kunci
MU menang di lintasan pacu menuju tangga juara.

MU berhasil
mengemas 26 kemenangan, dua hasil imbang dan empat kekalahan. Sedangkan
City mengemas 20 kemenangan, delapan hasil imbang dan lima kali menelan
kekalahan. Meski catatan kebobolan City lebih sedikit dari MU, namun RVP
dan kawan-kawan lebih produktif sehingga memiliki selisih gol yang
lebih bagus dari sang rival.

MU berhasil mencetak 75 gol dan
harus kebobolan 35 gol. Sedangkan The Citizens menceploskan 59 gol
dengan 30 kali kebobolan. Dengan kata lain, MU memiliki selisih gol
lebih baik dari City dengan perbandingan 40:29. Menariknya, faktor
selisih gol ini pula yang musim lalu membuat MU harus meradang meski
mengoleksi poin yang sama.

Lalu, siapa pemain kunci dari
penampilan konsisten MU sepanjang musim ini? Tentu, jawaban mudah
ditemukan. Tak terbantahkan jika kehadiran Robin van Persie menjadi
elemen penting dari hasil yang ditorehkan pasukan Iblis Merah. Striker
timnas Belanda yang diboyong dari Arsenal ini kerap menjadi penyelamat MU di laga-laga krusial.

Kehebatan
Van Persie juga terlihat dari torehan golnya musim ini. RVP berhasil
mencetak 21 gol di pentas Premier League dan hanya terpaut dua gol dari
striker Liverpool, Luis Suarez yang kini memimpin daftar pencetak gol terbanyak.

Preview MU Kontra Aston Villa
Menghadapi Aston Villa,
skuad Iblis Merah tentu layak diunggulkan. Selain 'beda kelas' secara
peringkat, MU juga akan bermain di hadapan pendukungnya. Sebagai
catatan, Aston Villa tengah berjuang menjauh dari zona merah. Aston Villa nangkring di peringkat 17 dan hanya unggul atas Wigan Athletic, Queens Park Rangers dan Reading.

Namun,
Ferguson tak mau lengah. Manajer asal Skotlandia ini tetap
mewanti-wanti pasukannya untuk tampil serius guna segera memastikan
gelar juara.

"Setiap pertandingan
sekarang terlihat penting dibanding yang lainnya. Ketika Anda semakin
dekat dengan garis finis itu cara yang harus ditempuh," kata Ferguson
menanggapi laga kontra Villa.

Kubu MU juga merasa diuntungkan
dengan tak adanya pemain yang cedera. Hanya Ashley Young dan Paul
Scholes yang tengah berusaha mengembalikan kebugaran. Selain itu,
seluruh pemain MU siap diturunkan di pertandingan penting itu.

Sebaliknya,
Villa tengah dalam kondisi pincang. Pemain pilar macam Richard Dunne,
Marc Albrighton, Chris Herd dan Gary Gardner masih harus absen karena
cedera. Beruntung, Villa mendapat sedikit hiburan dengan kembalinya Gaby
Agbonlahor yang sebelumnya harus absen karena cedera otot paha.

Villa
sebenarnya bukan tanpa jimat. Pesona apik striker muda, Christian
Benteke pantas diwaspadai Nemanja Vidic dan kawan-kawan. Pemain yang
juga masuk nominasi Pemain Muda Terbaik Inggris ini telah membuktikan
ketajamannya dengan torehan 15 gol. MU harus mewaspadai striker satu
ini.

Mampukah MU menggelar pesta dini di Old Trafford? Semua akan
terjawab dini hari nanti. Yang jelas, suporter MU kini tengah bersiap
menggelar pesta kemenangan. (one)