BUDI SANTOSOFriday, 26.04.2024, 3:47:56 AM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
BERITA SERBA SERBI
BERITA UMUM
BERITA UNIK,LUCU DAN ANEH
BERITA YANG UNIK DAN YANG ANEH
EKONOMI DAN BISNIS
EKONOMI DAN BISNIS
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
BERITA SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
MP3
Kumpulan MP3
SENI DAN BUDAYA
SENI DAN BUDAYA
GAME
KATA - KATA MUTIARA
FILM
PUISI DAN PANTUN

DETIK

Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0



Definisi Multi Level Marketing



Definisi Multi
Level Marketing (MLM) secara umum adalah model pemasaran yang menggunakan mata
rantai Up Line- Down Line dengan memotong jalur distribusi. Menurut APLI
(Asosiasi Pengusaha Langsung Indonesia)
saat ini terdapat lebih 200-an perusahaan yang menggunakan sistem MLM dengan
kharakteristik, pola dan sistem tersendiri.

Dalam mengkaji hukum halal-haramnya MLM dibutuhkan pendekatan yang lebih
mendalam. Dimulai dari manajemen perusahaannya, sistem marketingnya, kegiatan
operasionalnya serta produk yang dijualnya apakah sesuai dengan prinsip dalam
syariah. Hal ini untuk menghindari kesalahan penilaian suatu bisnis yang
menilai hanya berdasarkan satu sisi kegiatan operasionalnya saja tanpa menilai
sistemnya secara keseluruhan.

Hal yang perlu diketahui dalam menilai suatu bisnis/ jual-beli yang sesuai
dengan ketentuan Syariah (Standar 4+5):

Standar Moral dalam Berbisnis (Haedar Naqvi)

1. Tauhid

2. Kebebasan

3. Keadilan

4. Tanggung Jawab

Standar Operasional dalam Berbisnis

1. Menghindari segala praktik Riba

2. Menghindari Gharar (ketidakjelasan kontrak/ barang)

3. Menghindari Tadlis (Penipuan)

4. Menghindari perjudian (spekulasi/Maysir)

5. Menghindari kezaliman dan eksploitatif

Dalam sebuah catatan kritis tentang MLM, Robert L.Fitzpatrick dan Joyce K.
Reynolds menulis: Penjualan langsung secara eceran ke konsumen merupakan cara
kuno, bukan tren masa depan.
Justru ini adalah sistem
penjualan yang tidak produktif dan tidak praktis. Selain itu perlu diperhatikan
lagi bahwa daya tarik paling menyolok dari Industri MLM sebagaimana yang
disampaikan lewat iklan dan presentasi penarikan anggota baru adalah ciri
materialisme-nya.



10 Kelebihan Multi Level
Marketing



Banyak sekali yang salah paham dan langsung berpikiran
Negatif begitu mendengar kata tentang Multi Level Marketing atau tentang
Network Marketing.



Sebenarnya kunci Kekayaan Perusahaan terletak pada sistem
Jaringan dan sudah terbukti dengan banyaknya Franchise di dunia ini. Dan bahkan
Perusahaan Telekomunikasi saja, menggunakan sistem Jaringan.



Saya mendapatkan Email dari salah satu keluarga yang
menjalankan usaha Multi Level Marketing, mereka menanyakan hal yang sama
tentang pemikiran Negatif seseorang terhadap kata "MLM” sehingga sangat susah
untuk memberikan pemasukkan dan memberikan jalan keluar agar seseorang
mendapatkan Pasif Income.



Memang tidak mudah untuk memprospek seseorang agar dapat
masuk kedalam Bisnis Multi Level Marketing, dibutuhkan Kegigihan dan Pengertian
terlebih dahulu. Saya akan membagikan Informasi yang dimana mungkin Anda
sebagai pelaku Bisnis Multi Level Marketing dapat menjelaskan kepada Calon
Prospek Bisnis Anda dengan baik dan benar, yaitu mengenai "10 Kelebihan Multi Level Marketing atau Network
Marketing
” adalah:



PERTAMA

MLM menyediakan Penghasilan tanpa batas.
Adalah suatu fakta,
di masyarakat ada orang yang mengalami "Kemiskinan
Finansial
”. Mereka miskin Uang. Bisnis MLM serius dan tulus
mengajak para Distributor mencapai kemerdekaan finansial, karena bisnis ini
memberikan penghasilan tidak terbatas. Perusahaan MLM tidak menghendaki
distributor mengalami kerugian atau menjadi pecundang, sebab kerugian
distributor adalah juga kerugian perusahaan.



MLM berbeda dengan bisnis konvensional atau profesi lain.
Bekerja di instansi mana pun, gaji sudah ditetapkan setiap bulan. Ini pun tidak
semua orang mendapatkan penghasilan lumayan. Begitu pula di bisnis
konvensional. Di bisnis ini, para pengecer memamg meraih keuntungan besar.
Tetapi kenyataan menunjukkan, pengecer tidak pernah kaya dari keuntungannyanya.
Pasalnya, seluruh omzetnya sedikit, karena kapasitas menjual eceran memiliki
keterbatasan tenaga dan waktu. Justru, prinsip MLM adalah memberikan hasil
besar kepada siapa saja yang lebih banyak menjual, lebih banyak mengajak, dan
membangun organisasi jaringan lebih baik.



KE-DUA

MLM mengatasi Keterbatasan Pendidikan. Adalah suatu fakta, di
masyarakat ada orang yang mengalami "Kemiskinan
Pendidikan
”. Miskin sekolah. MLM justru memberikan "Kemerdekaan Pendidikan", karena
bisnis ini tidak membatasi tingkat pendidikan dan pengalaman seseorang.



Terjun ke bisnis MLM tidak membutuhkan latar belakang
pendidikan dan pengalaman. Apa pun latar belakang seseorang, bila hari ini
bergabung menjadi distributor, pada hari itu pula ia dapat memulai usahanya.
Tidak ada istilah harus melewati proses percobaan dulu, tetapi langsung jalan.
Karena Bisnis MLM menghargai prestasi, bukan ijasah.



KE-TIGA

MLM menyediakan Jenjang Karir, adalah suatu fakta, di masyarakat
ada orang yang mengalami "Kemiskinan
Karir
”. Miskin profesi. Justru MLM adalah sebuah gelombang masa
depan untuk meninggalkan kesuraman di masa lalu. MLM adalah sebuah pilihan atau
alternatif yang menyediakan "Kemerdekaan
Karir
". Karena di bisnis MLM ada jenjang karir. Setiap orang
merdeka memilih jenjang karir yang diinginkannya.



Banyak unsur sosial dalam bisnis MLM. Bisnis ini
tidak mengenal istilah "di sini tidak ada lowongan". Justru bisnis ini
mengundang banyak orang untuk bergabung. Pasalnya, prestasi seseorang tidak
ditentukan oleh omzet pribadi yang tinggi, melainkan omzet kelompik yang besar.
Bisnis ini menampung banyak orang yang membutuhkan tempat beraktifitas dan
berkarier.



Tidak dapat dipungkiri, bisnis MLM senantiasa membuka
pintu selebar-lebarnya terhadap siapa pun yang gagal masuk ke sebuah instansi
atau perusahaan konvensional. Terbuka kesempatan bagi mereka yang "kalah”
duluan lantaran tidak memiliki keahlian atau pendidikan memadai.



Di bisnis MLM, siapa saja memiliki peluang yang sama
mencapai jenjang karir tertentu. Tidak ada alasan bahwa yang memiliki ijasah
sarjana akan menempati jenjang karir lebih tinggi dibanding lulusan SMA, SMP,
SD, atau orang yang tidak pernah mengenyam pendidikan formal.



Bisnis MLM tidak butuh banyak teori dan hanya Take
Action. Sama seperti Anda menceritakan sebuah Film yang bagus kepada teman Anda
dan merekomendasikan kepada teman Anda untuk menonton Film tersebut. Apakah
dibutuhkan suatu skill tersendiri untuk merekomendasikan sebuah film kepada
teman Anda?.



KE-EMPAT

MLM memberikan Nilai-nilai Spiritual. Adalah suatu fakta, di masyarakat ada
yang mengalami "Kemiskinan Rohani".
Miskin rohani. Padahal, adalah sebuah kenyataan bahwa setiap manusia butuh
sehat bukan saja isi kantongnya, tetapi yang lebih penting segi rohaninya. Bila
bisnis MLM dikerjakan dengan amal ibadah, seseorang akan mengalami kemerdekaan
rohani.



Budaya bisnis MLM tidak membelokkan banyak orang dari
nilai-nilai pribadinya atau membelokkan aspirasi seeorang untuk mengekspresikan
bakatnya. Justru MLM memperkuat nilai-nilai pribadi dan mengembangkan aspirasi
seseorang mengekspresikan bakatnya. MLM justru mendorong seseorang mengandalkan
kekuatan fokus untuk mencapai impiannya.



KE-LIMA

MLM membangun Mentalitas.
Adalah suatu fakta,
di masyarakat ada yang mengalami "Kemiskinan
Mental
". Miskin kepribadian. Di bisnis MLM selalu ada
pendidikan mentalitas. Misalnya bagaimana sikap mentalitas positif ditanamkan.
Bagaimana memberikan motivasi dan presentasi dengan tulus, tidak peduli kata
orang, dengan demikian seseorang mempunyai mentalitas yang kokoh dan kuat.



MLM memberikan
kesempatan untuk mengembangkan kepribadian
serta meningkatkan rasa
percaya diri
. Distributor yang terlatih menghadapi berbagai rintangan akan
membuat dirinya semakin tangguh. Rasa percaya dirinya semakin kuat.



KE-ENAM

MLM memperkokoh tingkat emosional, adalah suatu fakta, di
masyarakat ada yang mengalami "Kemiskinan
Emosional
".
Dari bisnis MLM seseorang
bisa mengontrol emosi, karena bisnis ini membutuhkan kesabaran, keuletan, dan
ketabahan sehingga emosi terkontrol.



Di MLM, orang dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi.
Sebab, setiap saat distributor selalu bercerita, menjelaskan, dan memberikan
presentasi tentang bisnis yang dijalankan. Seseorang yang tadinya pemalu dan
tidak mempunyai kemampuan berbicara di depan umum, akan semakin mahir
berbicara. Berbicara adalah pekerjaan sehari-hari distributor.



KE-TUJUH

Kenapa semua Perusahaan yang bergerak dalam bidang MLM selalu menjual Healthty
Product (Produk Kesehatan) ?. Karena tujuan MLM membangun kesehatan.
Adalah suatu fakta, di masyarakat ada yang mengalami "Kemiskinan Kesehatan’. Miskin sehat.
MLM mendorong para distributor mencapai "Kemerdekaan
Kesehatan
", karena bisnis ini mengajak orang hidup sehat.



KE-DELAPAN

MLM dapat meningkatkan persaudaraan. Adalah suatu fakta, di
masyarakat ada yang mengalami "Kemiskinan
Sosial
". Miskin relasi, teman, dan silaturahmi. MLM menjadi
jembatan untuk mencapai "Kemerdekaan
Sosial
", karena bisnis ini senantiasa menambah persaudaraan
dan memiliki banyak teman.



Melalui bisnis ini MLM, seseorang dijamin tidak mengalami
kemiskinan sosial. Bahkan, unsur tolong-menolong sangat kental di bisnis ini.
Jangan heran bila sponsor dan orang yang disponsori menjadi saudara.



KE-SEMBILAN

MLM dapat memberikan kebebasan waktu. Adalah suatu fakta, di
masyarakat ada yang mengalami "Kemiskinan
Waktu
". Ia terikat atau dibatasi waktu. MLM memberikan "Kemerdekaan Waktu", karena bisnis ini
memberikan kebebasan menggunakam waktu sesuka hati.



Bisnis MLM tidak memiliki deadline pada pukul berapa
seseoranng harus mulai bekerja. Dalam dunia kerja konvensional, sebut saja
entah itu pegawai negeri atau swasta, jam weker acap memberi peringatan : pukul
sekian Anda harus mulai bekerja. Bisnis MLM berjalan tanpa jam weker!.



KE-SEPULUH

MLM dapat memberikan kesempatan pensiun. Adalah suatu fakta, di
masyarakat ada yang mengalami "Kemiskinan
Masa Depan
". MLM memberikan kesempatan pensiun muda, kaya,
dan sehat. Kesempatan pensiun muda dan kaya dimungkinkan melalui marketing plan
dan support system. Sehat dimungkinkan melalui produk-produk berkualitas.



MLM sebagai sebuah bisnis masa depan sulit
dibantah
. Kini banyak perusahaan-perusahaan raksasa yang melirik bahkan
menganggap MLM sebagai alternatif yang sangat menguntungkan. Sehingga saat ini
Franchise System mulai menjamur keseluruh dunia.



Bisnis MLM memamg memberikan alternatif bisnis sendiri.
Nyatanya, untuk bergabung menjadi distributor MLM, peserta cukup memiliki uang
pendaftaran yang tidak terlalu mahal. Pengeluaran ini sekedar pengganti biaya
formulir, pembuatan kartu anggota, serta penggantian ongkos cetak brosur dan
leaflet. Sesudah itu, untuk menjalankan bisnisnya, ia membeli produk sebagai
sampel berjualan atau dikonsumsi sendiri. Ia tidak perlu mengeluarkan modal
sebesar menderikan sebuah perusahaan.



Bila Anda perhatikan dalam setiap Penjelasan dan
Informasi yang saya berikan, saya juga memasukkan "10 Kemiskinan Manusia” saat ini
yaitu:

01.
Kemiskinan Finansial.

02. Kemiskinan Pendidikan.

03. Kemiskinan Karir.



 





04. Kemiskinan Rohani.

05. Kemiskinan Mental.

06. Kemiskinan Emosional/Perasaan.

07. Kemiskinan Kesehatan.

08. Kemiskinan Sosial.

09. Kemiskinan Waktu.

10. Kemiskinan Masa Depan.



Semoga "10 Kelebihan
Multi Level Marketing atau Network Marketing
” dan "10 Kemiskinan Manusia" diatas dapat
memberikan kepada Anda sebuah Informasi yang sangat berharga dan dapat merubah
Image (Cara Pandang) dan MindSet (Cara Berpikir) Anda sebagai Pebisnis MLM
dalam Memprospek Clients Anda dan begitu juga sebaliknya Anda sebagai Clients
dapat terbuka wawasan Anda akan Images (Cara Pandang) dan MindSet (Cara
Berpikir) Anda mengenai Multi Level Marketing atau Network Marketing.

Lalu, Apakah Multi Level Marketing (MLM) dapat diterapkan kedalam metode Bisnis
Internet?.



Kalau ada yang bertanya seperti itu, saya akan jawab
"BISA!”. Dan sudah banyak yang menggunakan Internet untuk mendapatkan
prospek/downline. Yang dibutuhkan hanyalah sebuah sistem. 
:)



Semoga Pengalaman dan Tips yang saya bagikan dapat
bermanfaat bagi Anda.



All The Best,
Success in Life, Success in Everything you do and God Bless You.



Sumber dikutip dari : http://andhikawijayakurniawan.com/web/10-kelebihan-multi-level-marketing.html



Belajar Dari MLM



Ini suatu pernyataan menarik yang saya baca di majalah
Tempo minggu lalu.



Singapura punya 7% enterpreneur, sedangkan Indonesia
hanya 0,18%



Dan menurut Pak Ciputra, pendapatan per kapita Singapura
15 x lipat dibanding kita. Lalu, masih menurut Pak Ciputra, pendidikan di
Indonesia itu tidak menumbuhkan jiwa enterpreneur. Tidak ada motivasi,
inspirasi, apalagi latihan. Jadi, lulusan pendidikan Indonesia itu kebanyakan
hanya diplot untuk jadi karyawan, bukan jadi orang yang menggaji karyawan.



Saya juga termasuk hasil dari sistem pendidikan ini.
Selama sekolah, yang ada di pikiran hanya belajar yang rajin supaya lulus
dengan nilai memuaskan, dan bisa diterima kerja di perusahaan dengan gaji
besar.



Bukannya saya menyalahkan cara berpikir seperti ini.
Tapi, kalau menurut Robert Kiyosaki, kalau mau masa tua terjamin, jangan
kelamaan jadi karyawan. Selama jadi pegawai, belajarlah supaya suatu saat bisa
jadi pengusaha.



Untungnya (kalau bisa disebut beruntung ya…), saya nggak
betah jadi karyawan. Saya mulai berpikir untuk punya usaha sendiri. Apalagi
ketika anak saya lahir, mulai deh saya merasakan "malas jadi pegawai”. Soalnya,
sebagai pegawai, waktu saya habis untuk ngurusin orang lain, bukannya malah
ngurusin anak sendiri.



Tapi, mau jadi pengusaha itu juga bukan soal yang
gampang.

Kenapa ?

Yang bisa dijadikan alasan sebenarnya banyak…



Misalnya, tidak tahu dari mana memulainya, karena dari
kecil tidak pernah diajarkan untuk jadi pengusaha. Seandainya saya lahir di
keluarga Bakrie, gitu… kan otomatis saya bakal diplot untuk mewarisi
perusahaan… he he…



Beruntung (ya, saya memang selalu merasa beruntung !)
saya ketemu dengan
bisnis MLM.



Banyak orang menganggap MLM itu sesuatu yang negatif.
Awalnya, saya juga merasa curiga. Tapi, setelah dipertimbangkan dengan seksama,
bisnis yang saya jalankan ini justru membuat saya belajar banyak tentang
bagaimana memiliki usaha sendiri.



Pertama, saya jadi tahu bahwa punya usaha sendiri itu
butuh komitmen dan disiplin yang tinggi. Sebagai seorang karyawan, kita tinggal
melakukan apa yang diperintahkan oleh atasan. Kalau kerjaan kita tidak beres,
paling-paling dimarahi oleh atasan, tetapi belum tentu membuat perusahaan
bangkrut.



Dalam berbisnis, saya dituntut proaktif dan kreatif, agar
apa yang saya lakukan bisa memberikan keuntungan di masa depan. Ketika kerjaan
saya tidak beres, saya akan mendapat komplain langsung dari customer, dan ini
akan mempengaruhi keuntungan yang saya peroleh. Jadi, kalau saya tidak
berkomitmen membuat usaha saya berhasil maka bisnis saya akan berakhir.



Lalu, saya juga belajar bagaimana menjual.

Banyak orang, ketika saya tawari untuk bergabung dengan MLM, mengatakan bahwa
dia tidak bisa menjual.



Saya juga tidak punya latar belakang sebagai sales,
tetapi saya sadar, dalam bisnis apa pun, komponen dasarnya adalah penjualan.
Entah barang atau jasa. Sebagai karyawan pun, sebenarnya orang itu menjual jasa
dan waktunya untuk perusahaan. Nah, masalahnya, bagaimana membuat penjualan
yang efektif.



Berkat MLM, saya jadi banyak membaca buku-buku tentang
sales & marketing. Terlebih, karena MLM yang saya ikuti bisa dijalankan
secara online, saya juga punya banyak kumpulan artikel tentang internet
marketing. Apalagi kelompok MLM kami sering mengadakan workshop tentang
internet marketing, yang biayanya murah.



Sebenarnya kalau dipikir, apa sih yang paling menghalangi
seseorang untuk jadi pebisnis yang sukses ? Kalau menurut saya, mentalnya.

Tidak mudah menjadi seseorang yang bermental ulet dan tidak gampang menyerah.
Padahal kita tahu, yang namanya bisnis itu pasti ada jatuh bangunnya, tidak
selamanya berjalan mulus.

Nah, ketika menjalankan bisnis sendiri, tidak semua orang bisa membangun mental
yang tahan banting. Dengan bergaul sesama pebisnis MLM, saya jadi punya teman
untuk sharing dan bertanya bagaimana cara menghadapi masalah. Dan tentu saja,
MLM punya banyak acara untuk meningkatkan motivasi dan memberi kita inspirasi.



Apalagi buat saya, MLM yang saya jalankan ini membuat
saya belajar bisnis secara langsung tanpa perlu modal yang besar. Biaya
pendaftaran hanya beberapa puluh ribu rupiah saja. Saya juga tidak perlu
menyediakan stok barang, sehingga tidak takut mengalami kerugian uang dalam
jumlah besar. Saya juga tidak perlu memikirkan promosi produk, karena setiap
bulan, pihak perusahaan sudah menyediakannya untuk saya, termasuk katalog dan
brosur yang bentuknya menarik. Yang perlu saya lakukan adalah menjalankan
prosedurnya saja.



 



Sumber dikutip dari :
http://sukses-di-mlm.blogspot.com/2010/04/belajar-dari-mlm.html



Bagaimana memulai bisnis mlm
yang baik?



 



Untuk memulai bisnis mlm yang baik ada beberapa langkah
yang perlu anda lakukan



Berfikir Optimis



Tanamkan di dalam pikiran anda bahwa anda
pasti bisa…!! kenapa karena dengan menanamkan hal tersebut, akan membangkitkan
emosi positif dalam diri, sehingga anda akan selalu berfikir untuk mencari cara
yang baik agar bisa sukses



misal. Produk tianshi mahal harganya



Anda harus perfikir positif bahwa produk
tianshi pergerak dalam bidang kesehatan, dan yang namanya kesehatan itu mahal
harganya, orang akan berusaha mengeluarkan berapapun biaya untuk kesehatannya,
karena tanpa kesehatan orang tidak akan bisa berbuat banyak sehingga kesehatan
adalah segalanya.



Buang jauh angan – angan yang melambung



Sangat di perbolehkan anda ikut mlm karena
ingin mendapatkan mobil, rumah, bonus jutaan per bulan dsb, asalkan hal
tersebut anda gunakan sebagai tujuan anda, bukan mimpi anda…!!!



Kalau itu merupakan tujuan anda, anda harus
berfikir bahwa mlm adalah sebuah pekerjaan, dan bila anda berharap untuk
mendapatkan hasilnya anda harus bekerja



Dan yang perlu anda catat bahwa mlm bukan
investasi, anda daftar sekian ratus ribu, abis itu selesai.



Pelajari produknya



Dengan mempelajari produk baik fungsi
kegunaan produk, manfaat, harga dan kelebihan produk anda akan bisa mengukur
kira-kira anda bisa tidak dengan kondisi produk seperti itu bisa memasarkannya



Alangkah baiknya anda mencoba untuk
mengkomsumsi sendiri produk tersebut sebelum menawarkan ke orang lain tujuannya
adalah biar ada pengalaman pribadi sehingga anda akan mudah untuk menjelaskan /
bercerita ke orang lain tentang produk tersebut



System mlm nya



Dengan memplejari system mlmnya yang
menyangkut keunggulan, marketing plan, sytem pembagian bonusnya dan sebagainya
akan memberikan rasa kepastian kepada anda untuk mengembangkan jaringan
pemasaran produk sehingga anda tidak bimbang dan ragu, karena anda tahu



Lakukan pemasaran secara baik dan
terarah



Ikuti
langkah- langkah standart marketing berikut :



  • Contac (Kontak)

    Buatlah daftar kontak sebagai prospek pemasaran anda, bisa nama
    teman-teman anda, kenalan ataupun orang-orang yang anda jumpai, tanyakan
    no. telpon dan alamat mereka dengan jelas
  • Informasi

    Carilah informasi tentang kondisi yang ada pada orang-orang yang sudah
    anda daftar sebagai prospek anda tersebut. Misalnya tentang kondisi
    kesehatannya, keluarganya atau hobinya
  • Action (pelaksanaan)

    Dari hasil informasi tersebut anda sudah dapat menyimpulkan produk jenis
    apa yang pantas anda tawarkan ke mereka. Misalnya : kalau prospek ternyata
    hobinya berdandan tawarkan saja kosmetik tianshi atau dari hasil informasi
    didapat ternyata prospek ada gangguan kesehatan diabetes misalnya tawarkan
    saja kalsium dsb
  • Close (penutup)

    Anda jelaskan bahwa produk tianshi adalah jenis mlm yang tidak
    diperjualbelikan secara bebas di toko – toko umum, hanya orang-orang yang
    sudah terdaftar menjadi distributor saja yang boleh menjualnya.Anda
    jelaskan harganya baik untuk distributor maupun konsumen dengan begitu diharapkan
    prospek akan dapat memilih apakah harga konsumen atau harga
    distributor. 


Kalau ternyata prospek memilih harga distributor, jelaskan harga
distributor seperti apa ? dan untuk mendapatkan harga tersebut harus bagaimana
? seperi apa syarat untuk jadi distributor, sistem mlmnya, marketing plannya
dan sebagainya



Sumber :
http://mlm-community.com/



Direct selling dan Multi Level Marketing memiliki
persamaan dan perbedaan. Apa saja itu?



Bagi kalangan awam, penggunaan kata direct selling dan MLM (Multi Level
Marketing) secara bergantian menyebabkan mereka sedikit bingung. Bahkan
dikalangan pelaku bisnis DS/MLM pun kadang ada sedikit kebingungan apa beda dan
apa persamaan antara Direct Selling dengan MLM. Tulisan berikut mencoba memberi
gambaran singkat mengenai perbedaan dan persamaan Direct Selling dengan MLM,
mulai dari penggunaan istilah sampai ke substansi sistemnya.



Pertama-tama istilah direct selling memang lebih dulu muncul dibanding MLM.
Istilah direct selling merujuk pada aktifitas penjualan barang-barang atau
produk langsung kepada konsumen, dimana aktifitas penjualan tersebut dilakukan
oleh seorang penjual langsung (direct seller) dengan disertai penjelasan,
presentasi atau demo produk. Praktek-praktek direct selling sesungguhnya sudah
berlangsung sejak zaman dahulu kala. Esensinya adalah adanya tenaga penjual
independen yang menjualkan produk atau barang dari produsen tertentu kepada
konsumen.



Dalam sejarah industri ini, direct selling dalam bentuknya yang sekarang
(dianggap) pertama kali muncul dengan beroperasinya The California Perfume
Company di New York tahun 1886 yang didirikan oleh Dave McConnel. McConnell
inilah yang memiliki ide mempekerjakan Mrs. Albee sebagai California Perfume
Lady yang pertama dengan cara menjual langsung kepada konsumen dari rumah ke
rumah. Perusahaan ini kemudian berganti nama menjadi Avon pada tahun 1939,
sementara Mrs. Albee sendiri dianggap sebagai pioneer metode penjualan direct
selling.



Dalam perkembangan berikutnya, muncul perusahaan Nutrilite tahun 1934 di California
dengan metode penjualan baru, yaitu memberi komisi tambahan pada distributor
independen yang berhasil merekrut, melatih, dan membantu anggota baru itu untuk
ikut menjual produk. Metode baru ini memungkinkan seorang distributor terus
merekrut anggota baru dengan kedalaman dan keluasan yang tidak terbatas.
Berikutnya tahun 1956 berdiri Shaklee dan tahun 1959 berdiri Amway dengan
metode penjualan yang sama, yang kemudian lebih dikenal dengan metode penjualan
multi level marketing.



Nah, mari kita telusuri perbedaan dan persamaan direct
selling dengan MLM dari sisi penggunaan istilahnya. Istilah MLM biasanya secara
tegas menunjuk pada system Multi level itu sendiri. Sebaliknya, itulah direct
selling mempunyai dua arti. Pertama, direct selling bisa dipakai untuk merujuk
pada sistem kompensasi single level seperti yang dipakai oleh Avon atau
Tupperware. Kedua, direct selling biasanya juga dipakai untuk menyebut industri
ini secara keseluruhan, baik itu single level direct selling maupun multi level
marketing (termasuk dengan segala varian dari sistem multi level)



Yang unik, para pelaku bisnis single level direct selling saja dalam penyebutan
jenis bisnis mereka. Jarang sekali mereka menyebut bisnis single level.
Sebaliknya, pebisnis multi-level kadang-kadang menyebut bisnisnya direct
selling, tapi memang lebih sering digunakan istilah MLM atau belakangan network
marketing.



Berikutnya dari sisi esensi sistemnya, single level direct selling memang
sangat berbeda dengan multi level marketing. Dalam buku Pesona Bisnis Direct
Selling dan MLM, Andrias Harefa menyebutkan perbedaan pokok antara kedua sistem
tersebut lebih pada "jenjang karier” si penjual langsung. Jika sistem direct
selling si penjual ini hanya mampu memiliki kaki terbatas antara 1-2 tingkat kedalam
vertical saja.



Misalnya Nani dapat merekrut Nina. Dan Nina dapat merekrut Neni. Berhenti
sampai disitu. Nah, untuk penjualan yang dilakukan oleh Nina dan Neni, Nani
berhak atas overriding fee karena ia membina dan merekrut kedua orang tersebut.
Jika Neni merekrut Nana, dan Nana berhasil merekrut Nene, dan kedua member
terakhir itu berhasil menjual dalam jumlah tertentu, maka Nani tidak mendapat
penghasilan apa-apa lagi.



Nah, dalam sistem multi level tingkat kedalaman vertikal jaringan tidak
dibatasi seperti itu. Di sini Nani masuk akan mendapat keuntungan dalam
persentase tertentu.



Dari sisi rekrutmen secara horizontal, baik direct selling maupun MLM keduanya
tidak ada batas. Namun dari sisi rekrutmen vertical, direct selling terbatas
dan MLM tidak terbatas.
Dalam prakteknya, system
MLM memiliki variasi sistem yang lebih beragam.



 


Copyright MyCorp © 2024